[PART 01]

3.9K 96 5
                                    

"Ridho gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta banget sama lo!"

Ridho mengehela nafasnya panjang gadis itu sudah puluhan kali menyatakan cintanya dan menembaknya di tempat umum seperti ini tepat nya di kantin sekolah. ya, gadis itu adalah Aurora Putri Beniqno gadis ini sudah lama menyukai Ridho namun ali tak suka pada nya Putri selalu semena mena terhadap wanita yg mendekati Ridho. Putri tak mau ada satu orang pun yg mendekati Ridho kecuali dirinya.

Putri menghampiri Ridho yg duduk di kantin bersama teman dekatnya yg tak lain adalah abang nya Putri yaitu Fildan Rahayu Putra Beniqno. Putri tak perduli semua anak melihat nya dengan pandangan tak suka Putri sudah biasa melihat mereka memandang nya sinis tapi itu tak penting bagi Putri ia hanya acuh pada orang sekitarnya.

"Ridho! gue bilang sekali lagi gue cinta sama lo, lo mau kan jadi pacar gue" ucap Putri memegang tangan Ridho. Ridho menepisnya kasar dan menatap Putri tajam.

"Putri gue kan udah bilang sama lo gue gak suka dan gak cinta sama lo ngerti! Dan gue harap ini yang terakhir kalinya lo nembak gue" ucap Ridho penuh penekanan dan pergi dari hadapan Putri.

"Ridho gue gak bakalan berhenti ngejar-ngejar lo sebelum lo jadi milik gue!" teriak Putri.

"Put udah berapa kali sih kakak bilang, Ridho itu gak suka sama kamu, harus nya kamu ngerti dong cinta gak bisa di paksakan" ucap Fildan lembut biar pun Putri selalu memalukan dirinya di depan umum tapi Fildan tak pernah marah pada Putri karna ia sangat sayang kepada adiknya ini.

"Gue cuma mau Ridho kak! Putri cuma cinta sama Ridho" ucap Putri penuh penekanan dan pergi dari hadapan Fildan.

Fildan menarik nafasnya panjang, Putri sangat keras kepala apa yang dia mau harus bisa di dapatnya. Putri berubah semenjak mamanya meninggal dan sifat nya juga tambah menjadi sangat sangat keras kepala dan menyebalkan.

Fildan berjalan menuju kelasnya saat di perjalanan Rizki memberhentikan langkahnya melihat Putri dan Ridho sedang berantem itu adalah pemandangan yang tak asing lagi bagi Fildan.

"Hehh Rara! Pokoknya elo harus jauhin Ridho! dengar gak?!" bentak Putri.

"Lo gak ada hak buat ngelarang dia dekat-deket gue Put, seharusnya elo tu yang jauhin gue, lo tuh yaa cewek yang gak punya malu" balas Ridho tak kalah membentak.

"Maafin aku Put, aku gak lagi dekatin kak Ridho" ucap Rara menunduk dan menangis.

Ridho yang melihat Rara menangis sambil tertunduk langsung mengangkat kepala nya lalu menyeka air mata Rara. Mata Putri membulat melihatnya dengan cepat Putri menepis tangan Ridho.

"Ridho jangan sentuh dia!" teriak Putri.

"Kak gak usah sentuh aku, aku bisa lap air mata aku sendiri" ucap Rara pelan.

"Ehh elo gak usah sok deh, sana pergi!" Putri mendorong Rara dan Rara pun langsung pergi sambil menangis.

"Gue capek ya sama sikap lo Put, lo itu perempuan gila, kasar, gak tau malu dan pantesan aja gak ada yang mau sama lo karna sifat lo yang kayak gini nih!" bentak Ridho emosi.

"Gue gak peduli karena gue cuma mau lo jadi milik gue Dho!" balas Putri.

"Gue udah bilang sama lo berpuluh-puluh kali kalau gue itu gak suka sama lo dan GAK AKAN PERNAH SUKA SAMA LO gue sukanya cuma sama Rara, puas lo!" ucap Ridho penuh penekanan.

DEG..

Jantung Putri seakan berhenti saat Ridho mengatakan kalau ia suka sama Rara si cewek cupu dan pendiam itu. Putri tak habis pikir mau maunya Ridho sama cewek itu padahal Putri lebih cantik daripada Rara.

Ridho, I Love You! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang