Hari Senin Pagi adalah Hari yang paling sibuk. Ini adalah Hari pertama Aruna dan Aruni ke sekolah dengan Mobil Baru pilihan papanya. Mobil yang super Siaga karena Memiliki tempat tidur yang terletak di jok paling belakang. Dava sengaja mendesign-nya seperti itu agar Tidak merepotkan Aruna kalau saja adiknya ingin rebahan di mobil. Di dalamnya juga ada Kursi roda, Kotak P3K dan Tabung O2 sebagai alat Bantu pertama Jika Aruni Anfal di jalanan atau dimanapun ia berada.
Kembar tidak jadi Punya Supir Pribadi karena Alan dan Meisya bisa membuat keyakinan Dava bertambah kalau Aruna bisa Mengemudikan Mobilnya dengan baik . Lagi pula ada Zia yang akan membantu mereka melakukan segala Hal di sekolah.
"Zia, Kamu lama sekali. Kita Bisa terlambat karena kamu kelamaan Dandan!" Teriak Aruna Keras kearah Kamar Zia.
"Aku udah selesai kali kak. Yuk, ah" ujarnya lalu membuka pintu Penumpang samping Kemudi dan duduk manis Disana.
Aruna memutar Bola matanya sedikit Kesal. Ia kembali memastikan kenyamanan duduk Aruni sebelum memutari mobil dan mengambil alih kemudi.
Mobil Berjalan pelan keluar dari Rumah mewah itu, memutari komplek untuk sampai di jalan Raya.
"Mobilnya nyaman kak," komentar Aruni yang membuat Aruna merasa Lega.
"Papa Memang banyak Merubah mobil Ini Untuk Kita Aruni. Supaya Kamu Nyaman duduk disini" ujar Aruna.
Aruni menghelah napas lalu menyangkutkan kedua tangannya.
"Aku gak tahu bagaimana Hidupku jika saja aku tidak lahir dari Rahim mama dan Tidak memiliki saudara seperti kamu, Kak"Aruni sedikit menerawang.
Aruna tersenyum.
"Jangan Banyak Berpikir, dan kalau ada Sakit sedikitpun yang kamu rasakan, Cepat bilang padaku"
Aruni mengangguk pelan.
Mobil mereka sudah berbelok masuk ke area parkiran sekolah. Aruna merasa semua mata memandang kepada Mobil mereka yang memasuki area parkir siswa. Biasanya Mobil mewah seperti ini hanya akan berada di parkiran Guru, tapi sekarang Range Rover hitam itu terparkir manis di Parkiran Siswa, di tempat biasanya Aruna memarkirkan mobil sport-nya.
Alfi dan Daniel yang berjalan di depan Mobilnya sedikit kaget melihat siapa yang keluar dari Mobil itu. Mereka berdua berhenti berjalan lalu menghampiri Aruna.
"Mobil Baru Na?"
Aruna tersenyum lalu mengangguk.
"Gila sih, Keren ini"
Daniel membuka Pintu belakang dan melihat isi di dalamnya. Daniel pikir mobil ini akan memiliki interior seperti yang ada dalam bayangannya, Tapi nyatanya yang ia dapatkan adalah Interior tak biasa dan beberapa perlengkapan kesehatan ada disana.
"Aku gak habis pikir kenapa sampai Om Dava punya Ide se-Briliant ini. Ini keren untuk Kalian Twins" Alfi tersenyum mengatakannya.
Semuanya tahu perihal kondisi kesehatan Aruni, dan semuanya juga sudah berjanji akan membantu sebisanya dalam menjaga Aruni di sekolah.
"Mau ku keluarkan Kursi rodanya, Ni?" Tanya Daniel.
"Gak Perlu, aku bisa jalan kok. Terima kasih"
Aruni tersenyum pada mereka semua yang begitu perduli padanya. Satu lagi keberuntungan dalam hidupnya adalah ia di kelilingi oleh orang-orang yang begitu sayang padanya.
"Yaudah, Aku bawain buku-bukunya aja kalau gitu" tawar Daniel.
"Semua Buku Aruni ada di dalam Tasku. Mulai hari ini perlengkapan itu aku yang bawa. Kalian tidak perlu khawatir. Dan sebaiknya kita segera masuk karena Upacara Akan segera di mulai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keputusan Takdir
Novela JuvenilBerbekal Nama Belakang kakeknya, Mereka berdua di kenal Banyak Orang. Pengaruh papanya di Negara ini juga sangat penting untuk membuat mereka tenar, baik di dunia nyata maupun di dunia Maya. Kembar Identik, yang jika di perhatikan sekilas nampak tid...