Hampir|49

2.3K 97 3
                                    

Semua orang yang ada didalam ruangan mengalihkan pandanganya menunggu orang di balik pintu tersebut yang ternyata Abel, Vera, dan Popi sahabat Alya. Kedatangan mereka seketika membuat Alya membuang napasnya lega karena bukan mama atau kembarnya yang datang

"Huhhh kirain siapa?" ucap Rian.  Menatap kekasih dan yang lainya sudah duduk di brangkar Alya

Abel, Vera, dan Popi sempat bingung melihat Nathan dkk serta Rafa yang sudah berkumpul di dalam ruangan Alya. Abel baru saja ingin membuka mulutnya namun Popi lebih dulu mengucapkan yang ingin ditanyakan olehnya

"Kalian kenapa bisa ada disini? Sejak kapan? Bukanya dari tadi cuman ada kak Raf- " Abel menyenggol lengan Popi hingga ingin terjatuh dari tempatnya. dia melototkan matanya didepan popi agar tidak melanjutkan ucapannya. Abel tak habis pikir, kenapa dia bisa punya sahabat seperti Popi yang selalu jujur di saat kondisi yang tidak tepat seperti ini dan selalu bocor kepada semua orang.

Sementara Popi yang disenggol Abel pun pun merasa tidak terima. "Abel lo kenapa sih??" tanya Popi polos

"Popi Lo ngomong terlalu panjang. Lihat disini banyak orang, ada kak Alvin, Rian, Aldo, dan kak Nathan" ucap Abel dengan suara yang sengaja dibuat lembut bernada dan menekankan kata Nathan agar Popi mengerti maksudnya

Popi melirik didepannya yang ternyata memang benar dengan adanya keberadaan Nathan dkk

"Kalian darimana aja sih lama banget? Saking lamanya jadi kalian nggak tau deh kalo tadi ruangan ini  berubah jadi ruangan tinju" Suara Alya yang akhirnya menghentikan perdebatan Popi dan Abel

Abel dan Popi mengerutkan dahinya tak mengerti

"Maksud lo?" tanya Vera

Alya mengarahkan dagunya kepada Nathan dan Rafa agar mereka bisa paham melihat luka luka Nathan

Abel manggut manggut diikuti Popi dan Vera

"Ohhh gelut!!"

"Tapi kan Al, lo sendiri yang nyuruh kita buat ke kantin yang lama biar nggak ganggu kalian berdua" ucap Popi terlanjur jujur

"Berdua siapa?" tanya Rian

"Ya siapa lagi kalo bukan Alya sama kak Ra--

Awshhhh!!!...

Popi menjerit kesakitan saat satu kakinya sengaja diinjak dengan keras oleh sahabatnya yang tak lain Abel
"Lo nerusin omongan lo gue sobek mulut Lo sekarang juga!!" Bisik abel ditelinga Popi yang langsung di gelengngi olehnya.

"Coba ulangi?" Suara Nathan mengalihkan pandangan semua orang  kepadanya. Abel dan Alya membulatkan matanya tak percaya jika Nathan memperhatikan setiap ucapan yang keluar dari mulut Popi

"Yang mana kak??" Kikuk Abel 

"Yang barusan! Cepet"

"Masalah baru!" batin Alya, yang duduk bersila di tempatnya sambil menikmati adegan didepanya

Abel berfikir keras alasan apa yang pas untuk jawaban Nathan

"Tadi dia cuman-- ucapan Vera langsung terpotong oleh Nathan

"Gue minta Popi bukan orang lain!" Dingin Nathan, membuat Vera membuang napasnya kasar 

Popi memberanikan dirinya untuk menjawab ucapan Nathan "Tadi aku bilang.......

"Udah lah Nath. Lo nggak liat pacar gue udah ketakutan gitu" potong Rian. Membuat Popi merasa senang dan baper karena merasa terbela disini

Popi, Abel dan Vera masih duduk di brangkar Alya sementara Nathan dkk masih setia pada posisinya meskipun Alya mengharapkan mereka semua untuk pergi, entah apa yang membuat mereka betah disini.

ALYA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang