[PART 68]

993 76 0
                                        

Hari sudah malam, tadi Ridho ingin pulang namun ia ditahan oleh Fildan dan juga mama Lisa, jadi Ridho pun menuruti mereka untuk nanti saja pulangnya. Dan dari tadi juga Putri belum menampakan batang hidungnya sedari tadi Putri hanya diam dikamarnya, Ridho sangat gelisah saat tak melihat Putri dari tadi, apa gadis itu sedang menghindarinya dan lebih memilih diam dikamar.

"Ridho, Fildan yuk makan dulu" ucap mama Lisa menghampiri Fildan dan Ridho yang sedang duduk bersantai diruang tv.

"Oh iya Putri kemana kok dari tadi mama gak lihat dia" ucap mama Lisa lagi.

"Putri ada dikamarnya ma, gak tau dari tadi gak keluar-keluar, nanti Fildan susul Putri" ucap Fildan.

"Iya deh mama sama papi nungguin dimeja makan, jangan lama-lama ya kasian papi kamu udah laper" ucap mama Lisa sebelum akhirnya ia pergi.

"Dho, gue panggil Putri dulu ya lo duluan aja ke meja makan" ucap Fildan beranjak pergi.

"Ehh gak gue ikut lo aja" ucap Ridho menyusul Fildan dari belakang.

Saat keduanya sudah sampai didepan kamar Putri, Ridho tampak begitu gugup jantungnya juga berdetak cepat ia sempat bingung dengan dirinya sendiri kenapa saat bertemu Putri akhir-akhir ini jantung sering berdetak cepat.

"Put ini kakak makan dulu yuk mama sama papi udah nungguin" ucap Fildan mengetuk pintu kamar Putri.
Namun tak ada sahutan dari dalam sana.

"Put kamu didalamkan?" tanya Fildan mulai panik karena sedari tadi ia mengetuk kamar Putri tak ada sahutan.

"Putri kenapa Fil?" tanya Ridho juga mulai panik. Fildan pun menggelengkan kepalanya tidak tau.

"Biar gue yang ngetuk pintunya" ucap Ridho, Fildan pun menggeserkan sedikit badannya memberi luang pada Ridho.

Cleekk..

Pintu terbuka bersamaan saat Ridho ingin mengetuk pintu kamar Putri hingga Ridho tak sengaja mengetuk kening Putri membuat Putr meringis kesakitan.

"Awww" ringis Putri. Ridho panik saat melihat Putri memegang keningnya.

"Sorry sorry Put gue gak sengaja mana yang sakit" ucap Ridho panik dan mengelus kening Putri yang sedikit merah.

Putri terdiam saat melihat Ridho yang begitu panik dan kini Ridho sedang mengelus keningnya, berkali-kali ia mengerjapkan matanya saat menatap Ridho, ia kira ini hanya mimpi tapi ternyata bukan dihadapannya sekarang memang Ridho dan cara Ridho mengelus kening Putri seperti ada sengatan listrik ditubuhnya.

"Masih sakit gak?" Putri tersadar, ia menjadi salah tingkah.

"E..ee..ngak" balas Putri gugup. Ia merutuki dirinya dan menggigit bibir bawahnya, kenapa ia jadi gugup begini didepan Ridho.

"Ekheemm" Fildan berdehem keras membuat Putri dan Ridho mengalihkan pandangannya kearah Fildan.

"Put ngapain aja sih dikamar lama banget bukanya" ucap Fildan sedikit kesal.

"Tadi aku tu lagi mandi kak,"

"Kamu mandi malem? Gak baik buat kesehatan kamu Put"

"Tadi sore tu aku ketiduran jadi bangun tidur aku liat udah gelap terus badan aku tu gerah yaudah aku mandi" jelas Putri dengan nada kesal juga.

"Yaudah sekarang kita makan mama sama papi udah nungguin" ucap Fildan berjalan duluan.

Ridho dan Putri sempat menatap satu sama lain kemudian Putri menyusul Fildan dan diikuti Ridho juga dari belakang.

Mereka ber3 pun sudah duduk dimeja makan, duduk disamping Fildan sedangkan Putri duduk disebrang Ridho, Putri sedikit merasa risih saat Ridho sedari tadi melihatnya terus.

"Nasi tu dimakan Dho jangan liatin Putri terus" sindir Fildan yang memang sedari tadi melihat Ridho terus memperhatikan Putri.

Dengan cepat Ridhp menoleh ke Fildan ia melotot pada Fildan, Fildan sudah memalukan dirinya didepan Putri dan juga kedua orang tua Putri. Lalu Ridho menatap om Beniqno dan tante Lisa dengan menyengir kuda, ia benar-benar sangat malu saat ketahuan memperhatikan Putri.

"Anak om punya resepnya Dho, makanya enak dilihat" ucap om Beniqno terkekeh.

"Papi ngomong apa sih" ucap Putri kesal.

"Iya om gak bosan dilihat yaa" balas Ridho juga terkekeh. Dengan cepat Putri menatap Ridho, barusan Ridho ngomong apa sih Putri masih mencerna ucapan Ridho itu takutnya Ridho salah bicara.

"Jadi?" ucap om Beniqno menatap Ridho dan Putri bergantian.

Ridho dan Putri mengerutkan keningnya bingung. jadi? Jadi apa? Kenapa papinya ini ngomong setengah-setengah, pikir Putri.

"Jadi apa pa?"

"Jadi apa om?"

Ucap Ridho dan Putri bersamaan lalu keduanya pun menatap satu sama lain dan salah tingkah.

"Ya jadi gimana ni kamu sama Ridho apa udah....." ucap om Beniqno menggantungkan kata katanya dengan nada menggoda.

Putri dan Ridho sama sekali tak mengerti arah pembicaraan papinya itu.

"Maksudnya apa sih pi? Papi ngomongnya gak jelas ih" ucap Putri benar-benar bingung.

"Aduhh kok anak remaja jaman sekarang susah pekanya ya" ucap papi Putri menghembus nafasnya panjang.

"Maksud papi jadi kalian berdua ini udah jadian?"

•••••

Ridho, I Love You! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang