Happy reading
Matahari telah tampak di atas langit, sinarnya yang begitu terik menembus celah celah gorden di dalam ruangan Alya.
Didalam ruang rawat itu, Alya tengah seorang diri duduk bersender di punggung brangkar. Matanya terlihat lelah, semalaman gadis tidak bisa tidur. Memikirkan banyak hal dalam otaknya
Alya melirik ponselnya yang ia simpan di atas laci, samping brangkar. Ponselnya sengaja Ia matikan dari kemarin
Satu tangannya terulur mengambil ponsel miliknya dan segera membukanya. Sekitar satu menit ponsel itu menyala, suara notifikasi terus saja masuk tanpa henti hentinya
30 panggilan Nathan,
50 chat dari Nathan
10 panggilan Ayla
12 chat Ayla
1 panggilan dari Rafa
208 chat dari grup Cecan
Satu pesan yang mampu menyita perhatiannya yaitu pesan dari Nathan, kekasihnya yang dikirim beberapa menit lalu
Nathan|
Berangkat sekolah, aku jemput kerumah!
Alya terdiam membaca pesan tersebut, merasa otaknya blank seketika. Entah apa yang harus ia balas terhadap chat itu. Beruntung sebuah ide langsung terlintas di otaknya
Me|
Maaf Nath, aku udah berangkat duluan. Ini nomor baru aku 0921xxxx, telfon atau chat ke no. Ini aja
Alya melihat jam yang menggantung di depannya. ia yakin betul jam segini di Jakarta Ayla sudah berangkat ke sekolah.
"Maafin aku Nath, aku harus bohongin kamu" ucapnya lirih, memandang beberapa pesan yang Nathan kirimkan dari semalam
****
Didalam kelas IPA 2, lebih tepatnya kelas Alya. Semua teman teman Alya menunggu kehadiran Alya. Pasalnya jam sudah menunjukkan pukul tujuh, dimana pembelajaran akan dimulai. Popi....gadis itu selalu bolak balik, berjalan ke arah pintu.
Abel....gadis itu juga selalu menatap jam di depannya, Sementara Vera dan Yuna mereka hanya melihat aksi kedua sahabatnya yang menurutnya berlebihan
"Popi lo bisa diem nggak sih!! Kepala gue pusing nih liat Lo bolak balik kaya setrikaan gitu!" teriak Abel, dari tempat duduknya
"Tapi Bel...... Gue itu lagi nungguin Alya" jawab Popi tak terima, dia masih bolak balik di depan pintu dengan tatapan semua siswa yang ikut melihat aksinya
Tring.......
Bel pertama berbunyi, pertanda akan dimulainya jam pelajaran pertama. Membuat Popi mau tidak mau kembali ke tempat duduknya agar tidak bertemu guru yang akan masuk nanti
Popi duduk di tempat Alya lalu berbisik pada Abel, Vera, dan Yuna, "kayanya dia nggak berangkat deh"
"Barangkali aja lagi dihukum karena kesiangan! Btw........" Vera menjeda kalimatnya memandang Popi curiga
"Lo kok peduli banget yah sama Alya sampe nunggu di pintu segala emang ada apa?"
Popi menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal "Karena PR gue blm, jadi gue mau liat punya Alya" jawab Popi sambil memperlihatkan deretan giginya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [Selesai]
Teen FictionWarning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, possesif begitu meningkat, kecurigaan menjadi hari hari seperti penuh kerikil...