“Cerita ini fiktif. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu hanya kebetulan.”
© Story of “Surga di Balik Jeruji” by @NailaAfra
.
.
.
.
.
.
.
.“Terus memanggil meskipun mengabaikannya. Terus menghantui meskipun berpura-pura tak melihatnya”
***
Menjadi sebuah keterkejutan untuk Halim ketika menyambut tiga mahasiswi datang ke Lapas Arisuma. Keyla, Fitri dan Alya memberikan senyuman ramah kepada Halim tanpa kehadiran Abizar dan Alif. Mereka tidak menunjukkan rasa rakut sama sekali meskipun akan memasuki lapas yang dihuni ratusan napi lelaki.
“Assalamualaikum Kak Halim,” sapa Keyla dan dia mendorong menyingkir Alya yang menghalangi pandangan.
“Walaikumsalam.” Halim menjawab salam sembari mengulurkan tangan. “Yang cowok mana? Cuma kalian bertiga aja?”
“Iya cuma kami bertiga,” sahut Keyla lagi tidak membiarkan Fitri untuk menjawab. Dia menjabat tangan Halim dengan erat.
“Bukan!” Halim kaget karena niat baiknya untuk kedua kalinya disalah artikan dan disambut jabatan tangan. “Tas! Biar aku yang bawa tas kalian.”
Alya dan Fitri berusaha keras menekan tawa mereka. Mereka segera berbalik badan dan mengalihkan mata dari Keyla yang bergegas melepas tangan, terlihat sangat malu.
“Oh iya, maaf kak! Kurang minum air putih.” Keyla beralasan dan memberikan tas mereka yang berisikan peralatan untuk pembuatan film dokumenter. “Gimana kalau kita langsung aja Kak. Lewat mana? Lewat sini, 'kan?” Dia salah tingkah, membuka pintu yang ternyata adalah gudang.
“Ya Salam, Keyla pasti malu banget, telinganya sampai merah,” komentar Fitri berbisik.
Alya entah kenapa ikut kesindir oleh perkataan Fitri karena dia mengalami kejadian yang sama seperti Keyla. Bedanya adalah Alya masih bisa mengendalikan diri waktu itu sedangkan Keyla gagal dan malah masuk ke dalam gudang.
“Ikuti aku kalau gitu, yang lain pada kemana?” Halim memberikan isyarat kepada Keyla, Fitri dan Alya untuk mengikuti langkahnya memasuki lapas. “Abizar dan Alif. Mereka nggak ikut?”
“Mereka nggak ikut Kak,” jawab Fitri akhirnya bisa berkata setelah dipotong terus oleh Keyla. “Mereka ada mengulang mata kuliah. Biasa, nilai mereka anjlok.”
Halim mengangguk. Dia menyapa seorang sipir yang segera membuka pintu telari ketika mereka mendekat. Mempersilakan Halim membawa ketiga mahasiswi itu memasuki wilayah terdalam Lapas. Punggung Halim yang lebar terlihat mempesona di bawah langit pagi yang sebentar lagi menjelang siang. Rambut Halim yang rapi juga membuat Keyla tidak bisa mengalihkan mata, dia tanpa sadar membuat mulutnya terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga di Balik Jeruji | Langit
SpiritualDemi mendapatkan nilai memuaskan untuk tugas akhir, Alya Sahira mahasiswi dari fakultas perfilman memutuskan membuat film dokumenter tentang kehidupan narapidana di lembaga pemasyarakatan, meliput kehidupan para pendosa yang mencari pengampunan Tuha...