Happy reading ❤️❤️
"Bangun woiii" teriak Alvin di samping gadis yang masih tertidur dengan selimut tebalnya itu
"Berisik lo kak!" ucap Alya yang sempat membuka satu matanya. Kini dia Kembali menaikan selimutnya hingga menutupi seluruh wajahnya.
"Yaudah kalo ngga mau bangun, gue berangkat sendiri!" ancam Alvin. Melangkah keluar kamar Alya
Alya langsung membuang selimutnya dan bangkit
"GUE IKUT!!" teriaknya
"Tunggu 20 menit!" lanjut Alya dengan suara keras, berusaha agar Alvin yang sudah keluar mendengarnya
Dengan gerakan cepat Alya menyelesaikan semua ritualnya lalu keluar untuk sarapan
"Mama sama papa ngga pulang semalem?" tanya Alya. Sedari tadi dia tidak melihat sosok bonyok nya di meja makan
"Hmmm" cuek Alvin dengan kedua tangan yang aktif memegang pisau dan garpu
"Kak, lo ngga perlu nganterin gue ke sekolah deh, gue ---
"Siapa juga yang mau nganterin lo ke Sekolah. Orang itu juga sekolah gue" potong Alvin. Seketika membuat membuat raut wajah Alya berubah
"Ishhhh nyebelin! Pokoknya nanti lo anterin gue kerumah Vera. Titik!" Pinta Alya. Menatap penuh harap lelaki didepannya. Sungguh tidak sinkron antara ucapan dan tindakan gadis itu
"Gue pikirin dulu, deh. Emngnya mau ngapain kesana segala?" Alvin menatap Alya, menunggu jawaban.
"Gue mau berangkat bareng sama Mereka" ucap Alya mengambil satu gelas susu dan menengguknya. "Sekalian ambil mobil juga" sambungnya
Alvin hanya menganggukkan kepalanya. Mengerti
****
"Dimana alamat rumah Vira??"Vera kak. Bukan Vira!"
Beda E sama I doang yaelah!. umpat Alvin yang fokus menyetir motor ninjanya
Setelah menempuh perjalanan singkat. Kini mereka berhenti tepat di rumah bercat putih milik Vera
"Makasih"
"Oke, Inget Jangan... Huffhh.." Alvin menghembuskan nafasnya ketika Alya langsung kabur dan meninggalkannya begitu saja
"ALYA, lo lama banget sih. Udah siang nih" kesal Abel yang sedari tadi menunggu kehadiran Alya
"Sorry. Biasa lah ada beberapa kendala dijalan" alasan yang sering kali Alya pakai saat kondisi begini
"Yaudh ayo. Ini lagi apaan sih, udah siang malah makan" Alya membuang Snack ditangan Popi begitu saja tanpa rasa bersalah. Mendorongnya keluar
***
"Tumben lo berangkat siang?" tanya Rian saat Alvin memarkirkan motornya tepat disebelah motornya
"Alya mana?" tanya Nathan langsung yang tidak melihat kehadiran kekasihnya
"Nah itu tuh! Gue berangkat siang karena dia. Dia bangun siang ditambah lagi gue harus nganterin dia kerumah sahabatnya dulu" jelas Alvin yang masih merasa kesal.
"Jadi dia ngga masuk?"
"Aku berangkat kok"
Nathan dan ketiga cowok itu kompak memutar kepalanya. Mendapati Alya dan ketiga sahabatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [Selesai]
Teen FictionWarning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, possesif begitu meningkat, kecurigaan menjadi hari hari seperti penuh kerikil...