Leon|8

4.5K 251 1
                                    

Vote dan komen jangan lupa

Tangan Celine berhenti di udara, sebuah tangan kekar menahannya lebih dulu sebelum mengenai wajah mulus Alya

"Na- Nathan?" gagap Celine seketika. Tangannya gemetar, menyadari sosok yang berdiri disampingnya

Auranya menjadi tegang seketika, wajah dingin Nathan yang terbaca pada laki laki itu membuat sekujur tubuh Celine panas dan gemetar

"Apa yang kalian lakuin disini?"  tanya Nathan. Maju satu langkah, derdiri diantara kubu Alya dan Celine

Tidak ada yang menjawab. Semuanya masih bungkam termasuk Alya, kekasihnya

"Hmmmm, kalian ngga mau jawab?"
Nathan tersenyum kecut, sudah sangat hafal apa yang sebenarnya perempuan itu lakukan. Melabrak adik kelas adalah kebiasaan dua gadis teman satu kelasnya itu

"Celine?"

"Nathan dia dulu yang mulai" jawab Celine menunjuk Alya. Celine menatap kedua mata coklat Nathan

"Jangan percaya!" Popi langsung berbicara

"Minta maaf sekarang!" ucap Nathan menatap Celine penuh Perintah.

"Nggak akan"

"Celine?"

Celine diam, dia tidak akan pernah mau untuk meminta maaf pada Alya.

"Minta maaf sekarang, Celine!" bentak Nathan. Hilang sudah kesabarannya untuk menghadapi tingkah Celine Apalagi disaat ia tidak sengaja melihat Alyanya hampir tertampar oleh gadis itu

Celine menarik Napas berat. Menatap siswa siswa yang tengah memperhatikan dirinya. Dia lelah selalu berpura pura pada Nathan

"Mau sampai kapan gue harus nunggu perhatian lo, Nathan!" teriak Celine ikut berteriak seperti yang di lakukan Nathan barusan. Satu sekolah mungkin sudah tau kalau Celine menyukai Nathan. Namun mereka tidak akan pernah menyangka gadis itu berani mengungkapkannya di tempat umum.

"Gue cinta sama lo, bahkan dari lama.  Lo juga tau itu, tapi ini apa? gue denger lo pacaran sama cewek centil ini" Celine menunjuk Alya dengan tatapan benci dan mata yang memerah menahan tangis

"Lo apain Nathan gue sampe dia mau jadi pacar Lo ha? Lo bermalem!?"

"Atau lo emang jual di--

PLAKKK!!!

Celine memegangi pipi kirinya yang terasa panas. Tamparan yang dia dapatkan kali ini lebih perih akibat tamparan Vera meskipun di pipi yang sama

"Nathan?" Celine tidak akan percaya apa yang telah dilakukan Nathan padanya

"Gue ngga akan segan segan buat bales perbuatan orang yang udah mengganggu pacar gue. Ngga peduli dia cowok atau cewek!" teriak Nathan pada semua yang sedang menonton pertengkaran itu. Seolah menjadi peringatan untuk mereka yang Ingin bermain main dengannya

Nathan sengaja mencium puncak kepala Alya didepan Celine "Dia pacar gue. Celine!" ucap laki laki itu begitu penekanan, "tutup mulut lo itu!" Sambungnya. Langsung menarik tangan Alya menjauhi kantin.

Semua satu persatu mulai meninggalkan kantin, sementara Leon, laki laki itu mematung ditempatnya. Melihat semua kejadian tadi. Dia menyaksikan semuanya dari awal pertengkaran. Hanya saja dia lebih memilih menonton dari pada ikut campur yang jelas-jelas bukan urusannya

****

"Kenapa?" tanya Nathan ketika Alya melepas genggamannya tiba tiba

"Aku ngga mau masuk. Ke kelas aja ya?" tolak Alya. Mereka berdua sudah berdiri didepan pintu ruangan OSIS

Tanpa meminta penjelasan. Kali ini Nathan menuruti permintaan Alya.
Mereka berjalan menuju kelas Alya.
Nathan mengantarkan gadisnya bukan hanya sampai pintu melainkan sampai tempat duduk Alya dan untungnya saat itu masih jam istirahat, belum ada guru yang masuk kelas

ALYA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang