Happy reading ❤️
Hari Sabtu di awal weekend adalah hari bahagia untuk para pelajar, selain terbebas dari sekolah dan tugas, mereka bebas mau melakukan apapun keinginannya. Termasuk Alya, Namum lihatlah! Gadis itu lebih memilih terus tertidur dengan selimut yang menutupi seluruh wajahnya.
"Eum" Alya membuka selimutnya, sesekali menggeliat dan menggercapkan matanya, menatap sekeliling kamar
"Ha! udah jam dua belas!" panik Alya ketika meraih jam beker di sampingnya. Detik berikutnya gadis itu langsung lari ke kamar mandi tanpa memperdulikan selimutnya yang tergeletak di lantai.
"Kalo bukan buat hari Senin ujian, ogah gue pergi ke Gramedia buat cari buku buku ujian" gerutu Alya sembari Mondar mandir menyiapkan dirinya
Jika kalikan menanyakan Alya pergi dengan siapa? maka jawabnya sendiri. Iya sendiri!
Dia pergi sendiri karena sahabat sahabatnya sudah pergi lebih dulu ke Gramedia, dan Nathan? tentunya dia masih menjaga jarak dengan mantan pacarnya itu
Merasa sudah siap dengan semuanya, Alya bergegas keluar dari kamar
"Pak Bimo!!" teriak Alya dari ruang tamu memanggil supirnya
"Pak Bimo lagi belanja non" sahut bibi yang sedang membersihkan meja makan
Yaudah deh gue naik taksi aja, males juga bawa mobil! nanti mogok lagi batin Alya
****
Sudah berapa kali Alya memutari rak rak besar ditempat itu, mencari buku ujian tapi tidak kunjung menemukannya. Entah para pegawai yang kurang bisa dalam menata buku buku atau memang dirinya lah yang tidak berbakat dalam hal seperti itu. Ayolah, Alya bukan kutu buku yang dengan mudah mendapatkan buku yang dicarinya. Mencari satu buku saja dia sudah membuang waktu 2 jam
Alya terus berjalan dengan pandangan yang mengarah ke lain, terlalu fokus membaca berbagai judul tulisan di rak, dia tidak tidak menyadari seseorang di depannya.
Aduh!!
Brak!!
"Eh maaf maaf, gue nggak sengaja" Alya langsung berjongkok, mengambil buku buku yang jatuh dilantai tanpa melihat siapa yang ditabraknya
Rupanya gadis yang ditabraknya juga tidak begitu memperhatikan jalanan karena banyaknya buku buku yang menumpuk ditanganya
Alya kembali berdiri, memberikan buku buku nya. Namun saat dia menatap sang pelaku, tatapannya berubah sesaat. Matanya membulat sempurna dan tanpa sadar rasa keterkejutannya kembali membuat buku buku ditanganya jatuh
Brakkk!!!
"L-LO?!" Lidahnya sesaat terasa sangat kaku menatap gadis didepannya. Sementara gadis yang mirip dengan Alya itu terlihat biasa saja dan santai melihat Alya
Alya mengucek kedua matanya, menatap sebuah cermin besar yang kebetulan di dekatnya. "J-Jdi yang kemaren lusa gue lihat itu bukan imajinasi. Ternyata bener bener ada"
Alya langsung menarik tangan gadis didepannya, membawanya menjauhi keramaian tanpa memperdulikan buku buku yang jatuh berserakan
****
Alya memandang detail setiap inci bentuk wajah gadis di depannya, dari kaki sampai ujung rambut. Detik berikutnya dia menggelengkan kepalanya beberapa kali "Emang bener-bener mirip, sih" gumamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [Selesai]
Teen FictionWarning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, possesif begitu meningkat, kecurigaan menjadi hari hari seperti penuh kerikil...