Hari Baru

17 1 0
                                    

Hari ini cukup melelahkan bagi Aruna. sejak Pagi, Ia dan Shafana pergi dari rumah untuk mengurus segala keperluan sekolah Aruna yang baru beberapa hari ini Aruna tahu kalau sekolah yang di pilihkan abangnya adalah sekolah di rumah a.k.a Homeschooling. Aruna setuju saja, selain tidak harus bergaul dengan orang baru, Aruna juga bisa mengurangi aktifitas diluar ruangan. Setelah operasi pendonoran ginjal ia lakukan, Aruna sering mengalami kecapean yang berlebihan padahal ia sedang tidak banyak beraktivitas.

Hela napas beratnya terdengar di telinga Shafana, mereka baru saja sampai di rumah. Rumah yang baru satu Minggu belakangan ini mereka tempati tampak sepi, Asisten rumah tangganya pasti sudah pulang setelah baberes sore, sedangkan bunda Aletta dan Benua belum pulang dari kantor. Shafana beranjak duluan, menuju dapur untuk melakukan tugasnya membuat menu makan malam.

Tidak seperti di Indonesia, Asisten rumah tangganya Hanya Dua orang, Satu bertugas membersihkan rumah dan Satunya lagi bertugas mengurus sisanya, termasuk memasak. Satu orang masuk pagi dan pulang sore, Satu orang tinggal bersama suaminya yang di daulat menjadi satpam, merangkap supir pribadi jika di perlukan.

Sudah hampir dua Minggu Aruna tidak mendengar kabar apapun soal Eza, ia juga tidak membuka satupun sosial medianya. Nomor ponselnya sudah Ia Ganti, dan itu hanya di ketahui oleh keluarga inti saja. Aruna tidak lagi tergabung dalam group receh mereka. Satu-satunya yang bisa menghubungkan Aruna dengan teman-temannya di Indonesia adalah Instagram-nya saja yang belakangan ini juga sangat jarang ia buka lagi.
Aruna terlalu menyibukkan dirinya dengan hal-hal tidak penting namun berefek baik bagi dirinya yang sedang berusaha melupakan, menerima dan menjalani hari-harinya dengan ikhlas.

Hari ini benar-benar hari yang baru untuknya, Maka jarinya tidak sengaja membuka Aplikasi instagramnya yang sialnya langsung di berondong dengan notifikasi dan Direj message yang bejibun dari berbagai orang. Sebelum membukanya, Aruna menyempatkan diri untuk memposting sebuah foto dengan caption Hari Baru di feeds IG-nya.

Aruna menghelah napas berat, salah satu yang segera ia buka adalah message dari Eza. Sejujurnya ada rindu yang menumpuk, tetapi Aruna tidak ingin mempertebalnya dengan bermelankolis meratapinya.

@Eza_Abraham : semoga operasinya lancar yah Sayang.

- Aku khawatir, sungguh! Aku sedikit tidak tenang, padahal aku tahu kalau kamu pasti kuat.

-Hai, selamat yah, operasinya berjalan lancar.😊

-Kata Zia hp kamu rusak. Pantas gak balas chat ku, tapi gak papa, yang penting kamu sehat.

-jadi beneran gak mau di jenguk yah? Padahal anak-anak mau sekalian jalan-jalan katanya 🤭

-Aruna, Kamu apa kabar? Sudah satu Minggu berlalu, tapi kamu masih belum mau mengabariku. Aku rindu.

-Aruni sudah pulang, bahkan kami sudah merayakan syukuran kecil di rumahmu. Kamu kapan pulang?

-Aruna. Aku Rindu.

-Hai, lagi apa? Gimana keadaan kamu? Masih betah menghindariku kah? Jangan lupa kabari aku yah kalau perasaanmu sudah lega.

-Aruna, sudah dua Minggu. Kamu apa kabar? 14 hari berlalu tanpa kamu rasanya sangat berat. Bagaimana aku menjalani 365 hari tanpa kamu?

-Aruna, aku benar-benar Rindu. Maaf 😥

Mata Aruna sedikit berair setelah membaca semua pesan Eza. Ada sesak yang mendesak di dadanya sehingga ia kesulitan bernapas. Ia juga sedang merindu, tetapi Aruna masih belum bisa pulang. Ia masih ingin menikmati kompensasi dari semua hal yang sudah ia lakukan sebelumnya.

Keputusan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang