Sudah 2x putaran Ridho memutar lapangan, keringatnya sudah berjujuran dikeningnya dan bajunya juga sudah basah karna keringatnya, masih ada 3x putaran lagi hukumannya akan selesai.
Ya, Ridho dihukum karena ia tak mengerjakan pr matematikanya, semalam Ridho sudah berniat besok paginya ia akan menyontek saja tapi keberuntungan tak berpihak padanya, Ridho kesiangan hampir saja tadi ia terlambat namun saat sudah dikelas Ridho dan gurunya bersamaan masuk kelas dan Ridho pun tak sempat lagi menyontek.
"Huuhh huuhh huuhh" Ridho ngos-ngosan, lelah itulah yang ia rasakan.
Semua anak kelas Putri pada keluar kelasnya karena mereka ada tugas meneliti diluar kelas dan saat Putri melewati lapangan langkahnya terhenti dan ia sedikit menyipitkan matanya dan kepalanya sedikit dimiringkan melihat seseorang yang sedang berlari memutar lapangan.
"Itu Ridho kan?" gumam Putri berjalan mendekat lapangan ingin memperjelas penglihatannya.
Putri membelalakkan matanya, ternyata benar itu Ridho dia sedang berlari sembari menyeka keringatnya. Putri mengerutkan dahinya kenapa Ridho berlari memutar lapangan? Apa dia dihukum? Bukannya Ridho itu adalah anak yang rajin ya, terus kenapa dia bisa dihukum? Putri teringat saat Ridho menchatnya semalam kalau Ridho kesusahan mengerjakan pr matematikanya, jangan-jangan Ridho tak mengerjakan pr makanya ia dihukum? Putri menggelengkan kepalanya, untuk apa ia memperdulikan Ridho lagi.
Putri berjalan dikaridor melewati lapangan dimana Ridho sedang berlari. Putri berusaha tak menoleh pada Ridho dan ia berusaha cuek dan acuh didepan Ridho.
Ridho menghentikan larinya saat melihat Putri berjalan dikaridor, apa Putri tak melihatnya dihukum? Putri juga tak menoleh kearah Ridho, dia hanya memandang lurus kedepan dengan buku ditangannya.
"Ekheemmm" Ridho berdehem keras agar Putri menoleh.
Ya, Putri menoleh singkat pada Ridho, namun ia hanya melihat Ridho datar tanpa ekspresi lalu ia palingkan lagi wajahnya menatap lurus kedepan hingga dipersimpangan jalan Putri belok kanan dan tubuhnya menghilang dibalik tembok itu.
Ridho menghembuskan nafasnya panjang, Putri sudah tak memperdulikan dirinya lagi, bahkan cara Putri menatap Ridho saja datar dan cuek. Ridho mendengus kecewa, ia kira Putri akan peduli dan perhatian padanya saat melihat Ridho dihukum, padahal Ridho tadi sudah sedikit menghayal kalau Putri akan membawakan air dan mengelap keringatnya. Kemudian ia kembali menjalankan hukumannya dan akhirnyanya ia sudah berlari hingga lima putaran, nafasnya sudah ngos-ngosan dan Ridho beristirahat dan duduk ditempat berlindung.
Putri mengintip Ridho dibalik tembok, ia melihat Ridho sedang duduk berteduh dan mengipas-ngipaskan wajahnya dengan baju jas seragamnya yang Ridho lepas untuk mengipas. Putri tak tega melihat Ridho seperti itu, entahlah nama Ridho sudah ia buang jauh-jauh namun tetap saja tidak bisa apalagi saat melihat Ridho didepan matanya, makin susah buat dirinya move on. Putri menatap air minum ditangannya, barusan ia membelinya untuk Ridhp namun ia urungkan niatnya untuk tidak peduli lagi pada Ridho, kalau ia memberi air minum ini pada Ridho pasti Ridho akan mengira yang aneh-aneh. Tapi kalau air minum ini tak diberi pada Ridho kasihan Ridho pasti dia sedang kehausan. Putri bingung bagaimana cara memberi air ini pada Ridho, tiba-tiba Putri teringat akan seseorang, Putri berlari mencari seseorang yang bisa membantunya untuk memberi minum ini pada Ridho dan akhirnya orang yang ia cari pun ketemu.
"Rara" panggil Putri datar. Rara yang sedang mengobrol dengan teman sebelahnya pun menoleh pada Putri.
"Kenapa Put?" tanya Rara.
"Ikut gue sekarang" Putri menarik Rara menjauh, Rara hanya pasrah tangannya ditarik Putri.
"Lo liat tuh cowok lo" Putri menghentikan langkahnya tak jauh dari Ridho duduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ridho, I Love You! [END]
RomanceRidho, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue? -Aurora Putri Beniqno Gue gak suka sama lo, dasar cewek gila! -Ridho Akmaliki --- Bagaimana hubungan mereka selanjutnya, akankah Ridho mencintai Putri seper...