Aruna dan Aruni sampai di sekolah. Ia memarkirkan Mobilnya di tempat biasa mereka parkir kemudian Turun dan melenggang menuju Koridor sekolah. Tiba di sana, Mereka mendapati desas-desus yang membuat mereka sedikit penasaran, tidak biasanya Koridor SMA Nusantara se-Ramai ini padahal ini bukan Hari Senin.
Aruna mendekat pada Segerombolan siswa untuk mendengarkan apa yang mereka bicarakan."Siswa Pindahan katanya".
"Gak tau deh."
"Ganteng sih menurut gue. Murah senyum lagi. Tadi pas dia jalan uuuh jantung gue rasanya mau copot"
"Lalu dimana dia sekarang?"
"Ruang kepsek."
"Kelas Berapa sih?"
"Kelas XI sama kayak Kita."
"Semoga bisa se-bangku sama gue deh"
"Itu sih mau Lo. Gue juga mau kali. Siapa tahu bisa jadi teman dekat"
Aruna dan Aruni tidak Jadi bertanya pada mereka, Karena Ucapan mereka sudah mewakili semua pertanyaan yang ada Di otaknya. Mungkin siswa Baru yang dimaksud Teman-temannya adalah Eza, yang kemarin di ceritakan Alfi.
Aruni menoleh saat Merasakan tepukan di pundaknya. Di sana ada Lila dan Maya, mereka berdua mengode seolah bertanya apa yang mereka lakukan di sini.
"Mereka membicarakan Eza mungkin"
"Dia sudah datang? Jadi masuk hari ini juga?"
Si kembar mengangkat bahunya pertanda tidak Tahu. Mereka juga baru sampai, sementara Alfi dan Daniel entah dimana mereka. Tidak ada yang Bisa mereka tanyai.
Tak selang berapa lama bel pertanda Pelajaran Di mulai pun berbunyi. Mereka semua bergegas menuju kelas masing-masing. Duduk di tempat masing-masing sembari menunggu pelajaran pertama di mulai.
Di kelas, kembali terdengar Teman-temannya membicarakan Siswa Baru itu, tetapi Aruna masih saja tetap Fokus pada Buku pelajaran pertamanya. Sementara Aruni berusaha mencuri dengar apa yang Teman-temannya bicarakan ini. Bersamaan dengan itu Guru pada mata pelajaran pertama Memberikan Salamnya. Namun ada yang tak Biasa di sini, Ibu Maryam datang bersama seorang lelaki berpostur atletis, penuh senyum ramah, Wajahnya yang teduh, dengan Aura positif yang menguar lewat pandangannya sedang berdiri di depan sana.
Aruni mengangkat paksa Kepala Aruna untuk membuat ia melihat siapa yang berdiri di depan Sana. Seketika Si Kembar Kaget melihat orang itu. Dia adalah orang yang sedari tadi membuat Ramai koridor sekolah.
"Anak-anak, Kelas kalian Kedatangan Siswa baru" kata Bu Maryam lantas tersenyum "silahkan perkenalkan diri kamu" lanjutnya.
Si cowok atletis tersenyum lalu menatap seluruh isi Kelas dan berhenti pada Bangku paling depan tepat di hadapannya.
"Selamat pagi teman-teman, Saya Reza Brama Abraham, Pindahan dari Sydney Australia,"
Tidak ada yang Bicara seolah mereka tidak menemukan Kata yang bisa mewakili perasaan saat ini.
"Baiklah Reza, Kamu Boleh duduk di Bangku Kosong di belakang sana."
Tunjuk ibu Maryam pada Bangku Aruna, yang berarti Eza akan Duduk tepat di belakang Aruna.Eza mengangguk lalu mulai melangkah, Melewati Aruna yang bersikap biasa aja, sementara Aruni sudah memberinya senyum pertemanan.
"Baiklah anak-anak, sekarang Buka buku Kalian. Kita lanjutkan pelajaran Minggu lalu"
Dan Pagi ini Pelajaran Ibu Maryam Jauh lebih lama dibanding biasanya. Atau mungkin ini hanya Perasaan Aruna saja, pasalnya di belakangnya ada Eza, orang yang belakangan ini selalu hadir di laman sosial medianya. Hingga pelajaran itu usai pun Aruna tetap pada Posisinya, Belum mau berbalik dan menyambut kepulangan Eza.
![](https://img.wattpad.com/cover/212102972-288-k619014.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Keputusan Takdir
Teen FictionBerbekal Nama Belakang kakeknya, Mereka berdua di kenal Banyak Orang. Pengaruh papanya di Negara ini juga sangat penting untuk membuat mereka tenar, baik di dunia nyata maupun di dunia Maya. Kembar Identik, yang jika di perhatikan sekilas nampak tid...