Pembohong Besar (4)

89 3 0
                                    


Baiklah...

Aku segera ke sana...

Itulah pesan singkat yang telah masuk ke handphonenya. Mengantarkan seseorang yang ada di sana untuk segera ke tempat ini. Tempat ia akan memulai lagi semuanya dengan sebuah lembaran baru.

Empat belas hari yang telah ia habiskan untuk merenung dan menyendiri, telah membuahkan hasil yang manis. Keputusannya untuk membaca ulang diary bersajak itu, terasa menjadi kunci terbukanya beberapa pintu ingatan masa lalunya. Sajak yang begitu dalam, menandakan dalamnya cinta yang ia miliki dulu. Seperti membuat semua ini sangatlah indah. Karena telah sekian lama, tiga tahun tepatnya. Sejak awal cinta mereka dipersatukan. Hingga berbagai macam cobaan yang telah menguji kesetiaan cinta mereka berdua. Sampai pada ia harus menghilang dari dunia ini, karena amnesia ini. Terasa menjadi puncak dari semua cobaan ketulusan cinta mereka berdua. Kini, mereka berdua akan bersatu kembali dalam keindahan dan mencurahkan segala rindu yang telah tertahan lama.

Rasa yang sangat ingin meluap ke segala arah. Rasa yang telah terpendam dan terkubur dalam hati. Rasa yang tenah memunculkan tunas baru, ia ingin curahkan dengan pertemuannya kali ini. Pertemuan yang ia rasa telah dinanti oleh dirinya dari masa lalu.

Di balik itu semua. Perbuatan yang pernah ia lakukan dulu. Mengharuskan dirinya untuk memulai semuanya dengan permintaan maaf. Kenyataan yang telah ia ketahui di waktu lalu, mengharuskannya menerima semua konsekuensinya. Jika seandainya sang pujaan hati akan marah kepadanya. Tapi semoga itu tak mengikis rasa cinta sang pujaan kepada dirinya, yang telah kembali.

Ia hanya bisa berharap. Keputusannya untuk melanjutkan lembaran kisah masa lalunya, dapat menutup luka dari lembaran barunya. Mengakhiri kisah baru yang tertuliskan berdasarkan khayalan dan kebohongan belaka. Menjadi pilihan yang terbaik baginya, dan untuk kedua orang yang mencintainya. Semoga.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam," jawabnya seraya tersenyum rindu dengan kehadiran sosok orang yang ada di hadapannya.

"Kejutan apa yang kau maksud?"

Dengan mata berbinar, penuh harap. Ia pun mencoba memberikan surprize yang akan diberikan. "Mas... sekarang aku tahu maksud atas semua usahamu."

Mas?

Apakah ia tidak salah dengar. Kenapa tiba-tiba wanita ini menyebut dirinya dengan sebutan spesial itu? Sebutan yang hanya ia khususkan kepada setiap orang yang benar-benar special di hatinya. "Apa maksudmu?"

Perlahan, ia mengeluarkan suatu benda dari dalam tas kecilnya. Benda yang telah menjadi lambang cinta yang dulu begitu indah berkembang, seperti bunga musim semi. Bersemi pada tempat yang begitu terjaga kesuciannya, pondok pesantren.

Liontin ini...

Ia pun terasa melihat kembali kenyataan yang dulu pergi, kini telah datang kembali di hadapannya. Kebahagiaan yang sempat redup, telah menemukan sumber cahaya barunya. Cahaya kehidupan atas hati yang telah lama terpasung dengan tulus dan rindu.

Penantian yang selama ini begitu ia idam-idamkan sejak kejadian di pinggir jalan, tempatnya di pesantrennya dulu. Berbagai usaha yang telah ia lakukan sejak lama, yang tak terasa menguras harta, tenaga, dan perasaannya. Serasa terbalaskan dengan indah, saat ini. Saat di mana kesadaran kekasih telah menemukan jalan kembali. Kembali kepada cinta tulus ini, dirinya.

"Aku mau kita seperti dulu lagi. Agar ingatanku bisa sepenuhnya kembali. Terutama untuk saat-saat indah di pesantren Nurul Jannah," pintanya berharap semua harapannya terbalas dengan segera.

"Maaf... tapi aku tidak bisa."

Ia begitu terkejut dengan jawaban yang tak masuk akal ini. Beberapa bulan yang lalu, lelaki ini datang dan memintanya untuk kembali. Namun, mengapa sekarang ia berubah drastis? Apa penyebabnya?

"Tapi, kenapa?"

'Tofa jauh lebih mencintaimu dari pada diriku."

"Apa maksudmu, mas?"

Tanpa menjawab pertanyaan penuh kebinggungan itu. Ia pun segera pergi beranjak meninggalkan tempat nongkrong ini. Tempat yang telah menjadi saksi bisu isi hatinya yang begitu rumit.

"Mas Imam... mas..."


Nadzom-nadzom Cinta Jilid 3 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang