[PART 37]

1.4K 115 36
                                    

Sudah 3 jam Putri menunggu Ridho namun Ridho tak juga datang. Putri sudah menelpon Ridho berkali-kali namun tak ada jawaban. Putri takut Ridho kenapa-kenapa, dengan cepat Putri membuang pikiran negatifnya tentang Ridho, yang Putri mau Ridho datang kesini dengan keadaan baik- baik saja.

"Dimana sih lo Dho" Putri sudah gelisah dan mondar-mandir dirooftop itu.

"Macet kali yaaa" gumam Putri lalu bersandar disandaran sofa. Putri yakin Ridho pasti datang.

"Gak mungkin lah macet, kan dia tau jalan tembus kesini, apa dia lupa" ucap Putri tambah gelisah.

Putri manatap keatas langit seperti mendung apa mau turun hujan? Pikir Putri dan badannya pun juga sudah dingin menunggu kedatangan Ridho yang tak datang-datang. Putri berdecak sebal, kalau Ridho tak datang maka besok Putri akan menyerangnya dan memaki-makinya. Kesabaran Putri pun habis dan ia pergi dari rooftop itu dengan perasaan yang sangat kecewa.

Putri mengendarai mobilnya laju, ia berniat akan kerumah Ridho untuk melihat Ridho apakah Ridho ada dirumahnya, namun ditengah jalan Putri seperti melihat mobil Ridho terparkir didepan taman. Putri pun menghentikan mobilnya dan keluar ingin melihat Ridho apakah dia ada dimobilnya? Setelah Putri periksa ternyata tidak ada Ridho? Kemana dia? Putri melihat taman yang sudah didekor dengan banyak balon-balon. Apa ada yang berulang tahun? Putri tak sengaja melihat ada teman sekelasnya disitu lalu ia pun memanggilnya.

"Selfiii" panggil Putri. Yang bernama Selfi pun menoleh dan menghampiri Putri.

"Siapa yang ulang tahun?" tanya Putri datar.

"Eee...ee.. itu Put, Rara" ucap Selfi gugup karena ia takut pada Putri. Mata Putri membulat sempurna, jangan-jangan Ridho ada disana, dengan cepat Putri berjalan mencari keberadaan Ridho.

Putri menghentikan langkahnya melihat Ridho dan Rara yang sedang bercanda. Dada Putri sesak melihat mereka, apa Ridho lupa dengan janji nya? Apa ia sengaja membuat Putri menunggu? Dan lebih memilih datang keacara Rara dibanding Putri yang sudah menunggunya lama. Jadi ternyata percuma Putri menunggu kalau Ridho nya saja ada diacara Rara.

Braaakkk..

Putri mengebrak meja dengan keras membuat orang-orang yang ada diacara Rara kaget dan langsung  menatap Putri, begitu pun Ridho dan Rara. Ridho begitu kaget bukan main melihat Putri ada disini.

"P...P....Putri" ucap Ridho kaget.

"Jadi lo enak-enakan disini sedangkan gue nungguin lo berjam-jam di rooftop!. Apa lo lupa janji lo?! Atau cuma lo mau ngerjain gue supaya gue nunggu lo lama gitu?! Gue telponin lo berkali-kali Dho, tapi gak pernah lo angkat dan ternyata lo lagi seneng- seneng disini, pantesan aja!" ucap Putri emosi dengan air matanya yang sudah dari tadi mengalir.

Ridho kaget bagaimana bisa ia lupa kalau sudah ada janji pada Putri dan membiarkan Putri menunggu lama disana sendirian, dirooftop itu. Ridho benar-benar lupa dan merutuki dirinya karena bisa lupa, Ridho lupa karena ia sibuk mencari kado buat Rara. Ridho juga mengecek sakunya dan hpnya tidak ada, shiitt hp Ridho tertinggal didalam mobil.

"Dan lo Rara! Udah puas kan lo sekarang Ridho lebih milih acara lo dibanding gue yang cuma bisa nunggu! Dan sampai kapan pun orang yang gue tunggu gak bakalan dateng!" pekik Putri.

"Apa lo berdua sengaja mau mempermainkan gue haaaaa?! Lo berdua senangkan gue nunggu lama disana sedangkan kalian seneng- seneng disini!" pekik Putri lagi, kini emosinya benar-benar sudah diubun-ubun. Dirinya pun sudah sangat lelah dengan kenyataan kalau Ridho tidak akan pernah mencintainya.

"Gue capek Dho! Gue capek!" kini nada Putri terdengar lirih.

"Put maafin gue tadi tu g....."

"Gue gak mau dengar penjelasan lo lagi Dho! Gue capek sama semuanya! Gue emang gak pernah ada dihati lo! Gue sadar gue cuma sampah dan cuma manusia setan yang selalu menghantui lo dan akan selalu mengganggu lo setiap harinya!" tangis Putri pecah.

Yang lain hanya bisa melihat adegan itu secara gratis, namun banyak yang melihat Putri kasian karena mereka baru pertama kalinya melihat seorang Putri yang galak mengeluarkan air mata yang begitu sendu.

"Kapan lo ngertiin gue Dho? Gue cuma pengen lo, maunya lo, dan cuma lo, gue tau gue emang egois gue sadar gue emang gak pantas buat lo"

"Sekarang gue gak bakalan ganggu lo lagi dan gue bakalan jauhin lo. Sekarang lo bebas dan gue gak lagi pernah ganggu hubungan lo sama Rara, hidup lo akan tenang selamanya dan gak ada lagi setan yang gangguin hidup lo"

"Gue nyerah Dho, gue mundur dan gue akan berhenti mencintai lo"
ucap Putri dengan suara seraknya, bahkan sebenarnya kata-kata itu tak mau ia ucapkan, namun kini hatinya benar-benar sudah lelah, semoga ini jalan terbaik dan ia harus bisa melupakan Ridho.

DEG

Tiba-tiba saja dada Ridho sedikit sesak mendengar ucapan Putri, kenapa ia rasa tak rela kalau Putri berhenti mencintainya.

"Mulai saat ini gue gak lagi ganggu hidup lo dan hubungan lo sama Rara dan gue juga gak akan lagi ngejar-ngejar lo, gue udah nyerah dan akan berhenti mencintai lo Ridho"

Kini air mata Putri sudah deras mengalir. Rara ikut menangis melihat Putri yang sangat terluka, ia bisa merasakan apa yang Putri rasakan saat ini.

♥♥♥

😭 😭 😭

Ridho, I Love You! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang