Alya duduk gelisah ditemani jus alpukat di depannya. Sesekali Gadis itu melirik jam di tangannya yang sudah dua jam lamanya ia menunggu sahabat-sahabatnya yang menyuruhnya datang
Mereka memaksanya untuk datang ke Cafee teratai sementara mereka sendiri belum juga datang.
Alya benar benar kesal....bayangkan, dua jam. Dan gadis itu hanya duduk sendirian di mejanya, bahkan, tidak ada satu balasan dari via line yang Alya kirimkan
Sekali lagi Alya melirik pintu masuk. Tidak ada tanda-tanda mereka datang membuatnya Benar benar kehilangan kesabaran.
Gadis itu meraih ponselnya, memutuskan untuk kembali memainkannya.
"Alya?"
Secara spontan Alya mendongak. Matanya membulat mendapati sosok laki laki yang selama ini ia hindari berdiri di depanya
"Nathan?" ucap Alya setelah terdiam beberapa detik. Alya langsung bangkit dari duduknya
Nathan melirik jam di tangannya. Pukul 10 malam. "Kamu ngapain ada disini?"
Nathan merutuki dirinya sendiri yang bertanya seperti itu. Kalimat itu keluar begitu saja dari mulutnya. Ia lupa kalau sekarang status mereka sudah berubah
"Kamu ngapain disini?" bukannya menjawab pertanyaan Nathan, Alya malah menanyakan hal yang sama
"Aku disuruh Alvin dan Yuna"
"Jadi ini rencana mereka?" gumam Alya. Menyadari bahwa dia dan Nathan memang sudah direncanakan untuk bertemu disini
"Maksud kamu?" tanya Nathan tidak mengerti
"Aku juga disuruh mereka untuk kesini" jelas Alya membuat Nathan terkejut
"Apa?"
"Alya!! Lo udah dateng??" Abel tiba-tiba datang entah darimana bersama yang lainnya. Mengalihkan Nathan
"Ayo. Ayo Nath duduk!" ucap Alvin yang langsung menarik kursi lain ke meja Alya untuk duduk diikuti Aldo, Rian, Vera, Abel, dan Popi.
Alya menyesali perbuatannya yang menyetujui ajakan sahabat sahabatnya dan datang kesini tanpa Rasa curiga. Alya harus pergi sekarang juga. Bagaimana mungkin ia bisa bersama Nathan setelah kejadian kejadian kemarin
"Lo mau kemana?" Vera mencegah tangan Alya yang hendak pergi
"Gue mau pulang. Udah malem!"
"Udah malem apanya sih Al, ini baru jam 10. Lo jomblo......Ga ada yang akan cari Lo atau ngelarang ngelarang Lo. Iya kan Nath?" sindir Aldo bertanya kepada Alya namun menatap Nathan disampingnya
"Hmmmm" Nathan hanya bergumam malas
"Iya Al, bener kata Aldo. Tenang aja gue udah minta izin bokap lo buat pulang malam kok" sambar Alvin yang langsung menarik tangan Alya untuk duduk disampingnya berhadapan dengan Nathan
Meja kecil yang sebenernya terdiri dari empat kursi itu kini sudah berubah, digabungkan dengan meja lainnya dan menjadi delapan kursi seperti layaknya kegiatan akan berdiskusi.
"Apa rencana kalian?" tanya Alya langsung. Melirik satu persatu sahabatnya
"Lebih baik kita makan dulu!"
"Betul tuh. Gue setuju! Gue belum makan malem" sambar Alvin langsung menjawab ucapan Vera
Abel memanggil pelayan untuk memberikan daftar menunya
"Bel... Vera...Popi..." Alya memanggil satu satu diantara mereka. Menyadari sahabat sahabatnya yang mencoba mengalihkan pembicaraan
"Mereka cuma mau lo kumpul bareng kita Al" Jawab Alvin yang di angguki semua orang kecuali Nathan
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [Selesai]
Teen FictionWarning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, possesif begitu meningkat, kecurigaan menjadi hari hari seperti penuh kerikil...