Villa Love

35 2 0
                                    

Proses Cuci Darah Aruni hari ini memakan waktu yang lumayan Singkat. Hanya sekitar 2 jam ia berada di dalam ruang HD. Dokter Anisa mengatakan bahwa perkembangannya semakin membaik sehingga memudahkan proses ini berjalan. Aruna yang paling bahagia mendengar berita ini. Aruna juga mengatakan pada Dokter Anisa perihal rencana mereka membawa Aruni untuk liburan di Villa. Dokter Anisa menyarankan agar selama perjalanan Aruna merasa nyaman dan jangan sampai terlalu lama duduk. Dokter Anisa tidak akan khawatir masalah kendaraan si kembar, karena suaminya sudah menceritakan tentang Mobil yang Dava pesan dan design langsung untuk kenyamanan berkendara anak-anaknya.

Cuci darah kali ini, Aruni tidak hanya berdua bersama Aruna, tidak bertiga dengan Zia. Tapi rombongan bersama teman-temannya. Mereka semua bersikeras menemani Aruni melakukan Proses HD-nya, dengan alasan akan lebih mudah dan mengusir kebosanan Aruni tentunya.

Hingga waktu berangkat mereka semakin dekat. Aruna mempersiapkan barang Aruni di mobil yang akan mereka gunakan. Masih tetap Range Rover yang siaga itu. Ia akan semobil bersama Mamey, Zia dan Eza. Sedangkan Maya Lila   Alfi dan Daniel juga semobil bersama.

Mereka pergi dari Rumah sakit menuju Puncak Bogor. Mobil yang di bawa Kemudi Eza dan Daniel bersisian keluar dari Jalan Tol menuju villa yang sudah biasa Keluarga Revand's Kunjungi.

"Aku baru dua kali nyetir mobil seperti ini. Pertama di Sydney dan kedua mobil ini. Maaf kalau terkesan baru belajar nyetir Aunty" akunya Jujur.

Meisya yang duduk di samping kemudi di dekat Eza tersenyum senang melihat kejujuran anak ini. Sungguh anak-anaknya beruntung dipertemukan dengan teman-teman yang baik seperti ini.

"Tidak masalah. Yang perlu kamu perhatikan adalah fokusmu. Itu saja" ujar Mey yang membuat ketiga orang yang duduk di jok belakang saling memandang dan tersenyum.

Eza begitu pintar mengambil hati para orang tua hingga seluruh keluarga Revand's sudah terlihat sayang padanya.

"Aruni gak capek nak? Kita bisa berhenti sebentar kalau kamu merasa tidak nyaman" Meisya menoleh ke belakang, dan mendapati senyum Aruni terbit. Gadis itu Menggeleng pelan sebagai jawaban.

"Emang boleh seperti itu yah? Abis cuci darah bisa langsung pulang dan jalan-jalan. Apa gak ada resiko?"

"Enggak Za. Kamu gak perlu ikutan protektif kayak kakakku deh", sela Aruni Cepat membuat tawa Eza terdengar.

"Tapi kalau ada yang terasa sakit selama perjalanan kamu harus bilang pokoknya."

"Siap"

Mobil melaju semakin dalam memperlihatkan pepohonan Rindang di kanan dan kiri jalan. Mereka sudah sampai di kawasan Bogor namun masih butuh waktu untuk tiba di Villa keluaran Revand. Aruni meminta Eza menepikan mobilnya ketika ia merasa tidak nyaman dengan duduknya. Sudah lebih dari satu jam Aruni duduk dan hal itu membuat khawatir tercetak jelas di wajah Aruna.

Eza segera menepikan mobilnya dan melihat keadaan Aruni. Menyusul mobil yang dibawa Kemudi Daniel juga ikut berhenti di belakang Range Rover milik Twins.

Semua penumpang di mobil belakang ikut turun ketika melihat Zia turun bersama Meisya.

"Ada apa?" Tanya Lila, ia sudah bersiap menelpon mamanya ketika terjadi sesuatu yang buruk pada Aruni.

Lila berterima kasih pada Dava Karena berkat dirinya ia bisa ikut dalam Liburan ini. Entah apa yang Dava katakan pada papanya sehingga ia di beri izin. Makanya Lila bertekad untuk siaga membantu Aruna mempersiapkan Segala keperluan Aruni.

"Gak papa. Cuma rasanya Tulang pinggangku sedikit sakit. Aku butuh berdiri beberapa saat" jawab Aruni.

Mereka semua akhirnya turun menemani Aruni berdiri di tepi jalan.

Keputusan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang