Goodbye|74

4.8K 208 65
                                    

Cinta tak semua berakhir bahagia, namun mengajarkan kita betapa pentingnya mengambil hikmah dari setiap luka yang menjadi kisah

Happy reading ❤️


Setelah memarkirkan mobilnya, Nathan langsung masuk ke rumah dengan langkah terburu-buru dan sedikit khawatir. Namun rasa khawatir itu sirna dengan sekejap melihat seluruh keluarganya tengah tertawa di ruang keluarga.

"Jadi begini keadaan orang sakit?" sindir Nathan yang sontak membuat mereka terdiam dan terkejut. Orang tua Nathan dan Yuna langsung berdiri menyadari kehadiran Nathan yang tiba-tiba dengan wajah marah

"Kak ini semua --

"Kakak dari rumah sakit bela-belain kesini, tapi apa yang kamu lakukan? berbohong?" Nathan tak percaya bahwa Yuna membohonginya

"Maaf" Yuna menunduk.

"Ini bukan salah adik kamu, Nathan. Mama yang ada di balik semua ini, mama yang nyuruh Yuna buat bilang seperti itu" sambar Niken langsung, tak tega melihat Nathan menyalahkan anak perempuannya

Nathan tertawa sumbang sambil menggelengkan kepalanya. "Aku nggak nyangka Mama tega ngelakuin ini?"

"Mama tau, aku buru-buru langsung ke sini dan khawatir dengan kondisi mamah, tapi ternyata --

"Nathan!" seru Malik, mengingatkan Nathan agar tidak meninggikan suaranya

"Papa juga ikutan?" tuduh Nathan memandang papanya, "kalian sangat tau aku lagi jagain Alya, dia butuh aku. Tapi kalian malah bikin drama yang sama sekali gak berguna ini!" sambungnya sedikit berteriak

"Lalu?" ucap Malik membuat Nathan terkejut, bukannya merasa bersalah, papanya itu malah menjawabnya dengan nada santai

"Hanya dengan cara ini kan, kamu mau pulang? Lagi pula Arya tidak suka kan kamu di sana?" Malik mengejek Nathan, "kenapa? Kamu buat ulah di sana? Berkelahi?" tuduh papa Nathan

Nathan membuang wajahnya ke arah lain, tak ada niat untuk menjawab ucapan sang papa.

"Ini yang kamu maksud jagain Alya? Berantem? Ribut? Rusak fasilitas?"

"Bukan urusan papa!" jawab Nathan dingin, langsung pergi menaiki tangga ke kamarnya

****


Alya dan Ayla kini tengah berada keluar rumah sakit, Ayla membawa Alya keluar bukan Tanpa alasan. Alya lah yang memaksanya untuk membawanya berjalan jalan mengelilingi rumah sakit.

"Al...bukanya ini udah terlalu jauh?" tanya Ayla melihat sekeliling sambil mendorong kursi roda Alya

Alya menghentikan kursi rodanya, menengok ke wajah Ayla "Kamu capek? Kalo kamu capek, aku bisa jalan sendiri kok" Alya tak mempersalahkan jika dirinya harus berjalan tanpa kursi roda

Ayla menggeleng, dia memajukan tubuhnya, berdiri didepan Alya. "Bukan begitu maksud aku Al, aku cuman takut kalo kamu jauh jauh dari rumah sakit akan berpengaruh terhadap kondisi kamu. Kamu kan baru selesai operasi?"

Alya tersenyum tipis melihat wajah kekhawatiran kembarannya. "Lo tenang aja, gue gapapa kok. Lagian gue bosen di rumah sakit terus, gue mau menghirup udara segar"

"Lo mau kan bawa gue ke taman deket sini?" pinta Alya dengan puppy eyesnya.

Ayla mengangguk ragu, "gimana kalo semua orang tau atau petugas rumah sakit tau aku bawa kamu keluar?" 

ALYA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang