Reaksi suntikan yang diberikan suster itu mulai terlihat. Alya keluar dari ruangan Nathan ketika laki laki itu sudah benar-benar tertidur nyenyak.
"Vera?" kejut Alya mendapati sosok Vera yang berdiri di samping pintu
Vera pun sama terkejutnya melihat Alya yang tiba-tiba keluar dari ruangan Nathan
"Lo-
"Gue Kesini disuruh Alvin buat nemenin lo" jelas Vera mengerti kebingungan Alya
"Oh, lo udah lama disini?" tanya Alya yang langsung dijawab dengan anggukan oleh Vera
"Jangan bilang, lo liat pertengkaran tadi?" tanya Alya lagi. Curiga dengan gerak-gerik sahabatnya
Vera tersenyum "Iya" ucapnya.
bahkan gue lihat semuanya, dari lo bangun tidur dan menceritakan semua itu pada Nathan. sambungnya dalam hati"Gue mau ke kantin, lo mau ikut?" tanya Alya membuyarkan lamunan Vera
Vera mengangguk. Lalu mereka berjalan ke arah kantin
****
Alya merasa heran kepada Vera, gadis itu belum juga kembali dari izinnya ke toilet' sedari tadi. Bahkan Alya pun sudah memakan makanannya nya hampir habis.
"Alya?""Akhirnya lo balik juga, gue kira--
Alya terkejut dan langsung berdiri melihat bukan Vera yang tadi memanggilnya melainkan sosok yang sama sepertinya
"Ayla?"
"Lo disini, ngapain?" tanya Alya panik
Ayla diam, gadis itu tidak mempunyai jawaban atas semua pertanyaan Alya. Karena sebenarnya Ia juga tidak tahu apa yang akan dia lakukan di sini, hatinya yang membawanya untuk melihat kondisi Nathan
"Aku--"
"Aku cuma mau minta maaf Al, aku ngerasa bersalah sama kamu"
Kedua alis Alya saling bertautan. "Soal?"
"Soal kemaren, aku waktu itu udah keterlaluan Al. Aku udah nuduh kamu yang ngga engga, aku minta maaf" jelas gadis itu membuat Alya teringat kembali, bagaimana kemarahan Ayla yang pertama kalinya ia lihat
"Gapapa" santai Alya kembali duduk di tempatnya. "Lagian gue seneng liat Lo bisa marah kayak tadi. Kirain gue lo ngga bisa marah" ucap Alya dengan kekehan kecil.
"Kalau lo semarah itu berarti...... Lo perduli sama Nathan" ucap Alya,
"Al, aku cuman terlalu marah waktu itu." Dusta Ayla meski dalam hatinya ia tidak bisa mempungkiri bahwa dia memang peduli dengan laki laki itu.
"Ay.........Lo suka sama Nathan?" tanya Alya tak bisa menahan dirinya untuk menanyakan itu.
Gadis itu sempat terkejut dengan pertanyaan Alya. Apakah Alya bisa merasakannya?
"Ayla, gue mohon jawab dengan Jujur" ucap Alya berhati-hati tidak ingin menimbulkan masalah dengan saudaranya sendiri
"Ayla?" Suara itu tiba-tiba menyalinap perbincangan kedua remaja itu
Merasa namanya terpanggil, Ayla mendongak dan seketika matanya membulat mendapati Vera yang berjalan semakin mendekatinya
Sementara Alya, gadis itu masih duduk tak bergerak sedikitpun, membelakangi Vera. Otak bawah sadarnya sudah bisa memastikan bahwa suara itu memang suara Vera.
"Alya?" Vera berdiri di antara mereka. Gadis itu meyakinkan dirinya bahwa orang yang sedang duduk membelakanginya itu Alya tapi orang yang di depannya ini??
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [Selesai]
Teen FictionWarning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, possesif begitu meningkat, kecurigaan menjadi hari hari seperti penuh kerikil...