[PART 58]

1.1K 78 0
                                    

Ting.. tong... ting.. tong

Mama Lisa membuka pintu rumahnya dan ia tersenyum melihat orang dihadapannya.

"Siang menjelang sore tante" mama Lisa terkekeh mendengarnya.

"Iya siang menjelang sore juga Ridho" ucap mama Lisa tersenyum.

"Mau cari Fildan? Ada kok didalem yuk masuk" ucap mama Lisa mempersilahkan Ridho masuk.

"Hmm sebenarnya sih mau cari Putri tante tapi ketemu Fildan juga gapapa" ucap Ridho terkekeh.

"Putri nya belum pulang, mungkin sebentar lagi" ucap mama Lisa. Ridho kaget Putri belum pulang? Lalu kemana dia?.

"Woy bro tumben lo kesini ada angin apa? Masuk dulu yuk" ucap Fildan tiba-tiba dan merangkul bahu Ridho masuk kedalam rumahnya.

"Fil, Putri mana?" tanya Ridho sembari duduk disofa dan diikuti Fildan disampingnya.

"Jadi lo kesini cariin Putri tumben? Hayoooo ada apa lo cariin adek gue" Fildan menggoda Ridho. Ridho berdecak sebal, bukannya dijawab Fildan malah menggodanya.

"Seriusan, adek lo mana katanya nyokap lo dia belum pulang? Dia kemana lagi Fil? Hilang? Apa perlu gue cariin nih" Fildan tertawa mendengar ucapan Ridho yang menurutnya panik. Ridho panik? Pada Putri? Sa ae sidodol wkwkwk.

"Dih khawatir ya lo?" goda Fildan lagi, Ridho memutar bola matanya jengah. Ia sedang serius-seriusnya tapi Fildan malah menggodanya terus.

"Gak usah khawatir, Putri gak hilang kok dia lagi pergi sama temennya" ucap Fildan.

Ridho mengerutkan dahinya teman? Sejak kapan Putri punya teman? Yang Ridho tau tidak ada yang mau berteman dengan Putri.

"Pergi kemana?" tanya Ridho penasaran.

"Gak tau pergi kemana jalan-jalan mungkin" balas Fildan santai.

"Ini minumnya Ridho" ucap mama Lisa membawakan minum untuk Ridho dan Fildan.

"Aduh tante gak usah repot-repot deh" ucap Ridho, mama Lisa tersenyum.

"Gak repot kok kalau untuk calon menantu" ucap mama Lisa terkekeh, Fildan langsung tertawa ngakak.

"Ma gak usah bilang calon menantu nanti pulang Ridho langsung ngamuk dia kan gak suka sama Putri, dia mah orangnya gak suka dijodoh-jodohin sama orang yang gak dicintainya" ucap Fildan menyindir Ridho sembari tertawa.

Ridho menatap Fildan kesal, maksudnya apa coba bilang kalau Ridho akan mengamuk, padahal dalam hati kecil Ridho sangat senang kalau mama Putri bilang dirinya calon menantu, itu artinya udah ada lampu hijau hihihi.

"Jangan dengarin Fildan tante, Ridho senang kok berarti udah ada lampu hijau dari camer" ucap Ridho terkekeh geli menyebut mama Putri dengan camer.

"Dih dih dih lo masih waras kan Dho?" Fildan menatap Ridho dalam sedalam-dalamnya.

"Apaan sih lo gak jelas" ucap Ridho menatap Fildan sinis.

"Lo tu yang gak jelas lo bilang nyokap gue camer? Yang benar aja lo? Gue orang pertama yang gak setuju kalau lo nikah sama Putri"

"Kok lo gak setuju sih harusnya lo dukung gue dong sebagai sahabat buat dapetin adek lo"

Fildan langsung tertawa ngakak membuat Ridho mengerutkan dahinya bingung.

"Ciee ketahuankan lo suka sama Putri, barusan apa? Gue gak salah dengar kan? Lo mau dapetin adek gue? Acieee padahal mah tadi gue cuma ngetes lo doang" Fildan tertawa puas.

Ridho menutup mulutnya, barusan emang dia bilang gitu ya? Ahhh pake keceplosan ni mulut.

"Udah deh gak usah salting gitu cinta mah bilang gak usah gengsi" ucap Fildan menoel-noel bahu Ridho.

"Apaansih lo diem deh" ucap Ridho ketus.

"Tante tinggal dulu ya Dho, sukses dapetin Putri" mama Lisa ikut menggoda Ridho.

Lagi-lagi Fildan tertawa puas melihat Ridho yang begitu salah tingkah, ternyata menggoda Ridho asik juga hahaha.. Ridho hanya berdecak sebal melihat Fildan yang tertawa puas menertawainya.

Ridho menatap jam sudah jam 4 sore, tapi Putri belum juga datang, sebenarnya kemana anak itu pergi.

"Fil, lama banget Putri dia pergi kemana sih? Sama siapa coba emang dia punya temen?" tanya Ridho

"Dia gak bilang mau pergi kemana mungkin dia ada teman barunya kali" balas Fildan.

"Teman baru siapa? Cewek atau cowok" tanya Ridho lagi. Fildan berdecak sebal, Ridho terlalu banyak tanya.

"Ehhh banyak tanya lo, ya mana gue tau, cowok kali" ucap Fildan sebal.

"Cowok? Seriusan lo" tanya Ridho kaget.

"Kenapa lo kaget? Cemburu? Sukurin siapa suruh dulu sia-siain Putri" balas Fildan datar.

Ridho terdiam sibuk dengan pikirannya tentang Putri, sebenarnya dia kemana? Dengan siapa? Apa benar temannya itu cowok? Itu temannya atau gebetan barunya? Ridho bertanya-tanya pada diri dan pikirannya sendiri.

"Bentar gue telpon Putri dulu, dia sekarang dimana" ucap Fildan mengeluarkan hpnya.

Fildan menempelkan hpnya ditelinganya namun belum diangkat-angkat Putri.

"Gak diangkat Dho, gue telpon lagi deh" ucap Fildan kembali menelpon Putri. Ridho hanya mengangguk menunggu Fildan menelpon Putri.


















####

#Boompart

Ridho, I Love You! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang