[PART 03]

1K 74 2
                                    

"Kali ini gue turutin kemauan lo, lo tunggu disini gue ambil motor dulu" ucap Ridho pergi. Putri tersenyum penuh kemenangan.

Tak lama Ridho datang dengan motornya dan Putri pun naik di motor Ridho, tanpa disuruh Putri melingkarkan tangannya dipinggang Ridho membuat Ridho risih.

Sepanjang jalan Putri tak lepas-lepasnya memeluk Ridho erat, Ridho benar-benar sangat risih melihat Putri yang tak mau melepaskan pelukannya itu.

"Lepasin gak tangan lo, gue risih nih," Ridho menggerakan badan nya agar tangan Putri lepas di perutnya.

"Gak mau! Lo jangan gerak-gerak nanti kita jatoh" ucap prilly.

Ridho memberhentikan motornya di tepi jalan membuat Putri mengerutkan dahinya.

"Kok berhenti sih Dho?" tanya Putri.

"Turun!" suruh Ridho.

"Gak mau."

"Turun gak lo!" bentak Ridho kuat membuat Putri terkejut. Putri melepaskan pelukan nya dan turun dari motor Ridho.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Ridho langsung melajukan motornya, ia tak perduli meninggalkan Putri sendiri di tepi jalan.

"RIDHOOO!!!" teriak Putri namun sayangnya Ridho tidak mendengar karena motornya sudah jauh. Tiba-tiba saja mata Putri mengabur air matanya hampir tumpah.

"Cuma lo yang bisa buat air mata gue keluar, Ridho." gumam Putri.

Putri tersenyum samar 'bukan Putri namanya kalo gak bisa buat lo jatuh cinta sama gue Ridho' batin Putri.

****

Putri memasuki rumah nya dengan wajah kesalnya. Dan menghentak hentakan kakinya.

"Sayang kamu kenapa pulang-pulang kok muka nya di tekuk gitu?" tanya mama Lisa lebih tepat nya mama tiri Putri.

"Tante Gak usah sok peduli sama aku." ucap Putri datar dan langsung masuk kamar nya.

"Maafin Putri ya ma, dia emang belum bisa menerima semuanya, tap9 dia sebenarnya baik kok" ucap Fildan tiba-tiba. Mama lisa hanya tersenyum dan mengacak acak rambut Fildan kemudian pergi ke arah dapur.

Fildan menatap mama tirinya itu iba, mama lisa selalu sabar menghadapi sikap Putri walaupun cuma mama tiri tapi mama lisa sebenarnya sangat sayang sekali pada Putri dan Fildan. Mama lisa bukan mama tiri yang seperti di film-film itu, yang kejam dan ingin mengambil hartanya saja, mama lisa tidak seperti itu, kalian salah mama lisa adalah ibu tiri yang sangat baik, sabar dan penyayang.

2 tahun yang lalu mama kandung Putri meninggal dan waktu itu Putri sangat terpuruk sekali, ia berubah menjadi anak yang datar dan tak pernah memikirkan perasaan orang lain. dan 6 bulan yang lalu papi Putri menikah lagi dengan mama lisa, di situlah Putri tak suka papinya menikah lagi dan maka dari itu Putri masih belum bisa menerima mama tirinya ini, ia juga tak pernah mau memanggil mama tirinya dengan sebutan mama karena Putri cuma mau panggilan mama hanya untuk mama kandung nya yang kini sudah tidak ada.

***

"Put kakak boleh masuk gak?" ucap Fildan mengetuk pintu kamar Putri.

Fildan masuk kedalam dan Fildan menggeleng kepalanya melihat Putri yang belum mengganti baju sekolahnya.

"Kok belum ganti baju sih Put?" tanya pelan dan duduk ditepi ranjang Putri.

"Males." balas prilly singkat.

"Kamu kenapa gara-gara Ridho lagi ya?" Putri mengangguk.

"Turun yuk kita makan siang bareng" Fildan sengaja mengganti topik bicaranya ia tak mau lagi menanyakan tentang Ridho pada Putri, karna Fildan sudah tau jawaban Putri pasti jawaban ya karena 'Putri cinta Ridho' ujung-ujung nya pasti itu jawaban adiknya ini.

"Iya nanti aku turun kakak duluan aja aku mau ganti baju" balas Putri malas.

"Jangan lama-lama, kakak tunggu di bawah" Putri mengangguk pelan. Fildan mengacak-acak rambut Putri sebelum akhirnya ia pergi dari kamar Putri.

Putri beranjak dari kasurnya dan mengganti pakaian nya dengan baju santai dan kemudian turun kebawah.

"Eh kamu udah turun sayang makan yuk mama ambilin ya, kamu mau yang mana?" ucap mama lisa.

"Gak usah aku bisa sendiri." ucap Putri datar.

"Papi belum pulang?" tanya Putri.

"Belum sayang mungkin dua atau tiga hari lagi, bisnis nya belum selesai." jawab mama lisa membuat Putri memutar bola matanya malas.

"Tante aku gak nanya tante ya aku nanya sama kak Fildan!" bentak Putri, mama lisa kaget dan menundukkan kepalanya.

"Put!" Fildan menegur. Putri memutar bola matanya jengah.

Mood makan Putri sudah hilang, ia pun beranjak dari duduknya dengan cepat Fildan menahan Putri.

"Duduk! Makan dulu, kamu tuh belum makan nanti sakit" ucap Fildan sedikit tegas.

"Aku gak laper." balas Putri datar.

"Duduk Put! Atau kakak marah nih!" ancam Fildan. Putri tertawa samar.

"Marah? Memangnya kakak bisa marah sama aku?" tanya Putri dan langsung pergi.

"Kalau gitu.. kakak akan keluarin Ridho dari sekolah biar kamu gak bisa liat dia lagi." Putri menghentikan langkahnya dan membalikan badannya kemudian duduk kembali dengan tatapan kesal melihat kakaknya itu.

"Bisa nya cuma ngancem." ucap Putri ketus. Fildan tersenyum penuh kemenangan ternyata sangat mudah mengancam Putri.

••••

Next?? Vote+Koment!

Ridho, I Love You! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang