28. Teman Kembali

6.5K 1.1K 74
                                    

“Cerita ini fiktif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Cerita ini fiktif. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan”
© Story of “Surga di Balik Jeruji” by @NailaAfra
.
.
.
.
.
.
.
.

“Ketika kehancuran itu bermula dari kedengkian”

***

“Assalamulaikum. Maaf gue terlambat.”

Seorang lelaki langsung menghampiri Farhan sesaat dia memasuki kedai kopi. Dengan seragam yang mencolok, dia menarik perhatian banyak orang. Semua orang di dalam kedai bisa menebak pekerjaannya. Muhammad Sani, teman Farhan ketika kuliah. Seorang sarjana hukum dan sekarang menjabat sebagai penyidik kepolisian.

“Walaikumsalam. Gue pikir lo nggak datang,” keluh Farhan lega. Dia mundur agar Sani bisa duduk di sampingnya.

Sani memperlihatkan berkas yang dia bawa. “Gue mencari ini. Bukannya ini diperlukan?” Dan memberikan kepada Farhan.

“Nggak percaya lo bisa mengumpulkan bukti-bukti ini.” Farhan menatap kagum pada Sani tapi kemudian dia memberikan ekspresi cemas. “Tapi bagaimana kalo ada yang tau? Kalo lo menyelidiki kasus ini secara diam-diam? Lo juga bisa terkena masalah.”

Sani mengibaskan tangan. “Nggak usah lo pikirin. Lo tau watak gue gimana. Kalo lo khawatir seharusnya sedari awal lo pikirkan sebelum membeberkan kasus itu sama gue. Sudah tau rasa penasaran gue lebih tinggi daripada rasa takut.”

“Seperti yang diharapkan dari seorang polisi yang paham betul tentang hukum.” Farhan berucap bangga. Dia membalik halaman file folder. Pada berkas yang berisi kecurigaan yang mengganjal di kasus pembunuhan Rudy Kusuma. “Dan sampai sekarang gue masih nggak ngerti jalan pikiran lo. Sudah nyaman jadi polisi kenapa harus susah payah ambil kuliah jurusan hukum.”

“Yah, untuk digunakan dalam situasi kayak gini lah,” jawab Sani enteng. “Gue punya dua sumpah di pundak gue sekarang. Sebagai penegak hukum dan juga yang memahami betul tentang hukum. Gue nggak bisa main-main dengan kedua amanah itu.”

“Pamer.”

“Kapan lagi gue bisa pamer?” Sani mengambil kopi Farhan dan meminumnya. “Jadi gue pengen kasih tahu lo, kalo kasus ini melibatkan banyak orang. Para pejabat dan orang-orang ternama juga bisa ikut andil menutupi kasus ini. Mengingat bagaimana Cahyo melebarkan pengaruhnya di dunia perpolitikan.”

“Gue tau itu. Kita butuh bukti yang kuat. Iya, kan?”

“Bukan cuma itu aja! Kalo si Daffa Raffan tetap mengakui dirinya sebagai pelaku. Maka ini!” Sani menunjuk berkas. “Bakal sia-sia. Kita nggak bisa menyeret orang-orang itu ke dalam penjara.”

Surga di Balik Jeruji | LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang