Salah paham?|16

3.5K 181 3
                                    


Happy reading All ❤️

Keempat remaja itu duduk gelisah ditempatnya. Menatap lurus pada jarum jam yang terpasang di atas papan tulis. Menerka nerka apa yang terjadi pada satu sahabatnya

"Alya mana sih, tumben tumbenan tuh bocah ngga masuk?" tanya Popi.  Saat jarum jam tepat menunjuk angka 8.

"Ngga mungkin deh dia ngga masuk," jawab Vera yang mendengar ucapan Popi dibelakangnya

"Jangan jangan lagi pacaran sama Kakak lo lagi, Yun!?" Abel menatap Yuna yang kebetulan sedang duduk di tempat Alya

"Haa ngga mungkin, lah" sangga Yuna tidak percaya. Pasalnya tadi mereka berangkat bersama lalu setelah itu dia juga melihat kakaknya langsung masuk ke kelas

"Daripada penasaran, gimana kalo sekarang kita samperin kakak lo aja? kan kelas kita sama kelas dia sama sama pelajaran olahraga!" saran Popi

"Lo berani Pop?"

"Ngga lah." cengir Popi, "kan ada Yuna adiknya!" sambung Popi menunjuk Yuna

Abel berdecak, menatap Popi

"Ya udah yuk!" Mereka bergegas ke lapangan belakang mencari Nathan dkk. Sebenarnya kelas mereka ada pelajaran olahraga tapi beruntung ketua kelas bilang bahwa guru olahraga akan terlambat masuk. Jadi setidaknya mereka mempunyai waktu untuk mencari keberadaan Alya atau menemui Nathan

***


Nathan, Aldo, Rian dan Alvin fokus bermain basket melawan tim lawannya dengan sangat sempurna. Bayangkan, baru 15 menit bermain, tim Nathan sudah mencetak poin 6 -1. Terlalu fokus dengan permainan, Nathan tidak menyadari kehadiran adiknya di tepi sana

"Tuh kan. kakak gue aja lagi main basket" ucap Yuna menatap kakaknya serius

"Terus Alyanya mana?" Popi. Menghembuskan napasnya lelah menunggu Alya.

Daripada kedatangannya sia sia. Akhirnya Yuna berfikir untuk menanyakan pada kakaknya

"KAK NATHAN!" teriak Yuna mampu menghentikan kegiatan Nathan.

Nathan berhenti menggiring bola, menatap kehadiran Yuna disana lalu melemparkan bolanya ke Aldo. Berjalan ke tepi lapangan.

"Kenapa?" tanya Nathan. Melirik ketiga sahabat-sahabat Alya yang bersembunyi di punggung adiknya

"Eum ...." Yuna tiba tiba merasa ragu. Menyadari wajah serius kakaknya.

"Kenapa, Yuna?"

"Lo tau Alya dimana?"

Nathan mengerutkan dahinya, "Bukanya Alya sekelas sama kalian" jawab Nathan. Melempar pandanganya bergantian kerah Vera, Abel, dan Popi

Ketiga sahabat Alya kompak mengangguk ragu. Maju satu langkah hingga berdiri di samping Yuna

"Terus?"

"Alya ngga ada, gue pikir dia lagi sama lo" jujur Yuna mampu merubah ekspresi Nathan

"Alvin!!" teriak Nathan. Menghentikan kegiatan Alvin yang sedang menggiring bola

"Kenapa Nath?" tanya Alvin Berjalan kearah Nathan "Alya mana??"

"Haaa?"

"Alya dimana?" ulang Nathan ketika Alvin di depannya

"Mana gue tau! kan gue berangkatnya pagi." Alvin mengangkat kedua bahunya

Ckkkkk!!

Tanpa berbicara satu katapun. Nathan langsung melangkah pergi meninggalkan lapangan, melangkah ke arah rooftop. Bukan tidak Mungkin kekasihnya itu bersembunyi di sana bukan? 

ALYA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang