Rafael?|15

3.3K 189 10
                                    

Happy reading All❤️❤️

Trining!! Trining!!! Trining!!!

Dengan mata yang masih terpejam, Alya menutup satu telinganya. Tangan satunya terulur meraih jam Beker disampingnya yang terus mengganggu jam tidurnya

Gadis itu membuka satu matanya.  Mengamati jarum jam dari suatu benda yang berada di atas dadanya

"6. 60" gumamnya, kembali meletakkan jam beker di samping nakas dan menutup matanya

"HAAA! jam Setengah tujuh? gue telat!!" teriak Alya. Langsung membuka kedua matanya lebar-lebar.
Alya membuang selimutnya ke sembarang arah. Berlari ke kamar mandi secepat kilat.

20 menit kemudian, Alya menuruni satu persatu tangga dengan langkah terburu buru. Tidak lupa kedua tangan yang bermain di kancing kemejanya. 

"MAMA..PAPA.... ALYA KESIANGAN!!!" teriak Alya. Mencari cari keberadaan kedua orang tuanya sampai di meja makan

"Nggak usah teriak teriak Alya," pringat Iren dari arah dapur menghampiri Alya

"Mama kenapa ngga bangunin Al sih," Alya masih merapihkan seragamnya, 

"Kak Alvin mana??" Alya mendongak. Tidak melihat kehadiran Alvin disekelilingnya

"Dia udah berangkat dari tadi"

Alya melirik benda kecil yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Enam lewat lima puluh sembilan" gumamnya semakin panik. Pasalnya gerbang sekolah akan ditutup tepat pada pukul 07.00

Merasa semua sudah beres. Alya langsung berlari keluar rumah.  Langkahnya terhenti di depan pintu, Menyadari sesuatu. Alya kembali memasuki rumahnya

Belum pamit dan kunci.

"Alya Lupa, kuncinya mana Pa?" Arya  menaikkan satu alisnya mendengar ucapan Alya 

"Iya Kunci mobil. Bukan motor! Papa kan suka sama motor Al" sindir Alya dengan wajah dibuat buat marah

Arya tersenyum kecil. Memberikan kunci mobil milik Alya

"Makasih Pa! Al berangkat dulu," pamit Alya. Lalu bener bener keluar dari rumah

****

Kini, di jalan yang lumayan sepi itu mobil merah Alya melaju dengan kecepatan di atas rata rata karena...Tau sendiri kan Alasanya?? Jarum Jam terus saja bergerak membuat gadis itu semakin menaikkan kecepatannya. Tidak perduli beberapa pengendara yang memarahinya

Sementara di lain tempat, sebuah motor ninja berwarna biru melaju dengan kecepatan maksimal

Pengendara tersebut tidak menurunkan kecepatan motornya saat di belokkan taman. Tidak menyadari suatu kendaraan lain dibelakangnya

Brakkk!!

Akhhh!! lirih Alya.  Kepalanya membentur stir mobil dengan keras. Untung saja dia ingat menggunakan sabuk pengaman jika tidak... Mungkin akan lebih parah

Alya mendongak, menatap jalanan didepannya. Sebuah motor yang tergelatak ditengah jalanan. Tidak jauh dari mobilnya

Gue nabrak orang! gumam Alya.  Mengamati seseorang yang dia tabrak.

Gue harus Gimana?! panik Alya.  Melihat sekelilingnya, tidak ada satupun pengendara lain yang melewati jalanan saat ini.

Menegakkan tubuhnya, dan menarik napas mencoba untuk rilexs. Dengan  ragu ragu Alya membuka pintu mobil. Menghampiri orang tersebut meski rasa takut menjalar di sekujur tubuhnya. Alya menyadari kesalahannya dia akan menerima jika pengendara motor itu akan memarahinya atau membayar ganti rugi

ALYA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang