70. Terimalah Sembah Sujudku

6.5K 1.4K 322
                                    

“Cerita ini fiktif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Cerita ini fiktif. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan”

© Story of “Surga di Balik Jeruji” by @NailaAfra
.
.
.
.
.
.
.
.

“Dari seorang pendosa. Tolong terimalah sembah sujudku

***

Adzan Isya berkumandang dengan merdu di Musholla At-Taqwa. Memantul dari satu dinding ke dinding lainnya. Menghanyutkan hati seorang pemuda yang duduk bersila menatap langit mushola dengan penuh kekaguman. Penampilan Daffa Raffan membuat semua napi yang berada dalam Musholla terenyuh. Dengan tubuh kurus, dengan wajah pucat, dia tidak pernah absen untuk melangkahkan kakinya ke musholla. Membalas sapaan para napi dengan senyum yang selalu dia tampakkan.

Saat Adzan selesai dikumandangkan. Sebuah keajaiban datang lagi kepada Daffa. Membuat kecintaan Daffa kepada Allah semakin mendalam.

Dia bisa melihat…

Daffa dapat melihat jelas. Begitu jelas sehingga dia bisa melihat barisan shaf terdepan telah terpenuhi oleh para napi. Seketika bibir pun mengukir senyum saat pandangan Daffa terarah kepada tiga orang yang selalu menemani dan menjaganya di lapas Arisuma, pada Edy, Bonte dan Adul. Mereka berdiri di belakangnya. Membalas senyum Daffa dengan lebar.

“Rapatkan shaf, jangan ada celah.”

Daffa mencari suara yang dia kenali dan menemukannya. Halim berdiri tepat di belakangnya.

Sipir itu.

Sejak pertama kali Daffa datang ke lapas Arisuma selalu merepotkan. Walaupun Daffa tidak acuh dan dingin, Halim tetap mengakrabkan diri. Selalu berusaha membuka hati Daffa yang terkunci.

“Bukannya gue keren?” ucap Halim kala itu. Di rumah sakit, ketika mendorong kursi roda Daffa ke kamar rawat.

“Keren apa?”

“Keren. Karena gue sipir Arisuma yang ikut andil membuktikan lo tidak bersalah?” ulang Halim membanggakan diri.

Daffa mendengkus tertawa. “Iya lo keren. Memang sipir teladan di Arisuma.”

“Dan gue sudah melakukan tugas gue dengan baik bukan?” Halim bertanya dan senyum meluntur dari bibirnya.

Daffa menengadahkan wajah. Melihat Halim yang menatap lurus ke lorong rumah sakit. Tidak berani menatapnya langsung.

Surga di Balik Jeruji | LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang