"Sudah berapa lama kamu menghindariku sayang?"
Happy reading ❤️
Nathan dkk menghabiskan waktu istirahatnya di kantin. Mereka duduk di meja seperti biasa sambil sibuk memainkan ponselnya masing masing. Tatapan Nathan tanpa sengaja teralihkan pada seorang gadis yang melewatinya begitu saja.
Yaaaah, dia mengenalnya. Sangat! Tapi kenapa gadis itu malah melewatinya begitu saja?
Nathan tidak suka, sungguh tidak suka dengan yang dilakukan gadis itu.
Nathan langsung menarik pergelangan tangan Alya. Menatap tepat pada kedua bola mata coklatnya
"Duduk!" perintah Nathan
"Aaaaa iya kak?"
"Duduk!"
"Duduk, Alya!" ulang Nathan begitu lembut
Alya menggigit bibir bawahnya, merasa ceroboh tidak menyadari telah melewati meja Kakak kelasnya
"Biar kalian yang pesenin makanan mereka" titah Nathan melirik Aldo dan Rian. Seolah menyuruh untuk memesankan pesanan sahabat-sahabat Alya
"Kamu apa?" tanya Nathan pada Alya
"Gue siomay aja kak"
Nathan menatap kearah sahabat sahabat Alya seolah bertanya 'kalian apa?'
"Kita samain kaya punya Alya aja kak"
"Ngga Ngga. Kita ikut Mereka aja, kak" tolak Abel, langsung menarik tangan Popi dan Vera. Mengikuti langkah Aldo dan Rian yang sudah melangkah kearah stand makanan
Nathan memandang tajam mata kekasihnya yang sudah duduk di depannya
"Kenapa??" datar Nathan
"Kenapa apanya?" tanya Alya yang tak mengerti arah pembicaraan lelaki di hadapannya
"Tadi pagi,"
Alya terdiam, otaknya tidak sampai jika harus mengerti ucapan singkat kekasihnya.
"Apa yang kamu lakuin sampai disuruh maju ke lapangan?"
"Dan kenapa pakaian kamu ngga lengkap kaya gini?" Nathan meneliti pakaian Alya, "dimana dasi kamu?" Lanjutnya
"Oh itu, gue ngga bisa berdiri diem, capek..." adu Alya seperti anak kecil, "dan soal Dasi... Gue lupa taruhnya di mana. Jadi gue make ini deh" jelas Alya menunjuk seragam yang ia pakai. Seragam polos tanpa adanya dasi bahkan logo sekalipun.
Nathan memajukan duduknya. Menggenggam kedua tangan Alya yang berada di atas meja
"Udah satu minggu aku menuruti semua keinginan kamu Alya. Mulai sekarang aku akan lakuin apapun keinginan aku" bisik Nathan. Sekali lagi membuat Alya tertegun tidak mengerti
"Aku mau dunia tau kalo kamu...hanya milik aku"
"Gu-
"Dan ganti panggilan kamu ke aku!"
Potong Nathan dengan mendaratkan kecupan di kening Alya. Yang tentunya membuat gadis itu terkejutSontak yang Nathan lakukan membuat orang-orang yang melihatnya tidak percaya. Bagaimana mungkin laki-laki yang dingin dan keras bisa bersikap seromantis itu di lingkungan umum?
Mereka semua yang sedang berada di kantin memang sedari tadi memperhatikan Nathan dan Alya secara diam-diam.
Mereka masih bertanya-tanya dengan rumor yang beredar minggu inggu lalu. Apakah benar bener terjadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [Selesai]
Teen FictionWarning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, possesif begitu meningkat, kecurigaan menjadi hari hari seperti penuh kerikil...