Tragedi saat ujian|63

2K 110 13
                                    

Hari Senin, adalah hari pertama di mana sekolah Garuda akan melaksanakan ujian kenaikan baik kelas X maupun kelas XI. Semua siswa berangkat lebih pagi dari biasanya untuk memaksimalkan persiapannya. Begitupun dengan Alya. Gadis itu berangkat jam 6 dari rumah bersama kembarannya. Namun sayangnya, setelah mengantar Ayla ke sekolahnya dia harus mampir ke rumah sakit untuk mengambil obat yang ia lupakan kemarin

Alya masih fokus menyetir dan sesekali melirik jam tangan di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan 6.30 menit. Ga bakal telat! Pikir gadis itu.

"Ini... Alya merasakan kejanggalan pada mobil yang dibawanya

Mobil gue kenapa? gumam Alya ketika mobilnya sudah berhenti dengan sendirinya.

Gadis itu keluar untuk mengecek mobilnya. Dan ternyata masalahnya pada kedua ban mobil belakang dan depannya bocor.

Ckkkkk.....Lo ngapain bikin masalah di hari ujian gue sih! keluh Alya. Menendang pelan ban depannya

Alya melihat tempat sekitarnya, menyadari tidak ada taksi atau kendaraan lain yang melewatinya. Tentu saja! karena ini adalah jalan yang sepi, niat awalnya melewati jalan sini agar tidak terkena macet.  Tapi ternyata, kesialan tetap menghampiri Alya

Sekolah masih lumayan jauh lagi,

Tinggal 20 menit lagi, Ga ada cara lain! gumam Alya. Langsung membuka pintu mobil belakang, mengambil tas sekolahnya. Lalu berlari ke arah sekolah Garuda

10 menit kemudian, Alya menghentikan larinya. Menarik nafasnya dalam-dalam sesekali mengelap seluruh keringat yang mengenai wajahnya. Alya merasakan nafasnya yang sudah tidak kuat dan dadanya yang sakit. Tapi tidak ada cara lain lagi, gadis itu harus melanjutkan larinya jika tidak mau dianggap alfa di hari pertama ujian.

Lo pasti kuat Al....lagi-lagi Alya menyemangati dirinya sendiri. Kembali melanjutkan larinya dengan tangan yang memegang dadanya sebelah kirinya

****

"Lo mau ke mana?" tanya Nando kepada Rafa yang hendak pergi meninggalkan lapangan

"Gue mau nutup gerbang, 2 menit lagi bel masuk"

"Tapi kan--

"Gue udah lepas jabatan. Sekarang gue bukan lagi ketua OSIS, jadi itu tugas gue" jelas Rafa seolah mengerti apa yang akan diucapkan Nando

Setelah itu Rafa pergi meninggalkan Nando. Langkahnya sempat melambat saat berpas pasan dengan Nathan. Laki-laki itu memandangnya dengan kebencian, ralat. Bukan memandang melainkan langsung membuang wajahnya. Namun Rafael mengabaikannya.

Sesampainya di gerbang utama, Rafa melihat sekitarnya memastikan semua siswa sudah memasuki sekolah.

"Lari cepet!" teriak Rafa sebelum menutup pintu gerbang, menatap gerombolan laki laki yang masih berjalan santai

Rafa keluar dari gerbang, memastikan semua siswa untuk masuk dan mendapatkan kondisi dermaga yang sepi

Rafael kembali masuk, namun saat mengunci pagar ada sesuatu yang menyita perhatiannya

Sekali lagi Rafa membuka gerbang, menajamkan penglihatannya dan ternyata penglihatannya memang benar. Terdapat seseorang yang tergeletak di jalan dan menggunakan seragam sekolah sepertinya. Rafa buru-buru keluar dan menyerbangi jalanan

Alya?

Rafael langsung berjongkok di depan Ayla. Terkejut mendapati gadis yang tergeletak di jalan itu ternyata Alya. Berbagai pikiran hinggap di otaknya. Apakah Alya tertabrak? dipukul? Di hadang? atau pingsan... kondisinya bukan seperti tertabrak karena tidak ada satu luka pun.

ALYA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang