“Cerita ini fiktif. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan”
© Story of “Surga di Balik Jeruji” by @NailaAfra
.
.
.
.
.
.
.
.“Jangan khawatir, aku bahagia.”
***
“Cahyo Kusuma datang kemari?” Alif berkata emosi. Kamera yang seharusnya siap digunakan, terbengkalai. “Setelah apa yang dia lakukan? Setelah apa yang terjadi! Bagaimana bisa dia datang kemari untuk menemui Kak Daffa?”
“Kamera! Kamera,” tegur Fitri kesal.
Alif membungkuk, menegakkan tripod, tapi lagi! Dia menggelengkan kepala geram.
“Bukannya Kak Farhan ada di lapas? Tapi kenapa dia malah membiarkan Cahyo bertemu dengan Kak Daffa? Sama sekali nggak becus ternyata Kak Farhan,” lanjut Alif.
“Gue yakin lo nggak berani ngucapin itu terang-terangan ke Kak Farhan,” cetus Keyla. Alis kanan terangkat. “Lo bunglon. Menyesuaikan diri dengan lingkungan, cari aman.”
“Yang saya sesali hanya satu!” sela Abizar, dia mendorong minggir Alif yang tidak menyelesaikan tugasnya. “Kenapa Kak Halim nggak kasih tahu kami kalau Cahyo Kusuma ke lapas.”
Dia memasang ekspresi kecewa. “Itu bakal menjadi momentum berharga buat kami. Kamera kami bisa merekam sejarah yang tidak mungkin bisa terlupakan.”
Halim menghela napas. Dia sudah menduga bahwa itulah yang akan dikatakan oleh Abizar, berbulan-bulan mengenal lima mahasiswa jurusan perfilman membuatnya sudah mengenal baik karakter mereka.
“Dia datang tiba-tiba. Cahyo Kusuma. Aku nggak sempat kasih tahu kalian, lagipula. Setelah polisi memboyong Cahyo Kusuma, kalian pun masih dalam perjalanan kemari,” sahut Halim. Membela diri.
Mereka berada di Musholla At-Taqwa lagi kali ini. Kedatangan kelima mahasiswa sedikit terlambat karena Monalisa mengalami kebocoran ban sehingga mereka harus berhenti untuk mengganti.
“Makanya gue sudah bilang dari dulu. Dijual aja si Mona. Hampir tiap hari mogok. Lo yakin beli VW Combi?” Alif mulai meragu pada koar-koar Abizar membeli mobil antik mahal. “Bukannya oplet Bang Mandra?”
Gelak tawa keras terdengar menyahuti. Adul mendekati Abizar. “Emang mobil den Abi gimana sih bentuknya?”
“Ya itu masalahnya Bang!” Keyla menyipitkan mata curiga pada Abizar. “Sama sekali nggak ada bentuknya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga di Balik Jeruji | Langit
SpiritualDemi mendapatkan nilai memuaskan untuk tugas akhir, Alya Sahira mahasiswi dari fakultas perfilman memutuskan membuat film dokumenter tentang kehidupan narapidana di lembaga pemasyarakatan, meliput kehidupan para pendosa yang mencari pengampunan Tuha...