Singapore at 19.25 Pm
*
Aruna baru selesai makan malam bersama Abang dan kakaknya. Bunda Aletta masih di Amerta, perjalanan Bisnisnya di tambah beberapa hari karena Mereka harus mengurus sesuatu di sana. Rumah tampak sepi karena hanya ada mereka bertiga di sini. Benua pamit ke Ruang Kerjanya, sementara Shafana berencana membuatkan pancake untuk suaminya dan tidak membiarkan Aruna membantunya.
Disinilah Aruna berakhir, di taman rumah mereka, Duduk menatap Langit dengan laptop menyala di atas meja. Aruna sedang mengawasi perkembangan Dav's Entertainment di Indonesia, cukup bagus setelah di bawa kendali Benua dan Shafana.
Di sela kegiatannya, ponsel Aruna berdenging pertanda sebuah notifikasi. Rupanya Notifikasi itu berasal dari YouTube, ada video baru dari channel Daniel. Buru-buru Aruna membukanya untuk melihat kegiatan apa saja yang Daniel lakukan dalam video tersebut.
Aruna tersenyum melihat Daniel berbicara di depan kamera membuka vlog-nya. Vlog yang ia beri judul DayNil Vlog itu memperlihatkan kegiatan Daniel, mulai dari Sarapan paginya bersama Alfi di kantin sekolah, Hingga memberitahu kepada Followers-nya bahwa ia dan sahabatnya ternyata satu kelas. Aruna sudah tahu ini dari Aruni, Adiknya itu juga menceritakan hal yang sama, dan merasakan euforia yang sama seperti Daniel. Selanjutnya, Di dalam video itu Daniel memperlihatkan situasi kelasnya yang kosong pelajaran. Masih tetap sama ketika Aruna berada di sana. Masih tetap Rusuh. Tetapi Aruna salah fokus, ia justru memperhatikan seseorang yang sedang melamun di bangkunya. Seseorang yang beberapa hari ini memang menyita perhatiannya.
"Gaes, Jangan tanya orang ini kenapa yah, aku juga susah ngejelasinnya. Gimana sih kalo orang patah hati yah kek gini, diam aja kayak ayam sawan. Tapi tenang, dia jinak kok".
Aruna tersenyum mendengar komentar Daniel memperlihatkan wajah murung Eza di bangkunya.
"Tapi kalian tidak boleh berharap dia akan mencari pengganti, karena sampai kapan pun dia akan terus berjuang untuk mendapatkan cintanya. Dan aku mendukungnya."
Daniel tertawa di dalam video itu, membuat hati Aruna mencolos seketika. Tiba-tiba pikirannya di penuhi dengan banyak pertanyaan.
Apa sih yang Aruna cari dari pelarian ini?
Apa yang Aruna inginkan dari semua ini?
Kenapa Aruna harus meninggalkan orang-orang yang mencintainya demi egonya?
Kenapa Aruna mengatasnamakan pelariannya ini sebagai kompensasi dari apa yang ia lakukan untuk Aruni?
Untuk apa sebenarnya Aruna pergi?
Untuk apa ia lari kalau pada akhirnya ia sendiri tidak tahu apa alasannya pergi?
Aruna menutup matanya kuat. Hatinya benar, ia sendiri bingung kenapa harus mengambil keputusan seperti ini. Sebuah keputusan yang mengharuskannya mengorbankan banyak perasaan. Padahal Aruna telah salah paham, Aruni bahkan tidak pernah jatuh cinta pada Eza, kalau itu yang ia khawatirkan?
Lalu Eza? Ia juga tidak salah kalau mengira foto Aruni adalah fotonya, karena Aruna mempostingnya di instagram miliknya.
Tidak ada yang salah disini. Tapi semuanya sudah terlanjur, mereka semua sudah memilih.
Di tengah lamunan panjangnya, Aruna di kagetkan oleh deru kendaraan Bermotor yang mesinnya tiba-tiba mati tidak jauh darinya. Ia mendongak dan mendapati seseorang sedang tersenyum padanya. Ia berjalan santai menuju Aruna lalu duduk sebelum di persilahkan.
"Selamat Malam, Aruna"
Aruna tersenyum kikuk lalu menjawab. "Selamat malam Pak"
Orang di depannya mendelik mendengar ucapan Aruna padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keputusan Takdir
Teen FictionBerbekal Nama Belakang kakeknya, Mereka berdua di kenal Banyak Orang. Pengaruh papanya di Negara ini juga sangat penting untuk membuat mereka tenar, baik di dunia nyata maupun di dunia Maya. Kembar Identik, yang jika di perhatikan sekilas nampak tid...