Happy reading ❤️❤️
"Jadi gini Nath" ucap Alvin serius. Menutup ponselnya, dan menghadap Nathan
"Waktu itu Alya sering balapan di Bogor sama temen SMPnya dulu. Kelas 2 dia sempet pacaran sama cowok yang namanya Leon. Dia sering banget pulang malem bahkan pernah sampe ngga pulang cuman karena ikut nemenin cowoknya di tempat kita biasa itu" jelas Alvin. Alvin menangkap keterkejutan dari wajah sang lawan bicaranya
"Terus?" Nathan masih serius menunggu penjelasan Alvin lebih banyak lagi. Jujur dia tidak tau semua ini, entah pacarnya itu tertutup atau karena baru jadian beberapa bulan ini
Pas dia ikut balapan di Bogor, dia sempat jatoh dari motor. Bokapnya tau dan om gue langsung marah ke Alya. Dia langsung dipindahin ke jakarta dan motornya disita sampai sekarang ini. Sejak saat itu juga kayanya gue ngga pernah tau lagi dia nyentuh motornya" jelas Alvin melanjutkan ceritanya
"Terus dia udah putus??" Ragu Nathan
"Ya udah lah Nath, lo tenang aja!" Alvin menepuk bahu Nathan, seolah mengerti ke khawatiran laki laki itu
Nathan kira ia akan lebih susah merubah kekasihnya. Tapi seperti yang dikatakan Alvin bahwa Alya tidak lagi ikut balapan membuat dia merasa lega
"Kuy lahh ke sekolah" ucap Rian setelah bungkus kacang ditangannya habis
Aldo menghabiskan sisa minuman sodanya. Berdiri mengambil kunci motor di atas meja "Ayo!"
***
Jam telah menunjukkan waktu istirahat, Para siswa pun berhamburan keluar dari kelasnya menuju kantin. Begitu juga dengan Alya dkk
"Al duduk sini" ucap Nathan. Melihat Alya dkk yang hendak melewati mejanya
Alya menurut, dia duduk di samping Nathan dan memakan apa yang tadi dipesannya
"Al Gimana kalo pulang sekolah kita jalan?"
Uhuk uhuk!!
Nathan terkejut, dia langsung menyodorkan minumannya pada Alya.
"Minum!"
Nathan menaikkan satu alisnya menunggu jawaban Alya. Kenapa? Apa yang membuat gadisnya itu terkejut sampai seperti ini.
"Lain kali aja yah Nath, aku mau main sama mereka" dusta Alya. Melirik ketiga sahabatnya
Popi, Abel dan Vera menyerngitkan dahinya. Seingat mereka, pulang sekolah nanti mereka tidak ada acara apapun bersama Alya. Lalu kenapa Alya berbohong?
"Siapa yang -" ucapan Popi terhenti saat satu kakinya di injek oleh Alya
"Yaudah ngga papa" Nathan melanjutkan makannya.
"Aku pergi duluan. Ada urusan!" Nathan bangkit diikuti ketiga sahabatnya.
"Nanti langsung pulang! Jangan kemana mana" Pesan Nathan sebelum pergi, sambil mengacak rambut Alya
"Al lo apa apa an sih! injek kaki gue tadi, sakit tau!" adu Popi. Menaikkan satu kakinya di atas kursi. Menelitinya apakah perbuatan Alya meninggalkan bekas atau lecet
"Gue injek sepatu, bukan kaki lo! Tenang aja ga bakal diaputasi kok"
"Emang kenapa sih, Al?" tanya Abel. Penasaran tentang kebohongan Alya
"Gue pulang sekolah mau balapan," tatapan Alya pada ketiga sahabatnya
Membuat Mereka melebarkan kedua matanya- terkejut"Katanya lo udah vakum dari dunia balapan???" tanya Vera
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [Selesai]
Teen FictionWarning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, possesif begitu meningkat, kecurigaan menjadi hari hari seperti penuh kerikil...