Five stars, tempat berkencan yang baru baru ini dibuka dan sudah dipenuhi dengan sepasang kekasih. Suasananya terbuka, pengunjung bebas menghirup suasana alam. Banyak dekorasi indah yang mempercantik tempat itu, membuat semua orang ingin mengunjunginya terutama untuk acara nge-date
Begitupun dengan Ayla dan Marcel yang saat ini sudah duduk di meja nomor 201
"Gimana tempatnya? kamu suka?" tanya Marcel di sela sela makannya
Ayla melihat sekitarnya lalu mengangguk dengan senyuman di wajahnya memandang Marcel "Suka. Kamu tau tempat ini dari siapa?"
Marcell ikut tersenyum melihat gadisnya bahagia. "Temen-temen aku"
"Ay?" panggil Marcel setelah keduanya terdiam beberapa saat
Ayla menghentikan makanannya dan menatap serius Marcell, "Ada apa?"
Marcell memajukan tubuhnya nya, menatap lekat kedua bola mata Ayla. Tangannya terangkat mengusap bibir Ayla yang terdapat sisa saus dari makanan Gadis itu
"Makan yang bener dong," ucap Marcel dengan senyum jahil
Ayla sempat terpaku dengan tatapan Marcel, ia memegang tangan Marcel yang masih berada di bibirnya lalu menjauhkannya. "Makasih" ucapnya dengan gugup
Bahkan di saat dekat seperti tadi kenapa perasaanku berbeda? Tidak seperti 1 tahun lalu.
Ayla Kembali melanjutkan makannya, tidak Ingin memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada hatinya
****
"Kok ke tempat ngedate sih?" ucap Vera tidak terima melihat sekelilingnya
Alya, Nathan dkk yang baru saja sampai langsung duduk di tempat yang masih kosong, meja nomor 260
"Tau... Ngapain sih, Pop lo bawa kita ke bintang 5" tanya Abel memandang Popy di sebelahnya
"Five Stars bel," ucap Popi membenarkan
"Bintang lima......lo kira Hotel?" Celetuk Alvin mengulang ucapan Abel membuat Rian, Leon, Yuna, dan Popi terkekeh
"Coba gue tanya, five stars artinya apa?" tanya Abel. Sepertinya gadis itu tidak lagi memanggil Kaka kelasnya dengan embel embel kak.
"Bintang lima" jawab Yuna ketika Abel menatapnya
"Jadi, yang gue omongin ga salahkan?" tanya Abel menunjuk dirinya sendiri menatap Popi
"Udah udah! gue cuma nanya kenapa kita kesini? bukan nama tempatnya" ucap Vera menengahi perdebatan Popi dan Abel
"Tau! Nama aja di debatin" ucap Alya yang sedari tadi mendengarkan perdebatan itu
"Denger!" tegur Nathan memandang Rian dan Alvin
"Yaudah yuk!" Nathan bangkit dari duduknya, memberikan tangannya kepada Alya agar gadis itu ikut bangkit sama sepertinya
"Kemana?"
"Ayolah"
Alya ikut bangkit dari duduknya, menerima uluran tangan Nathan.
"Lo mau kemana Nath?" tanya Aldo menaikkan satu alisnya
"Gue nggak mau yah....kalian ganggu waktu kebersamaan gue dan Alya di tempat yang indah dan mendukung ini......Kita mau pindah meja, hanya berdua" jelas Nathan menatap Alya di sampingnya
"Lo kira kita kita pengganggu gitu?" tanya Leon yang sedari tadi bungkam
Semua orang langsung menatap kearah Nathan, tidak terima dengan yang diucapkan Leon. Sementara Nathan dia menunjuk ke arah Leon "Dia kan yang bilang, bukan gue!" ucap Nathan mengedikkan bahunya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [Selesai]
Teen FictionWarning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, possesif begitu meningkat, kecurigaan menjadi hari hari seperti penuh kerikil...