Eza: Selamat Pagi Aruna, Aku harap Pagimu selalu Indah.
Eza: Sudah siang aja, Kamu lagi apa? Kenapa Belum balas Pesanku?
Eza: Aruna aku Melihat Feds IG kamu bagus sekali. Boleh kah aku memintamu mengirim Foto mu kepadaku?
Eza: ah Maaf kalau aku terlalu lancang, maaf Aruna.
Eza: Semoga harimu menyenangkan Aruna. Jangan lupa balas Pesanku.
Ini sudah hampir sore namun Aruna baru bisa membuka ponselnya, Ia seharian ini bergelut dengan Buku dan Ulangan yang menyita hampir seluruh perhatiannya. Ia melihat banyak sekali Chat yang datang Dari beberapa orang. Ada yang dari Maya dan Lila Juga Zia, Ada yang dari mamanya, Juga yang sangat amat membuatnya kaget adalah pesan dari Eza, orang yang beberapa hari terakhir ini sering berbalas chat dengan adik kembarnya.
Aruna menarikan jemarinya diatas Keyboard ponselnya, membalas pesan Eza sekenanya.
Aruna : hhmm, selamat pagi, selamat siang dan Selamat sore Eza. Hari ini aku sangat sibuk. Tidak ada waktu untuk bermain apalagi berbalas chat dengan orang. Maaf
Setelah mengirim pesan itu, Aruna menutup aplikasi Line di ponselnya lalu kembali Berjalan Menuju Parkiran dimana Aruni sudah menunggunya.
Hari ini di lewati dengan Penuh perjuangan, terutama saat mereka sedang ujian Lisan,.
Eza : ah, maafkan aku Aruna, maaf karena telah mengganggumu. Semangat.
Benda pipih di tangannya bergetar saat Aruna akan membuka Pintu mobilnya. Aruna melihat pesan di pop up layar kemudian ia masuk dan melempar ponselnya ke atas pangkuan saudara kembarnya.
"Balasin pesan Eza dong. Mau nyetir nih"perintahnya.
"Bilang apa nih?"
"Terserah kamu" katanya lalu mulai menyalakan mesin mobilnya.
Semenjak masuk SMA dan berusia 17 tahun, Dava-papanya memang sudah mengizinkan keduanya untuk menggunakan Mobil tanpa supir ke sekolah. Mereka sudah di bebaskan. Di beri kepercayaan untuk menjaga diri mereka masing-masing. Sama seperti yang Dava dapatkan dulu, Betapa Papanya Percaya padanya.
Mobil yang di hadiahkan pada Ulang tahun ke 17 mereka kini menjadi teman sehari-hari mereka berdua. Nyaris tak ada tempat yang mereka kunjungi tanpa bersama. Meski itu hanya ke toilet mall sekalipun.
"Mama ada di Rumah gak sih?" Tanya Aruna pada Aruni yang sedang sibuk membalas chat Eza.
"Kayaknya lagi ada pemotretan sama maMey sih, tadi aku liat Ig-storynya papa. Dia lagi memperhatikan mama yg sedang berpose di depan kamera." Jawabnya.
"Brand apa?"
"Make up sih biasa."
Aruna mengangkat kedua bahunya terlihat acuh lalu membelokkan mobilnya ke pekarangan sebuah Restoran mewah. "Kalau begitu kita makan dulu"
"Oke." Katanya Lalu mengikuti langkah Aruna Memasuki Restoran.
Sekali lagi, Berbekal Nama Belakangnya, Mereka berdua sampai sangat tenar, sangat di hormati, sangat di sanjung bahkan dengan orang yang lebih tua dari mereka sekalipun.
***
Eza : ingat gak sih pas di Bandung, kamu pernah Nyolong mangga pak RT. Dan aku yang nyelamatin kamu"
Aruna: hahah, iya aku ingat. Yang waktu itu jadi kamu yang di maki-maki sama Pak RT.
Eza: gak papa sih, yang penting kamu gak di marahin,
![](https://img.wattpad.com/cover/212102972-288-k619014.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Keputusan Takdir
Teen FictionBerbekal Nama Belakang kakeknya, Mereka berdua di kenal Banyak Orang. Pengaruh papanya di Negara ini juga sangat penting untuk membuat mereka tenar, baik di dunia nyata maupun di dunia Maya. Kembar Identik, yang jika di perhatikan sekilas nampak tid...