Lanjut ya.....
Semua orang kembali ke Vila dalam keadaan lelah setelah dari pantai tadi. Diperjalanan Nathan dkk bertemu di sebuah taman lalu jogging bersama, mengelilingi jalan yang masih pagi. Mereka kini berkumpul di ruang keluarga dengan bersandar pada punggung sofa
Nathan memandang satu persatu di antara mereka, merasa ada sesuatu yang kurang di ruangan ini.
"Yuna mana?" tanya Nathan menyadari ketidak hadiran sang adik
Alya dan sahabatnya berhenti bercerita. mulai clingak clinguk mencari keberadaan Yuna.
"Lahhh Yuna mana?" ulang Alvin
Alya menaikan satu alisnya melirik ketiga sahabatnya. Mereka hanya mengedikkan bahunya, tidak tau
"Kalian ngga tau juga??" tanya Nathan
Semua yang ada disana menggelengkan kepalanya. Aldo memandang mereka semua lalu mulai menyadari ketidak hadiran Leon
"Leon juga nggak ada!"
"Wahhh!!" Rian menegakkan tubuhnya menatap seluruh sahabatnya. "Jangan jangan...... mereka-
"Kurang ajar!" potong Nathan. Langsung bangkit dari duduknya dengan wajah yang emosi.
"Tenang dulu Nath!" Cegah Alya. Menarik lengan Nathan sebelum laki laki itu pergi
"Aku ngga bisa tenang Al. Dia Adik aku, dia pasti lagi sama si brengsek itu. Aku ngga suka sama dia!" tegas Nathan menatap Alya yang masih menahannya
Detik berikutnya Nathan melepaskan tangan Alya. Pergi keluar meninggalkan semua yang ada di ruangan tersebut.
"Nathan tunggu," Alya bangkit, langsung mengejar langkah Nathan
Alya yakin kekasihnya akan mengamuk. Memukuli Leon tanpa ampun jika benar menemukan adiknya tengah bersama Leon
Dengan langkah besarnya Nathan mengelilingi sekitar jalanan yang tadi dia lewati saat jogging bersama
"Nath!" teriak Alya. Masih mengejar langkah lebar Nathan yang semakin menjauh
Nathan menghentikan langkahnya secara mendadak membuat kepala Alya membentur punggung Nathan
"Euh" Alya mengusap kepalanya, mendongak dan langsung mendapati Nathan yang sedang memandang wajahnya dengan tatapan tajam
"Nath.... " ucap Alya ragu, "Dengerin aku dulu" sambung Alya
Alya memandang kedua bola mata Nathan yang diikuti oleh Nathan. Mulai memberanikan dirinya untuk membuka suara dengan harapan Nathan akan mengerti yang dikatakan nya
"Kamu mencintai aku karena apa??"
tanya Alya masih memandang kedua bola mata NathanNathan mengerutkan dahinya, bingung atas apa yang dikatakan kekasihnya "Maksud kamu?"
"Ya jawab aja, kamu cinta sama aku karena apa?" ulang Alya
Nathan menarik napasnya lalu menghembuskan nya berlahan "Ngga ada alasan untuk aku mencintai kamu Al. Semua perasaan itu datang tiba tiba" jawab Nathan mulai terlihat tenang, "Hal yang aku tahu hanyalah aku sangat mencintai dan menyayangi kamu" sambungnya memandang penuh kedua bola mata Alya
Alya tersenyum tipis mendengar jawaban Nathan
"Begitupun dengan Yuna, Nath. Dia sangat mencintai Leon. Begitu juga sebaliknya"
Wajah Nathan seketika berubah dingin "Tapi aku ngga suka sama dia, Alya"
"Kenapa?" Alya menaikan satu alisnya "Karena dia mantan aku??" sambungnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [Selesai]
Teen FictionWarning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, possesif begitu meningkat, kecurigaan menjadi hari hari seperti penuh kerikil...