[PART 06]

1K 72 6
                                        

"Lesty," ucap Fildan dan membantu Lesty berdiri.

Lesty adalah mantan Fildan. Sebenarnya mereka masih saling mencintai namun karena Putri mereka harus putus, Putri tak mau kalau Fildan pacaran, ia tak mau kasih sayang nya terbagi. Putri pernah marah seharian pada Fildan dan tak mau makan karena tau Fildan sudah mempunyai pacar, jadi mau tak mau Fildan harus menuruti kemauan Putri untuk memutusi Lesty.

Awalnya Lesty kaget dan menangis saat Fildan memutusinya, namun saat Fildan menjelaskan semuanya Lesty pun mengerti, untung saja Lesty orangnya pengertian dan mereka bersepakat hanya menjadi TTM saja.

"Maaf ya tadi aku gak sengaja," ucap Lesty.

"Gapapa kok Les" balas Fildan tersenyum Lesty juga ikut tersenyum.

"Hay Put apa kabar?" sapa Lesty pada Putri.

"Baik." balas Putri datar. Lesty hanya menanggapinya dengan senyuman, Lesty juga sudah tau, Putri anaknya sangat cuek dan datar kepada orang lain.

"Put boleh ajak Lesty jalan ya ayolah kakak kangen sama dia" bisik Fildan. Putri menatap Fildan tajam.

"Gak nanti kakak lupa sama aku," balas Putri ketus.

"Gak kok kakak janji deh, boleh ya?" ucap Fildan membuat Putri memutar bola matanya malas.

"Hmmm" Putri hanya berdehem tanda 'Iya' Fildan pun langsung tersenyum merekah.

"Les ikut kita jalan - jalan yuk" ajak Fildan. Lesty menatap Fildan penuh tanya, apa Fildan tidak takut kalau Putri marah?

"Tenang aja dia udah ngizinin" ucap Fildan seolah - olah tau apa yang di pikiran Lesty. Lesty tersenyum dan mengangguk.

****

Putri sedang berdiri dibalkon kamarnya, menatap bintang - bintang diatas langit yang indah. Putri teringat kejadian tadi sore saat ia tak sengaja melihat Fildan dan Lesty saling bertatapan, jelas sekali dimata mereka masih menyimpan rasa yaitu cinta.

"Mi apa Putri salah udah buat kak Fildan putus sama kak Lesty?" gumam Putri bertanya pada bintang - bintang diatas seolah - olah itu maminya.

"Putri cuma belum siap aja mi kalau kak Fildan pacaran. Putri gak mau dia lebih sayang sama pacarnya di banding sama Putri," lanjut Putri lagi.

"Putri tau Putri egois." gumam Putri dan menunduk. Saat ia menunduk matanya tak sengaja melihat Ridho yang baru saja masuk rumahnya. Ngapain Ridho malam - malam kerumah Putri ?
Putri langsung tersenyum dan dengan cepat berlari keluar kamarnya.

"Tunggu sebentar ya Dho, tante panggilin Fildan dulu," ucap mama Lisa. Ridho mengangguk pelan.

"Hay Ridho" sapa Putri dan duduk disamping Ridho. Ridho hanya memutar bola matanya malas dan tidak menjawab sapaan Putri.

"Lo ngapain kesini? pasti lo kangen kan sama gue," ucap Putri memeluk lengan Ridho. Dengan cepat Ridho menepis tangan Putri dan menjauh dari Putri.

"Gak usah kegeeran deh lo. Gue kesini cuma mau pinjem buku sama Fildan." ucap Ridho datar. Putri memajukan bibirnya dan mencibir tidak jelas.

"Udah deh Dho, gak usah munak" balas Putri santai.

Ridho menatap Putri ingin muntah. Sebenarnya ia tak mau kesini tapi karena Fildan tak sempat mengantarkan bukunya kerumah Ridho, mau tak mau Ridho terpaksa kerumah Fildan.

"Gue kesini terpaksa ya, kalau bukan mau pinjam buku, gue gak bakalan ke sini apalagi ketemu sama lo." ucap Ridho penuh penekanan.

"Ridho Putri ribut mulu lo berdua" ucap Fildan tiba tiba.

"Adek lo tu duluan, cepetan mana bukunya gue mau pulang." ucap Ridho, dengan cepat Putri merebut buku itu dari tangan Fildan.

"Kalau lo mau buku ini, lo harus pamit sama gue dengan lembut daj dengan kata - kata manis." Ridho dan Fildan terkejut. Mata Ridho membulat sempurna apa - apaan Putri ini.

"Gue gak mau siniin gak bukunya gue mau pulang" ucap Ridho menatap tajam Putri.

"Pamit dulu sama gue atau gak ni buku gue bakar" ancam Putri. Ridho menatap Putri geram, kenapa tuhan menciptakan sifat seperti Putri. Ridho menarik nafasnya panjang.

"Putri aku mau pulang dulu kembaliin ya bukunya," ucap Ridho lembut dan tersenyum paksa. Putri tersenyum merekah apa ia tak salah dengar Ridho bilang 'aku' bukan 'gue'.

Ridho langsung merampas buku itu ditangan Putri.

"Kelamaan lo. Gue pulang Fil." pamit Ridho dan langsung pergi. Putri menatap kesal kepergian Ridho, baru saja ia senang Ridho langsung menjatuhkan nya lagi dengan kata - kata datarnya.

"Dasar Ridho nyebelin." ucap Putri geram dan menghentak - hentakkan kakinya lalu pergi kekamarnya. Fildan hanya terkekeh melihat Putri yang kesal.

"Jadi Ridho teman kamu yang itu ya yang Putri suka?" tanya mama Lisa tiba - tiba. Fildan menoleh dan mengangguk.

"Ganteng kok, wajar aja kalau Putri ngejar - ngejar dia." ya, mama Lisa juga sudah tau kalau Putri menyukai seseorang yang bernama Ridho, namun baru ini mama Lisa tau orang yang bernama Ridho, itu yang barusan datang kerumahnya karena Ridho jarang main kesini, kalaupun main mama Lisa tak pernah bertemu dengannya biasanya mama Lisa sedang tak dirumah.

"Tapi Ridho gak suka sama Putri, dia udah ada cewek yang dia suka ma" balas Fildan.

"Tapi kenapa hati mama yakin ya kalau suatu saat Ridho pasti cinta sama Putri, cuma waktunya aja yang belum tepat" Fildan tersenyum, semoga aja yang mamanya ucapkan itu benar.

••••

Lanjut ?

Ridho, I Love You! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang