Villa Love.3

19 3 0
                                    

Pagi Ini, Suasana di Villa keluarga Revand nampak sedikit ramai karena grasak-grusuk yang di timbulkan oleh anak-anak yang menginap disana. Daniel Sibuk Melakukan stracing seBagai awalan untuknya melakukan Lari pagi, Alfi dan Aruni  duduk santai memperhatikan Aunty Mey melakukan konsentrasi dalam beryoga bersama Aruna, Zia, Maya dan Lila. Sedangkan Eza sibuk memperhatikan Aruna yang berkali-kali lipat lebih cantik dengan wajah berkeringat seperti itu.

Rasanya tidak sia-sia liburan mereka kali ini dengan aunty Mey, Dapat senangnya, dapat sehatnya. Aunty Mey memang dari dulu selalu menerapkan hidup Sehat pada keluarganya, dan hal itu juga berbuntut pada orang-orang di sekitarnya.

"Gila sih Aunty Mey, udah Tua tapi badannya masih kayak anak ABG" bisik Daniel pada Eza yang sekarang sudah duduk di rerumputan.

Mereka juga sudah di suguhi Sarapan Biasa di meja dekat Aruni. Ada susu dan Roti bakar yang sengaja di minta langsung oleh aunty Mey. Tidak ada makanan berat sebelum jam 11 siang, perintahnya.

"Jangan sampai kedengeran ke telinga papa Alan, Niel. Bisa di gantung kamu" balas Aruni tak kalah pelannya lantas Terkekeh.

"Heran deh gue, Uncle Alan itu kelihatan sayang banget sama Aunty Mey, tapi kenapa harus ada Bunda Aletta Diantara mereka yah" ujarnya keras, membuatnya sesegera mungkin menutup mulutnya.

Aunty Mey membuka matanya, lalu tersenyum pada Daniel. Ia merubah posisi duduknya di atas karpet yoganya.

"Kamu masih terlalu kecil untuk mengerti itu anak muda." Cicitnya lantas tertawa.

Daniel menggaruk belakang kepalanya salah tingkah karena aksinya di dengar oleh aunty Mey.

"Kalian tau, Uncle Alan itu adalah Cinta pertama Aunty, kenal saat sekolah SMA, sama seperti kalian ini. Kami pacaran, saat itu Aunty sebagai adik kelas bersama Mama Nayla. Tapi seiring waktu, takdir membawa uncle bertemu dengan Bunda, mereka menikah dan mengharuskan aunty menjadi istri kedua."

Aunty Mey tersenyum.
Ia sangat senang sekali ketika ia berbicara tentang masa lalunya, karena dengan begitu, ia bisa mengklaim papa Alan adalah Miliknya, Sedari dulu.

"Maaf Aunty, bukan bermaksud kepo" sesal Daniel.

"Bukan masalah Niel. Ini juga bukan Aib yang harus di tutupi" katanya membuat Daniel sedikit menyunggingkan senyumnya.

"Lalu, kenapa Aunty memilih Jadi model?"

Meisya menoleh pada Alfi mendengar pertanyaan anak itu.

"Menjadi Model itu adalah Cita-cita Aunty, sedangkan menjadi istri Uncle Alan itu adalah Impian aunty. Dan aunty rasa Tuhan sangat baik pada Aunty, mewujudkan keduanya meski harus melewati drama yang sangat panjang."

Mereka semua mengerutkan keningnya, ingin mendengar penjelasan yang Lebih tetapi Aunty Mey malah berpamitan untuk segera mandi.

Aunty Mey meninggalkan Tempatnya, tetapi acara mereka masih terus berlanjut. Mereka main game Offline di tab yang di Bawa Oleh Alfi. Eza, Zia Aruna dan Alfi adalah pemainnya. Mereka memperebutkan kuota Telpon selama Tiga bulan dari masing-masing orang yang kalah. Aruna sangat antusias karena itu, Alfi apalagi. Ia baru memainkan permainan Ludo offline ini, dan ditantang langsung oleh Zia dengan Hadiah yang menggiurkan.

Maya, Lila, Daniel dan Aruni memperhatikan mereka dan menyemangati masing-masing jagoan mereka. Cukup seru untuk mengisi pagi ini.

Lalu terdengar dentingan suara ponsel. Aruni menengok dan mendapati sebuah Notifikasi pada Instagram Aruna di ponselnya.

"Kak, ada DM kayaknya." Ujarnya.

"Buka aja" jawab Aruna seraya fokus pada benda pipih diatas meja.

Keputusan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang