Happy reading ❤️❤️
Nathan, Alya dkk tengah istirahat di sebuah cafee Jakarta setelah perjalanan selama delapan jam penuh didalam mobil tadi. Mereka merasa sangat lapar dan haus. Itulah alasan berhenti disini.
"Gue masih belum terima sama kepulangan kita yang mendadak ini!" ucap Popi, mengerucutkan bibirnya memandang mereka
"Aku juga beb!" jawab Rian, dengan nada manjanya
"Ya, kenapa sih kita harus pulang secepat ini? Kan masih ada waktu dua hari lagi kita disana!" ucap Abel
"Salahin noh pacar lo! Ngebet banget dah minta pulang" ngegas Alvin, mulai risih mendengarkan perdebatan mereka
Betul, mereka pulang mendadak karena Aldo yang memintanya dengan sangat memaksa. Tapi sekarang apa! Dia malah pulang menggunakan pesawat. Tau begitu, pasti mereka akan pulang dua hari lagi... Itulah yang membuat mereka jengkel terhadap nya
"Jangan jangan pacar lo mau nemuin selingkuhannya, Bel" curiga Alya
"Sayang" sela Nathan. "Aku yakin Aldo bukan cowok playboy!" sambungnya membela sahabatnya. Matanya menatap tajam Leon
"Lah lo ngapain matanya liat ke gue!" ucap Leon menyadari tatapan Nathan ke arahnya
"Mata mata gue! Apa urusan lo!"
"Udah udah, kenapa jadi kalian yang ribut dah!" ucap Alvin menengahi
****
Mobil Nathan berhenti didepan rumah Alya. Dia lebih dulu mengantarkan kekasihnya, tidak ingin jika Alya sampai merasa kelelahan hanya karena terlalu lama mengantarkan yang lain kerumahnya
"Jangan turun dulu!" pinta Nathan sebelum Alya membuka pintu mobil
Alya mengerutkan dahinya. Berfikir Nathan akan membicarakan sesuatu hal padanya. Namun laki laki itu keluar dan memutari mobilnya. Membukakan pintunya
"Silahkan turun, mine"
Alya menggelengkan kepalanya lemah sambil mengangkat bibirnya "Ada ada saja!" Bukanya memanggilnya dengan sebutan princes, ratu, atau tuan Puteri. Kekasihnya ini malah memanggilnya dengan sebutan mine. Emang Bener bener possesif!
"Makasih!"
Nathan mencium kening Alya lalu memutari mobilnya dan masuk ke tempat kemudi kembali.
"Gue belom keluar loh!" ucap Alvin Ketika mobilnya sedikit merayap
"Nath penumpang satu lagi mau turun tuh!" kata Leon dari jok terakhir, niat baiknya lagi lagi disalah gunakan oleh kakak kelasnya
"Sopan banget lo!" Rian menampol lelaki yang duduk di sampingnya
"Lo turun disini atau dirumah Rian?" tanya Nathan tidak memperdulikan ucapan Leon
"Oh iya, gue kan udah pindah rumah ya" Alvin tersenyum. Baru mengingat bahwa dirinya kini tinggal dirumahnya Rian
"Apa lagi sih salah gue Ian. Gue bener kan. Alvin mau turun dan gue kasi tau supirnya biar ngga....
"Berisik lo pada!" tegas Alvin langsung membuang wajahnya ke arah lain. Menutup matanya melanjutkan tidur
Nathan membuka jendela mobil, bingung kenapa Alya masih berdiri di tempatnya
"Masuk Al!"
"By Alyaaaa" ucap sahabat sahabat Alya. Melambaikan tangannya "Hati hati"
"Mahh paahh Alya anak kalian pulang nih!!" teriak Alya dari pintu utama, masuki rumah.
"Loh kamu kok udah pulang! Bukanya liburan kalian satu minggu ya?" tanya iren yang terkejut mendapati anaknya sudah pulang ke rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [Selesai]
Teen FictionWarning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, possesif begitu meningkat, kecurigaan menjadi hari hari seperti penuh kerikil...