[PART 42]

1.3K 89 1
                                        

Putri menatap hujan didepan kelasnya sembari menunggu Fildan. Hujan memang sudah dari tadi turun, sebelum mereka pulang Fildan juga tadi sempat chat Putri kalau ia ada rapat sebentar dengan tim basketnya dan menyuruh Putri menunggu didepan kelas. Ck Putri berdecak sebal, ia sudah dingin menunggu Fildan walaupun Putri sudah memakai jaket namun masih bisa menusuk kulit Putri. Ia sudah bosan menunggu, biarpun baru lima menit menunggu tapi bagi Putri itu lama sekali padahal Fildan tau kalau Putri tidak suka menunggu.

"Kok belum pulang?" suara itu membuat Putri menoleh. Putri menatap malas orang yang sudah ada disampingnya. Kenapa saat ingin menjauh pria itu selalu muncul di hadapan Putri tiba-tiba.

"Bukan urusan lo" balas Putri ketus.

"Ngapain lo disini bukannya ada rapat tim basket?" tanya Putri datar.

"Gue izin, kan gue dari tadi gak ada masuk kelas karna gue di UKS terus" balas Ridho.

Putri menatap Ridho singkat dan ia berusaha acuh dan tidak peduli pada Ridho. Mau Ridho gak masuk kelas kek, mau masuk UKS kek, masuk kantin kek, atau apalah itu Putri sudah tak peduli lagi, bodo amat!

"Biasanya lo kan betah tu hujan- hujanan teriak teriak gak jelas di bawah hujan" Putri menatap tajam orang itu apa maksudnya? Dia menyindir? Ck menyebalkan.

"Gak usah nyindir gitu dong, gue tau yang kemarin-kemarin gue lakuin hanya buang-buang air mata gue  sama tenaga gue aja, sekarang gue sadar buat apa gue hujan-hujanan gak jelas dan lo Ridho lo denger baik-baik, gue gak akan buang tenaga gue lagi cuma nangisin cowok kayak lo dibawah guyuran hujan!" ucap Putri emosi dan memalingkan wajahnya.

Ridho tersenyum samar, kenapa rasanya hati ia sedikit sakit mendengar ucapan Putri barusan. Seharusnya ia senang kalau Putri tak lagi mengejar-ngejar dirinya tapi tak bisa dipungkiri Ridho tak rela Putri menjauh darinya, ntahlah Ridho belum bisa mendekripsikan bagimana hatinya sekarang untuk Putri.

"Kalau pun gue hujan-hujanan nanti kecantikan gue hilang lagi, terus rambut gue kusut, gak bangettt" ucap Putri lagi datar tanpa melihat Ridho.

Ridho terkekeh cantiknya hilang? Rambutnya kusut? Ternyata sifat Putri yang super pede itu belum berubah.

"Dih kepedean" ucap Ridho menahan tawanya.

"Dengar ya, gue ini tipe cewek yang memperhatikan penampilan gue, gak kayak lo sok kegantengan" balas Putri ketus.

"Gue emang ganteng itu fakta dan kenyataannya buktinya lo aja naksir kan sama gue" Putri menatap Ridho dengan melongok. Cih rasanya mau muntah sekarang juga.

"Hahh ganteng? Percuma tampang ganteng tapi hatinya gak ganteng. Makanya jangan kepedean deh lo, Dan yang gue naksir lo? Haha itu dulu sekarang gak, amit-amit dah" Putri menatap Ridho jijik. Ridho tau ucapan Putri barusan tak sesuai hatinya, itu hanya diotaknya saja yang menganggap Ridho jijik.

"Yang namanya cewek cantik, mau rambutnya kusut, mau mukanya cemong tetap aja cantik" ucap Ridho tanpa melihat Putri.

"Biarpun lo main hujan-hujanan kecantikan lo gak bakalan pernah hilang kok"

Dengan cepat Putri menoleh, apa kata dia? Putri tak salah dengar barusan Ridho memujinya? Putri memalingkan wajahnya karna pipinya seperti memanas. Shit sial :>

"Gak usah bullshing karna kenyataannya lo emang cantik, mau
digimanakan juga muka lo gak bakalan berubah cantiknya...." Putri mengumpat dalam hatinya apa maksud ucapan Ridho itu?

"Karena cewek emang cantik kan? gak mungkin ganteng" lanjut Ridho dengan santainya.

Putri menatap Ridho sebal setelah Ridho memuji Putri dan membawa Putri terbang kekayangan, terus dengan santainya Ridho menjatuhkannya lagi kecomberan. Sial sial sial Ridho sialan -_-

Putri memilih diam sembari mencibir
Ridho didalam hatinya, laki-laki itu bisanya hanya membuat Putri sakit hati saja. Fildan mana lagi lama banget sih Putri sudah tak betah dengan orang disampingnya ini, seorang pria yang menyebalkan dan tidak berperasaan, bisanya cuma buat orang terbang kemudian dijatuhkan dengan santai dengan tampang tanpa dosanya.

"Lo gak dingin?" tanya Ridho. Putri hanya menoleh singkat dengan tatapan datarnya tanpa menjawab ucapan Ridho karna hati Putri masih kesal pada pria itu.

Ridho menghembus nafasnya panjang, ucapannya tak direspon oleh Putri, apa anak itu masih marah dan kesal pada dirinya..? Tatapan datar Putri tidak pernah berubah, matanya juga saat bertatapan pada Ridhp tak berubah, Ridho bisa menyimpulkan bahwa tatapan Putri masih menyimpan rasa pada dirinya, ntahlah Ridho yakin sekali pada tatapan itu bahwa Putri masih mencintai dirinya.

"Jaket gue yang kemarin gak lo bawa?" tanya Ridho lagi. Putri terdiam karna ia lupa mengembalikan jaket Ridho.

"Udah gue bakar" balas Putri ketus.

"Yaudah sih gapapa, jaket gue juga masih banyak" jawab Ridho. Putri memilih diam dan ia juga tak mau menoleh kesamping karna ia tau Ridho masih menatapnya. Ck kenapa dengan dia sih? Ridho jadi sering menatap Putri membuat Putri risih saja.

"Muka lo kenapa sih?" tanya Putri, akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari mulut Putri, sudah dari tadi ia ingin menanyakan hal itu pada Ridho namun sesuatu yang membuatnya gelisah sedari tadi dikelas.

"Gak kenapa kenapa kok" ucap Ridho, ia tak mau memberitahu Putri kalau ini semua adalah hasil karya kakaknya sendiri, Fildan.

"Gak kenapa-kenapa tapi bisa lebam" cibir Putri. Ridho hanya tersenyum, ia tau Putri masih perhatian walaupun dengan nada datar dan cueknya.

"Biasa lah anak laki-laki" Putri menatap Ridho tak percaya, anak laki- laki? Jadi Ridho berantem? Dengan siapa?

"Lo berantem? Sejak kapan lo punya musuh? Kalau lo kenapa-kenapa gimana?" Putri tersadar dengan ucapan barusan, secara setidak langsung ia terlihat khawatir pada Ridho, gak gak boleh ia harus sebisa mungkin acuh dan cuek pada Ridho.

"Lupain. Bukan urusan gue juga, mau lo berantem mau gak, lo bukan siapa siapa gue, kenapa gue harus khawatir dan peduli"

"Jadi lo khawatirin dan peduli sama gue? Padahal gue gak mikir kesitu loh" shiitt Putri merutuki ucapannya barusan arghhh.

"Mending lo pulang sana gue males liat muka lo tau gak" ucap Putri datar. Ridho tersenyum simpul, ia tau Putri sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Kalau lo pulang gue juga pulang" balas Ridho santai.

Sebenarnya Ridho kenapa sih, biasanya dia cuek pada Putri dan tak seperti ini, ada yang beda dari Ridho hari ini. Apa Ridho kayak gini hanya ingin mendapat maaf dari Putri?

"Put yuk pulang" Putri bernafas lega akhirnya Fildan datang juga ia sudah tak betah berlama-lama dengan Ridho.

Ridho menoleh pada Fildan, tatapan Fildan tajam saat menatap Ridho, Putri yang melihat tatapan aneh Fildan pada Ridho jadi memunculkan banyak pertanyaan, ada apa dengan mereka?

"Bagus deh kakak dateng, aku malas berduaan sama dia" ucap Putri menunjuk Ridho.

"Dia nyakitin kamu lagi?" tanya Fildan, Putri tak menjawab ia memilih manarik Fildan pergi dan meninggalkan Ridho yang masih menatap kepergian mereka dengan tatapan sendu.

••••

Vote + Koment!
#Boompart

Ridho, I Love You! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang