Happy reading All❤️❤️
”Nyatanya sebuah cinta tidak mudah berakhir hanya dengan sebuah ucapan yang keluar di bibir”
~~~Tangan Nathan berhenti di depan layar ponselnya, menautkan kedua alisnya bingung mendapati GPS Alya berada di jalan Nusa indah. Area perumahan yang dia yakini Alya tidak mempunyai teman di daerah sana.
Ngapain Alya disana?
Tidak ingin memakan lebih banyak waktu, Nathan menutup ponselnya. Segera bergegas melajukan motornya sesuai rute yang tadi ia amati
****
Berlahan Alya membuka kedua matanya, melihat sekelilingnya. Cat berwarna silver dan putih mendominasi dinding kamar dan perabotan langsung terekam di kedua matanya. Menyadari suasana dan tempat yang asing baginya
Gue dimana??
Alya menegakkan tubuhnya, mengumpulkan seluruh nyawanya. Dia membuka selimut yang menutupi setengah tubuhnya
"AAAAAAAA!!!!"
Seragam gue kemana?
Teriak Alya panik, melihat kemeja putih kebesaran yang melekat di tubuhnya
Pakaian gue kemana? Ini punya siapa lagi! gumam Alya. Menyibak kemeja bawahnya yang memperlihatkan hotpants miliknya. Oh tydak! Bahkan rok sekolahnya tidak ada, dia tinggalkan dimana?
Tidak mungkin dia melepaskannya di club' tadi? Atau dijalan saat pulang? Jika itu benar terjadi maka Alya akan gila saat ini juga.
Alya menelan ludahnya, berusaha mengingat.
"Kenapa Al?" panik laki-laki di ambang pintu dengan wajah khawatir
"LO-!!"
"Rafa lo apa in gue!?" teriak Alya. Kembali menutupi tubuhnya dengan selimut
Rafa mengerutkan keningnya, bingung. Apa yang dikatakan Alya sebenarnya
"Baju gue, hiks hiks..."
Rafa menurunkan kedua bahunya, merasa lebih tenang. Dia menghembuskan napasnya. Mengerti apa yang dikatakan Alya, rupanya gadis itu berfikir yang tidak tidak tentang dirinya
"Lo nggak usah nangis gitu kali, Al" Rafa mendekati ranjang
"Jadi gue harus ketawa gitu?!" Sela Alya ditengah tangisnya, menatap Rafa seolah muak.
"Gue nggak nyangka, lo sama aja kaya cowok cowok yang punya akhlak diluar sana!"
"Bahkan lo lebih bajingan dari mereka!" tangis Alya kembali pecah, memenuhi ruangan. Rafa hendak menyentuh pundak Alya, namun ia urungkan..
"Lo salah paham, Al" ucap Rafa dengan suara yang lembut
"baju lo kotor karena kena muntahan lo sendiri" imbuhnya
"Haaaa!!" Alya menghentikan tangisnya. Berteriak keras membuat Rafa terkejut sekali lagi. Gadis itu mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Mendongakkan wajahnya, menatap Rafa yang lebih tinggi
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [Selesai]
Teen FictionWarning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, possesif begitu meningkat, kecurigaan menjadi hari hari seperti penuh kerikil...