Duka Nathan|75

4.4K 165 39
                                    

Tidak akan ada lagi kehidupan setelah kamu pergi

_

Setelah semuanya sudah selesai, satu per satu orang pamit dan mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan, mereka semua pergi meninggalkan taman.

Alya Shahirah Darken
Lahir : 21 April 2003
Meninggal : 21 Agustus 2020

Iren mengelus lembut nisan yang bertulisan nama anak pertamanya.  Tidak pernah terpikirkan olehnya, bahwa dialah yang akan menyaksikan kepergian anaknya. Dia berharap, kelak dimasa tuanya akan melihat kedua putrinya membangun rumah tangga, hidup bersama suami dan anak-anaknya.

Arya berjongkok di samping Iren, ikut mengelus Nisan Alya "Princess papa, harus bahagia disana" ucap Arya.  Menghapus air mata di wajahnya. Meskipun mencoba untuk tegar, tapi Arya tetaplah manusia biasa yang akan menangis melihat putri kesayangannya telah pergi

"Kita pamit dulu yah, nanti kita kesini lagi kalo Ayla sudah sadar" ucap Arya lalu membawa Iren ikut bangkit

Semoga lo tenang disana, Al. Gue janji gue akan tetep sayang sama lo meskipun gue akan menerima Ayla jadi adik gue. Lo juga tenang aja, gue akan jaga Nathan disini, batin Alvin. Kedua mata Alvin memerah, banyak air mata yang ia bendung. Laki laki itu hanya bisa menatap gundukan tanah didepanya

Nathan?

Alvin langsung berdiri, baru menyadari bahwa sedari tadi sampai proses pemakan Alya selesai tidak melihat keberadaan laki laki itu. Dimana Nathan?

Alvin memusatkan tatapannya ke segala penjuru, namun tak juga melihat kehadiran Nathan. Saat dia memutar tubuhnya dia mendapati sosok yang ia cari tengah berdiri di sana, di bawah pohon besar yang jaraknya lumayan jauh dari tempatnya

"Alvin, ayo" ucap Arya membuyarkan lamunan Alvin

Alvin menatap Iren sedetik, lalu mengangguk dan ikut pergi bersama
mereka

****

Sementara itu seorang laki-laki dengan pakaian serba hitam, masih berdiri di posisinya. Dia melipat kedua tangannya di depan dada, dengan pandangan lurus ke depan.  orang-orang yang melihatnya tak akan pernah tau apa yang sedang laki-laki itu lihat, dia menggunakan kacamata hitam.

"Nath!" laki-laki itu terkejut  mendapati tepukan di pundaknya dari belakang.

Nathan memutar tubuhnya dan mendapati sosok Alvin di depannya.

"Lo ngga mau kesana?" tanya Alvin, dia yakin Nathan akan mengerti maksud dari pertanyaannya

"Alya pasti bakal bahagia disana, lo harus ikhlasin dia dan melanjutkan hidup lo"

Nathan mengangguk tanpa mengeluarkan suaranya, membuat Alvin lega karena sahabatnya sudah mengikhlaskan Alya

"Alya pasti seneng liat lo bisa nerima keadaan ini" ucap Alvin lagi

"Lo mau disini atau pulang? Biar gue anter yah, gue takut lo --" ucap Alvin terhenti. Dia menyadari bahwa Nathan hanya diam.

"Gue takut lo...

Nathan melepas kacamata hitamnya,  "Emangnya gue kenapa?" tanyanya sambil menggantungkan kacamatanya dikancing kemeja teratas

Alvin sangat terkejut melihat wajah Nathan, laki-laki itu terlihat biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa. Wajahnya tidak ada kesedihan Apapun. Itu memang bagus, karena artinya Nathan lebih tegar dari semuanya.

ALYA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang