Dihadang|19

2.9K 165 0
                                    

Happy reading All❤️❤️

"Se- sebenarnya....

Alya menggigit bibir bawahnya ragu, haruskah dia mengatakan yang sebenarnya?

"Sebenernya....

"Bicara yang jujur, Alya!"

Alya terlihat mulai tidak nyaman, dia mengaitkan jari jemarinya di samping tubuhnya.

"Sebenernya....yang aku tabrak kemaren dan foto foto itu dia....Rafael" 

Alya menundukkan kepalanya kembali. Tidak berani menatap keterkejutan Nathan

Tanpa ba bi Bu Nathan langsung menarik tangan Alya untuk mengikuti langkahnya memasuki koridor.

"Nathan kamu mau bawa aku kemana?" tanya Alya. Nathan tidak membiarkan tangan Alya lepas, dia terus membawanya ke suatu tempat.

Nathan berhenti melangkah ketika Alya menguatkan tubuhnya ditempat "Kenapa berhenti? Tadi Kamu sendiri kan yang bilang aku suruh masuk" ucap Nathan. Menunjuk pintu di depanya -ruangan OSIS

"Nath, aku nunggu diluar aja ya? aku nggak enak, ini kan urusan kamu sama kak Rafa" Alya takut jika nanti dia salah bersiap didepan Nathan.

"Alya??" panggil seseorang dari belakang, membuat kedua remaja itu langsung menoleh ke sumber suara

Alya sempat melebarkan kedua matanya mendapati Rafael berjalan mendekatinya. Alya Menelan Salivanya kasar, melirik wajah kekasihnya

Wajah Nathan langsung berubah. menyadari Rafa yang tengah Tersenyum di depan kekasihnya. Hatinya memanas, Nathan langsung mengaitkan jari jarinya pada jari jari kecil Alya.

Tersenyum menyeringai ketika Rafa melirik kebawah. Terlihat dari penglihatan Nathan, laki-laki itu terkejut melihat Apa yang dilakukannya.

"Mau bahas apa?" tanya Nathan dingin

"Kita bicara didalam" Rafa lalu mendahului mereka, membuka pintu ruangan OSIS

"Silahkan duduk"

"Mau kemana?" tanya Nathan.  Mencekal tangan Alya ketika Gadis itu melepaskan tangannya

"Mau duduk disana" tunjuk Alya pada kursi dipojok sana.

"Disini aja, di samping aku!"

Keduanya sempat terdiam dengan pemikiran masing-masing, namun tidak dengan Nathan. Tatapannya terlihat tidak suka ketika matanya tidak sengaja melihat luka di pelipis Rafa. Ingatnya berputar saat dia melihat foto foto yang kemarin. Menyadari kekasihnya lah yang mengobati cowok di depanya

"Nathan, gue mau bahas tentang-

"To the point" potong Nathan langsung

Rafael menutup matanya sesaat, harusnya dia tahu siapa laki-laki yang sedang diajak bicara nya kali ini. Nathan, siswa yang tidak mau mendengarkan perintah dari orang lain.

"Berhubung gue udah balik dan Nando adalah wakil gue, jadi maaf gue harus keluarin lo dari organisasi ini" jelas Rafa memandang Nathan sesekali melirik Alya

Nathan yang mendengarkan semua itu hanya bersikap cuek.

Kedua tangan Nathan mengepal keras di atas meja, sebisa mungkin menutupi rasa emosinya saat memergoki Rafa selalu mencuri-curi pandang pada Alya.

Nathan laki laki, dia tau arti tatapan Rafa pada Alya. Yahhhh Rafa menyukai kekasihnya! 

"Oke!" enteng Nathan. Langsung bangkit dari duduknya. Menatap Alya seolah menyuruhnya untuk ikut berdiri

ALYA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang