Mobil yang tadinya dipenuhi dengan kegaduhan dan gelak tawa kini menjadi hening. Tidak ada suara apapun karena Popi dan Abel telah kelelahan mengoceh dan sekarang sudah tertidur pulas diikuti semuanya kecuali Aldo yang sedang menyetir didepan
Alya membukanya kedua matanya, masih berada didalam mobil. Menatap bingung saat tangannya memeluk tubuh seseorang disampingnya. Gadis itu langsung menarik tangannya dan mendongak. Rasa keterkejutannya bertambah saat dia mendapati leher putih Nathan didepannya. Sempat mengucek satu matanya memastikan seseorang yang tertidur disampingnya
Alya buru buru mengangkat kepalanya dari bahu Nathan.
"Kenapa?" Nathan membuka kedua matanya, menatap Alya disampingnya yang sudah gelagapan
Sial!!! Sejak kapan dirinya tidur di pelukan Nathan?? Kenapa tidak menyadarinya!
Ada perasaan senang, malu, canggung dan deg degan dalam waktu yang bersamaan ketika Nathan menatapnya, namun Alya sebisa mungkin menutupinya.
"Bangun woy! bangun! sebentar lagi sampai Vila" teriak Aldo membuat Alya merasa lega. Setidaknya dia tidak perlu merasa deg degan dalam waktu lama saat didekat Nathan
Mobil hitam Nathan berhenti didepan Vila yang tak terlalu luas tapi cukup untuk mereka tempati. Dengan halaman depan yang yang dipenuhi dengan tanaman berbagai bunga membuat tempat sederhana tersebut semakin kelihatan mewah dari luar
"Wawww! bagus juga Vila lo, Vin" puji Aldo setelah memarkirkan mobilnya
"Bisa cium udara seger juga setiap pagi" Rian menyahut menatap sekelilingnya
"Udah ayo masuk, capek nih perjalanan lama banget" adu Alya pada Alvin dan yang lainya
"Capek apaan orang lo molor mulu!" sindir Avin. Melangkah mendahului mereka
"Akhirnya!!" ucap Aldo dan Rian. Langsung melempar tubuhnya di sofa ruang tamu
"Kita ke kamar dulu. Bye!!" ucap Alya pada Alvin dkk yang diikuti sahabat sahabatnya. Mereka mulai menaiki tangga lantai dua, kamar mereka.
"Al...kita tidur satu kamar?" tanya Popi didepan sebuah pintu kamar
"Ya ngga lah. Kita tidur satu kamar satu orang" ucap Alya
"Gue takut Al! lagian disini pasti ada banyak gitu gitu an" ucap Popi melihat sekitarnya
"Gitu gituan gimana?" tanya Alya.
"Alyaaaa, pleassss...."
Alya menghembuskan napasnya,
"Yaudah kalian tidur satu kamar bertiga. Gue sendiri" putus Alya akhirnyaAlya membuka satu kamar. Masuk dengan barang barang bawaannya.
****
Tatapan Nathan, Aldo, dan Rian tertuju pada Leon yang tiba tiba duduk di samping Alvin
"Lo ngapain??" tanya Rian tidak suka
"Ya duduk, Ikut kalian. Masa mau ikut ke kamar bareng cewek cewek" jawab Leon memutar bola matanya malas
Alvin melirik Nathan yang memandang Leon tidak suka "Udah lah Nath, dia ngga bakal macem macem kok sama Alya" Alvin menaikkan satu alisnya sambil tersenyum ke arah Nathan
"Iya bener! Gue ngga bakal macem macem kok sama pacar lo" ucap Leon melirik Nathan
"Songong lo! Gada sopan sopan nya manggil orang. Kita itu kakak kelas lo!" celetuk Rian. Entah punya dendam apa terhadap Leon. Dari pertama kali bertemu Rian memang tidak suka terhadap Leon
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [Selesai]
Teen FictionWarning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, possesif begitu meningkat, kecurigaan menjadi hari hari seperti penuh kerikil...