Alya menunduk tak bisa berkata apa-apa lagi. tenggorokannya tercekat setiap mendengarkan penjelasan laki-laki di depannya. Sudah puluhan kali Alya beralasan, dan puluhan kali juga Rafael membantahnya.
Alya masih membeku. Keringat dingin mulai membasahi keningnya, meski angin di rooftop bertiup kencang. Nyatanya Susana itu tidak membuat Alya tenang
"Jadi ini, alasan sebenarnya kenapa lo mau putus sama Nathan? Lo ngga mau kan dia sampe tau semua ini?"
"Lo gak boleh gini, Al!"
"Lo sembunyiin penyakit lo dari semua orang. Apa menurut lo mereka ngga kecewa?? Sahabat sahabat lo, Alvin, Nathan.......Apalagi keluarga Lo!" teriak Rafael seketika nada bicaranya meninggi
Rafael menarik rambutnya frustasi. Sejujurnya Ia hanya menghawatirkan kondisi gadis didepanya, bagaimana bisa Alya menyembunyikan semuanya sendiri. Seorang diri?!
"Gue bakal bilang ke semua orang yang Sebenernya!" putus Rafael sudah bulat dengan keputusannya.
Seketika Alya langsung mendongak mendengar ucapakan Rafael. terkejut.
"Ngga Rafa!" tolak Alya, langsung menarik tangan Rafa
Rafael menggeleng. "Jangan cegah gue Alya.." Rafa melepaskan tangan Alya. Melangkah hendak pergi
"Rafa gue mohon, dengerin gue dulu..." Alya sekali lagi menahan Rafael, membuat laki laki itu tetap berada di posisi Awalnya
"Gue tau, lo ngga sanggup kan bilang ke mereka semua ini? Kalo gitu biar gue Yang bilang ke keluarga lo!"
Setelah mengucapkan kalimat itu Rafael benar bener melangkah pergi meninggalkan Alya. Laki-laki itu menghentikan langkah kelima nya menyadari Alya yang tidak menyusulnya atau mencegah niatnya. Itu memang bagus. Tapi menurut Rafael itu aneh.
Sungguh aneh.
Rafa membalikkan tubuhnya, tidak menemukan sosok Alya disana. Ketika ia mengedarkan pandangannya, kedua matanya melebar. Sangat terkejut melihat gadis itu tengah berdiri di pembatas yang memperlihatkan bawah parkiran
"ALYA!!" Rafa langsung berlari menghampiri Alya."Stop, Rafael! Atau gue bakal loncat dari sini!" ancaman Alya sukses membuat Rafa berhenti melangkah maju
"Alya Jangan berbuat hal bodoh! Gue mohon" pinta Rafael dengan lembut. Alya diam, tidak menghiraukan ucapan Rafael
"Alya..?"
"Lo bisa jatoh, Alya!" teriak Rafael panik, namun mencoba mengalihkan perhatian Alya
"Setidaknya itu yang terbalik buat semuanya!" lirih Alya. Tersenyum kecut melirik kebawah.
"ALYA!!"
"Bilang ke keluarga gue atau Bahkan kesemua orang! kalo gue sakit....Tapi gue pastiin, setelah mereka tau kebenaranya gada yang bisa liat gue setelah itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [Selesai]
Teen FictionWarning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, possesif begitu meningkat, kecurigaan menjadi hari hari seperti penuh kerikil...