Cahaya matahari disela-sela jendela membangunkan gadis kecil yang sedang tertidur pulas. Gadis itu mengerjapkan matanya dan menatap keseliling kamarnya, yang ia tau semalam ia tertidur dimobil Ridho, kenapa sekarang bisa ada dikamarnya? Apakah Ridho yang membawa Putri kesini? Atau siapa? Putrk cepat-cepat beranjak dari kasurnya dan turun kebawah.
"KAK!.. KAK FILDAN!.. KAK!" teriak Putri menggema disudut ruangan, ia sibuk mencari kakaknya itu.
"Ada apa sayang? Kok teriak-teriak sih?" tanya mama Lisa.
"Kak Fildan mana?" tanya Putri datar.
"Dibelakang mungkin lagi bere...." belum sempat mama Lisa menyelesaikan omongannya dengan cepat Putri berlari kearah belakang menemui Fildan.
"Kak!" panggil Putri melihat Fildan yang sedang berenang.
"Ada apa Put?" tanya Fildan yang sedang berenang ketepi.
"Baru bangun? Gak hari minggu gak hari lain bangun siang mulu, dasar kebo!" ucap Fildan sembari terkekeh pelan.
"Siapa yang bawa aku kekamar tadi malam?" tanya Putri mengalihkan pembicaraan.
"Hmmm siapa ya? Menurut kamu?"
"Kak aku serius!" ucap Putri kesal.
"Ya Ridho lah, dia yang gendong kamu kekamar"
Putri membelakan matanya, Ridho menggendong nya? Benarkah? Sudah tiga kali Ridho menggendong Putri, tiba-tiba hati Putri menghangat, ia sangat senang mendengar ucapan Fildan, barusan Ridho menggendongnya lagi..
"Kenapa kamu senyum-senyum gitu?" tanya Fildan.
"Gak" Putri cengengesan.
"Mending ikut kakak berenang" Putri menggeleng kepalanya tidak mau.
Byurrr..
Fildan menarik tangan Putri hingga Putri terjatuh dikolam renang, Fildan tertawa melihat Putri yang ia tarik dan langsung terjatuh di kolam
"Kak Fildannnn!" pekik Putri kesal.
"Kamu juga kan belum mandi" ucap Fildan tertawa dengan tampang tanpa dosanya.
"Dasar kakak nyebelin!" Putri menyipratkan air pada Fildan, Fildan pun tak terima ia pun membalasnya hingga tawa mereka keduanya pecah.
Ternyata dari kejauhan ada sepasang mata yang melihat mereka sambil tersenyum.
"Pi mama senang deh liat Putri ketawa lepas kayak gitu" ucap mama Lisa membuat papi Beniqno kaget dan menoleh.
"Papi juga senang kok ma, papi baru liat Putri ketawa lepas lagi, setelah mami kandungnya udah meninggal ia menjadi anak yang datar" ucap papi Beniqno melihat Putri dan Fildan yang masih tertawa lepas.
"Ma maafin Putri ya kalau belum bisa nerima kamu sebagai ibu tirinya" ucap papi Beniqno lagi. Mama Lisa hanya tersenyum.
"Iya gapapa kok pi suatu saat juga Putri pasti berubah, cuma keadaan nya aja yang belum pas" papi Beniqno tersenyum. Dalam hati ia berkata semoga saja Putri cepat berubah.
****
Keesokan paginya, Ridho berjalan terburu-buru kekelasnya, sekolah masih sepi ntah apa yang membuat Ridho datang lebih awal dari biasanya. Ridho memasuki kelasnya mencari surat Putri, Ridho tau pasti Putri akan mengirimnya surat lagi, maka dari itu Ridho berangkat awal dan ingin membaca surat dari Putri walaupun menurutnya aneh tapi Ridho sangat suka. Ridho mencari dilaci mejanya dan disemua tempat Ridho cari namun tidak ada? Apa Putri tak mengirim surat lagi? pikir Ridho.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ridho, I Love You! [END]
RomansaRidho, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue? -Aurora Putri Beniqno Gue gak suka sama lo, dasar cewek gila! -Ridho Akmaliki --- Bagaimana hubungan mereka selanjutnya, akankah Ridho mencintai Putri seper...