[PART 54]

1.1K 78 0
                                    

Setelah pertandingan basket tadi, mereka free belajar dan Putri pun sudah lama duduk sendirian ditaman sekolah, kalau tidak karena ucapannya semalam sudah dari tadi ia pulang, huufft Putri jadi menyesal akan ucapannya semalam. Putri bangkit dari duduknya lalu ia memutuskan pergi kekelas untuk tidur saja lagian ia juga merasakan ngantuk karna sudah beberapa hari ini ia kurang tidur.

Saat Putri ingin masuk kelasnya tiba-tiba ada yang memanggilnya secara bersamaan..

"Putri" panggil dua orang itu. Putri menghentikan langkahnya lalu ia menoleh kekanan ternyata itu Rara lalu Putri menoleh kekiri disana ada Ridho.

Putri mengerutkan dahinya, kenapa mereka berdua memanggilnya? Bersamaan pulak, ck Putri berdecak sebal, ia ditengah-tengah antara Rara dan Ridho berjarak hanya 7 meter saja.

"Pasangan yang kompak" gumam Putri datar namun masih terdengar oleh Ridho dan Rars.

Ridho juga bingung kenapa ia bisa samaan begitu dengan Rara saat memanggil nama Putri. Begitupun Rara ia juga kaget saat dirinya memanggil nama Putri bersamaan dengan Ridho.

Putri tak menghiraukannya, ia melanjutkan langkahnya namun Ridho dan Rara kini memanggilnya lagi dengan bersamaan.

"Put" panggil keduanya dan menghampiri Putri.

Putri berdecak sebal maksudnya apa coba bisa samaan gitu? Hati Putri sudah memanas melihat kedua insan ini, kenapa disaat ingin menjauh kedua anak sialan itu selalu muncul dihadapan Putri, seharusnya mereka senang Putri tak lagi mengganggunya, namun kenapa sekarang jadi Putri yang dihantui sama mereka.

"Apaan sih" ucap Putri kesal dan menatap keduanya tajam.

"Gue mau minta maaf" ucap Rara dan Ridho bersamaan.

Putri menatap mereka tajam lagi dan lagi mereka samaan ngomongnya, apa itu yang dibilang jodoh? Kalau mereka berjodoh bunuh Putri sekarang juga dari pada ia harus sakit hati melihat keduanya bersama, mending ia mati saja dan kalau bisa sekarang juga hempaskan Putri.

"Put kita minta maaf, gue gak bisa tidur mikirin lo Put" ucap Ridho.

"Gue juga mau minta maaf Put, sumpah gue gak enak banget kayak gini, gue belum tenang kalau lo belum maafin gue" ucap Rara.

Putri menatap mereka satu persatu, kayak gini aja baru mau minta maaf, dulu kemana aja mereka disaat Putri sakit hati terus-menerus dan mereka hanya dengan tampang tanpa bersalah mengacuhkan Putri. Dan sekarang mereka mohon-mohon minta maaf?.

"Put mau kan maafin kita" ucap Ridho dengan tampang memohon.

Putri memutar bola matanya malas, lebih baik ia memaafkan mereka dari pada harus dihantui dan diikuti terus sama mereka.

"Hmm iya" ucap Putri tak ikhlas.

"Serius Put" ucap Rara tersenyum lega.

"IYA" ucap Putri penuh penekanan.. Ridho menatap Putri ia tau Putri tak ikhlas memaafkannya.

"Sekarang gue udah maafin lo berdua kan dan mulai sekarang jangan ganggu gue lagi, jauh-jauh lo berdua dari gue" ucap Putri ketus lalu ia masuk kelasnya dan meninggalkan Ridho dan Rara yang masih terdiam.

"Kak aku masuk kelas dulu ya jangan dengar omongan Putri kalau kakak cinta sama dia kejar dia sebelum dia pergi, suatu saat nanti kakak nyesal" lirih Rara, ia menahan rasa sesaknya.

Ridho menatap Rara iba, dulu Putri yang bersedih karenanya dan sekarang Rara, Ridho merasa menjadi lelaki brengsek yang telah menyakiti dua wanita sekaligus..
















###

#Boompart

Ridho, I Love You! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang