Pergilah (7)

101 4 0
                                    


Dear diary

Hari ini aku akan mulai curhatku kepadamu...

Entah mengapa...

Sekarang aku lebih nyaman untuk mengutarakan seluruh perasaanku kepadamu...

Dan untukmu...

Pulpen penyatu perasaanku dengan pangeranku...

Engkau akan kujaga dan ku simpan dirimu di dalam hidupku...

"Hayo... lagi ngapain?"

"Eh, mba," ucapnya seraya menutup lembaran curahan isi hatinya. Mencoba mnegalihkan perhatian dengan senyuman yang hambar itu.

"Mau ngasih surat ya?" tanya Ratna curiga dengan tujuan tulisan yang di buat begitu rapi ini. Seolah tulisan ini akan dikirimkan untuk seseorang. Entah sebagai surat atau sebagai memo singkat.

Memerahlah kedua pipi tirus itu. "Enggak kok mba," jawabnya yang mulai gelagepan mendapati hujaman introgasi itu.

"Terus, apa yang kamu tulis?"

"Enggak apa-apa, Cuma corat-coret saja," jawab Anis asal-asalan sambil memeluk buku yang telah menjadi harta karunnya. Menjauhkan dari tatapan serigala yang kelaparan yang ada di depannya ini.

"Lah, Anis pelit," ujarnya manyun.

"Biarin."

Mendapatkan dirinya yang tersudut tak mendapatkan apapun. Ia pun segera memutar otak, agar mendapatkan jalan keluar yang baru. "Eh, tapi mba bisa lihat apa isi tulisan itu," ucapnya paranoid, seperti seorang peramal yang seolah tahu akan masa depan. Padahal sejatinya bukan begitu.

Ketika paranormal melakukan kegiatan meramalnya. Sebenarnya ia tak lebih dari sekedar menerka-nerka masa depan. Tentu tidaklah seratus persen dari dirinya sendiri. Tetapi ada campur tangan alam gaib, seperti setan dan jin yang membantunya. Kenapa di bantu? Tentu alasannya karena agar manusia semakin jauh akan percaya terhadap takdir Ilahiyyah. Agar mereka semakin menggantungkan diri kepada hasil dari ramalan.

Di samping itu semua, sejatinya ada banyak hal yang mempengaruhi hasil dari ramalan itu benar atau tidak. Pertama, dari segi takdir. Memang tak dipungkiri, terkadang ucapan seorang peramal atau dukun akan menjadi kenyataan. Hal itu dikarenakan, bisikan-bisikan syetan yang didengarkan paranormal, yang tercuri informasinya dari langit. Tahukah engkau kisah Barseso, di mana syetan mendapatkan info yang membuatnya sebelumnya telah menyerah, malah bersemangat kembali untuk menyesatkan Barseso, seorang wali beribu karomah?

Kedua, dari sisi sugesti. Percaya atau tidak. Manusia sejatinya sangat mudah terpengaruh oleh segala sesuatu. Entah dengan kondisi lingkungan, informasi yang didapatkan, atau dengan doktrin yang ia dapat. Semua hal itu merupakan sugesti, agar manusia dapat memutuskan sesuatu, berdasarkan petunjuk-petunjuk yang tersebar di sana. Pengaruh sugesti kepada manusia itu sangatlah nyata dan kuat. Karena sugesti itu layaknya seperti air yang mengalir di dalam darah kita. Ia akan begitu membuat kita bisa bergerak lincah dan energic, jika air itu cukup banyak dan positif. Sementara itu, ia akan membuat kita lemah dan lesu, jika air itu sedikit menjadikan darah menggumpal layaknya batu.

"Apa?"

"Pasti pulpen."

"Pulpen apa?" ujarnya mengelak. Membuang pandangannya ke kanan atas, melihat langit-langit kamar yang begitu sepi.

"Jangan bohong, mukamu merah tuh."

"Iihhh... mba kok tahu sih."

Panah yang sedari ia bidikkan. Kini telah mendarat tepat pada tengah-tengah sasaran. Menjadikan dugaan yang hanya berdasarkan suara sayup mengucapkan benda berisi tinta itu, menjadi kenyataan. Terlebih dengan adiknya yang masih begitu hijau ini. Semua itu malah membuatnya semakin mudah. "Benerkan?" ucapnya mendekati wanita yang telah kabur duduk di ujung ranjang. Serangan selanjutnya pun segera ia mulai, yaitu dengan mengelitiki adik sepupunya ini.

Ia pun mencoba menghindar seraya masih mempertahankan harta karunnya ini. "Mba... geli," ucapnya telah terkena serangan pada titik vitalnya.

"Makanya, biarin mba lihat."

"Ngak boleh.." ucapnya menjauh, dan meletakkan buku itu di tempat yang aman. "Sekarang, Anis yang menyerang."

Mereka berdua pun akhirnya larut dalam canda dan tawa mereka. Hingga waktu malam yang telah menguasai keheningan. Terpecahkan oleh suara-suara kebahagiaan itu.


Nadzom-nadzom Cinta Jilid 3 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang