Happy reading All❤️❤️❤️
Alya berjalan tertatih dengan menahan rasa sakit di kaki dan jantungnya. Sudah setengah jam dia berada diguyurkan hujan seperti ini, tidak ada tindakan untuknya meminta bantuan atau hanya meneduh sesaat. Kali ini ia benar benar pasrah menerima kejadian yang menimpanya
Tubuhnya mulai menggigil, kedua bibirnya bergerak, wajah pucatnya kali ini membuatnya seperti mayat hidup
Tak berapa lama rasa sesak itu mulai membuat Alya kesulitan untuk bernapas, kepalanya sangat pusing. Rasanya saat itu juga ia ingin pingsan
Bayangan kejadian kejadian keluarga, sahabat, dan Nathan membuat semua rasa itu hilang seketika. Tergantikan dengan perasaan lain
'Kenapa harus gue tuhan...'
Izinkan Alya untuk bersikap egois. Ia tidak Ingin menerima kenyataan pahit ini. Rasanya ia tidak akan sanggup
Alya kembali mendongak, membiarkan wajahnya basah kuyup. Ia memeluk dirinya sendiri 'Kenapa harus gue!!!!' raungnya
"Alya?!"
Laki laki jangkung itu berlari dan langsung berdiri di samping Alya. Memberikan payungnya tepat di atas kepala Alya
Alya mendongak kala hujan tidak lagi mengenainya. Menatap sang pelaku
'Nathan...'
Tanpa aba aba Alya langsung menabrak dada bidang laki laki itu. Melingkarkan dengan erat kedua tangannya di pinggang Nathan seolah mencari kenyamanan
Nathan syok?
Tentu!!
Laki laki tidak tau kenapa kekasihnya ada di sini dan dengan kondisi seperti sekarang.
Saat mengemudikan mobilnya tadi ia tidak sengaja melihat sosok yang sangat mirip dengan kekasihnya tengah berdiri di dinginnya hujan
Nathan mengelus rambut Alya, dia mencoba melepaskan tubuh Alya dari tubuhnya agar bisa melihat wajah kekasihnya
Bukanya melepaskan pelukannya, Alya semakin erat memeluk tubuh Nathan dan menangis sesenggukan didekapnya
"Nath ..."
"Hiks hiks.. Nathan...."
Nathan yang baru saja sadar jika Alya menangis dipeluknya pun spontan melepas payung yang dipegangnya dan langsung merengkuh tubuh Alya. Memandang wajah gadisnya
"Apa yang terjadi?"
Nathan menatap wajah pucat Alya, mata yang memerah dan kondisi gadisnya kali ini benar benar membuatnya takut. Laki-laki itu belum menyadari wajah Alya yang sudah bercampur dengan air mata
Tangan Nathan terulur mengusap kedua mata Alya. Merasakan suhu panas di wajahnya.
"Kamu kenapa bisa ada disini? Dan semua ini???"
Alya masih terdiam, Rasanya mulutnya seperti terkunci. Begitu sulit untuk Alya mengatakan semuanya.
"Alya?"
"Aku... aku sa-" Alya kembali menabrak tubuh Nathan. Dia tidak sanggup mengucapkan kalimat yang membuat tangisnya kembali pecah
Sementara Nathan dibuat bingung dengan semuanya. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kekasihnya keliatan begitu rapuh?
"Apa yang terjadi Al? cerita sama aku?" ujar Nathan memegang wajah Alya dengan kedua tangannya.
"A- aku sa......
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [Selesai]
Teen FictionWarning!!⚠️ Don't copy my story!! Sesungguhnya kebahagiaan itu tak abadi. Dibalik gelak tawa, tak terhitung berapa kali pertengkaran dijalani, rasa cemburu yang membakar, possesif begitu meningkat, kecurigaan menjadi hari hari seperti penuh kerikil...