Salah Paham.2

22 2 0
                                    

Eza : Kita perlu bicara Aruna. kamu perlu dengar penjelasanku"

Eza: tolong, jangan seperti ini. Ini hanya masalah Sepele yang tidak seharusnya bikin kita jauh.

Eza: Aruna maafin aku. Maaf aku salah.

Eza: please.

Eza: Aruna, Aku gak bisa liat kamu menghindari ku seperti ini.

Eza: please, please

Eza: Aruna maaf.

Aruna masih saja mengabaikan Eza. Sudah dua hari, mereka hanya akan bicara kalau Eza bertanya soal tugas kelompok. Selebihnya Aruna memilih diam. Begitu seterusnya hingga pulang sekolah. Satu hari kembali berlalu dengan kemarahan Aruna yang tak kunjung reda.

Eza: sudah dua hari kamu gak bicara denganku. Aku gak bisa kayak gini.

Eza: tolong maafin aku.

Eza: maafin aku Aruna.

Eza: maafin aku sayang.

Eza: Aruna.

Eza: aku rindu. Demi Tuhan. Aku gak bisa seperti ini.

Eza: aku minta maaf. Maaf karena aku ke Club, maaf karena aku gak bilang kamu, maaf karena aku bodoh.

Eza: maaf Aruna. Maafin kebodohanku.

Eza: maafin aku

Eza: maaf

Eza: Aruna.

Selasa malam, Aruna kembali di sibukkan dengan pekerjaan dari kantor papanya. Manager operasional Dav's Entertainment menerangkan padanya tentang hasil meeting bersama Benua selaku penanggung jawab utama Dav's Entertainment. Benua bilang, Mereka harus menerima Tawaran Iklan dari luar negeri, mengambil seluruh tawaran tanpa di pilah dan menerima semua bentuk kerja sama dari luar dan dalam negri. Benua juga bilang kalau Dav's Entertainment harus lebih banyak mengeluarkan brand hingga nama perusahaan mereka masuk dalam daftar Forbes seperti perusahaan Revand yang di kendalikan papanya. Benua ingin, Dav's Entertainment merekrut banyak model dan wajah baru agar penggemar tidak bosan dengan modelnya yang itu-itu saja. Dan saat ini Aruna sedang mengerjakan brosur perekrutan model Baru di perusahaannya.

"Kak, Ada banyak chat dari Eza."

"Baca aja" jawab Aruna santai

"Kak---" Aruni sangsi, setelah dulu melihat Eza sedikit kesal saat tahu ia yang selalu membalas pesannya meski ia merasa bahagia saat melakukannya.

"Aku sibuk"

"Kak, ini sudah dua hari kakak ngediamin anak orang"

"Bodo amat"

"Ini bukan kakak"

"Aku Aruna"

"Kak"

"Aku sibuk Aruni. Tolong diam."

"Kak"

"Bang benua ngasih banyak kerjaan"

"Itu bukan kerjaan kakak"

"Siapa bilang?"

"Kakak gak seharusnya bekerja"

"Kenapa tidak"

"Kakak itu tugasnya belajar, bukan memikirkan kelangsungan perusahaan dan harga saham. Belum waktunya kak"

"Lalu sampai kapan? Kalau aku bisa kerja sekarang kenapa harus nunggu sampai nanti?"

Keputusan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang