Hari Jumat sore ini, waktu yang biasanya Aruna gunakan untuk duduk di perpustakaan sekolah sembari menunggu Eza Latihan di lapangan menjadi lebih serius dari biasanya. Aruna sedikit tertawa lebar mendapati dirinya kembali memenangkan game offline yang mereka mainkan. Adalah Zia dan Aruni yang menjadi lawan main Aruna, lalu waktu membawa Aruna kembali pada kemenangan. Hadiah untuk permainan kali ini sedikit tidak main-main, Zia dan Aruni harus rela membelikan sebuah handbag yang Aruna inginkan. Merk yang tidak main-main pula itu membuat Zia harus bernapas berat, sebab ia harus rela menyisihkan setengah dari uang jajannya Bulan ini untuk membelikan hadiah untuk kakaknya.
Lila dan Maya yang juga ikut menyaksikan permainan ini tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa, padahal dari awal Zia sudah sangat yakin akan memenangkan pertandingan ini.
"Sombong sih, makanya kalah" cibir Maya pada Zia yang menekuk mukanya.
"Makanya jangan mau lawan Aruna kalo mood nya sedang baik. Pasti kalian kalah" timpal Lila semakin memanasi suasana.
"Jadi kapan kalian berdua mau ngajak aku ke tokonya?" Tanya Aruna pada kedua adiknya.
"Besok deh kak, sekalian cari kado buat Dede bayi. Lusa kan harus aqiqah" usul Aruni yang di setujui oleh mereka semua.
"Bener yah, harus yang ori loh"
"Iya iya, bawel ih" ujar Zia sedikit tidak terima dengan kekalahannya.
"Yaudah yuk, ke lapangan. Sebentar lagi cowok-cowok selesai latihan"
Mereka semua mengikuti saran Aruna lalu Bergegas keluar dari perpustakaan.Sepanjang koridor sekolah, Aruna tak hentinya tersenyum, berbeda dengan Zia dan Aruni yang memikirkan bagaimana mereka bisa berhemat bulan ini, lalu Maya dan Lila yang sepanjang jalan terus saja menggoda Zia dengan kesombongannya. Hingga langkah mereka membawanya pada koridor lantai satu dimana lapangan akan terlihat dari tangga.
Aruna berhenti berjalan, ia mendadak diam dengan pandangan mata yang sulit diartikan. Aruni yang menyadari hal itu juga ikut berhenti di samping kakaknya. Menatap Aruna yang sepertinya sedang memperhatikan sesuatu yang buruk. Arah pandang Aruna menyorot pada lapangan dimana menampilkan seseorang yang begitu di kenalnya sedang duduk sembari tertawa-tawa bahagia, sesekali terlihat aksi saling menjahili satu sama lain dengan seorang perempuan yang beberapa hari ini memang luput dari pengawasannya.
Eza disana, bersama Anum. Padahal Daniel dan Alfi sedang latihan bersama Miko dan Dion.
Aruna menghelah napas berat lalu kembali berjalan.
"You oke kak?", Tanya Aruni pelan namun Aruna tidak menjawabnya. Ia terus berjalan hingga mereka semua hampir mendekati pinggir lapangan.
"Ganjen banget tuh cewek", cibir Maya yang segera mendapat sikutan dari Lila.
Tidak ada yang bersuara setelah mereka sudah benar-benar dekat dengan Eza dan Anum yang sedang duduk berdua disana. Mereka berdua belum menyadari kedatangan teman-teman ceweknya sehingga memudahkan mereka mendengar apa yang keduanya bicarakan.
"Kakak Ingat Bella gak sih? Yang dulu gemuk banget itu, sekarang doi udah cantik banget, sering jadi model majalah lagi. Beda banget deh dari Bella yang dulu. Nih liat fotonya" Anum memberikan ponselnya pada Eza yang segera di lihat olehnya. Benar-benar jauh beda dari Bella yang diingat Eza.
"Wah, cantik juga si Ibel ini. Kakak gak tahu kalo dia jadi model sekarang"
"Kakak sih kudet banget, dengar-dengar sih dia masuk di Label Dav's Entertainment kalo gak salah." Katanya seraya menepuk pelan lengan Eza. Sedang Eza hanya diam mendengar nama perusahaan yang sebut saja dibawah tangan Aruna.
"Oh iya, anak-anak katanya mau ngadain reuni SD gitu deh kak, di Jakarta ini. Katanya biar bisa kembali akrab lagi, kan banyak dari kita yang sudah pindah ke Jakarta, kita join yuk kak." Ujar Anum tanpa Henti. Begitu exaitednya ia mendapatkan kesempatan berduaan dengan Eza, katakan saja seperti itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/212102972-288-k619014.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Keputusan Takdir
Teen FictionBerbekal Nama Belakang kakeknya, Mereka berdua di kenal Banyak Orang. Pengaruh papanya di Negara ini juga sangat penting untuk membuat mereka tenar, baik di dunia nyata maupun di dunia Maya. Kembar Identik, yang jika di perhatikan sekilas nampak tid...