[PART 49]

1.4K 108 19
                                        

Fildan tadi menelpon Ridho bahwa Putri belum ada balik kerumahnya dari tadi siang dan Fildan pun menyuruh Ridho untuk mencari Putri, Ridho sempat kaget apa Putri menghilang karena ia melihat dirinya berpelukan sama Rara? Ridho benar- benar merasa bersalah sekali, Putri selalu bersedih karenanya.

Ridho menatap gedung didepannya, lalu ia buru-buru masuk kedalam dan menaiki lantai lima, ntah kenapa Ridho yakin sekali kalau Putri ada disini dirooftop itu. Saat Ridho menaiki tangga terakhir dan benar saja gadis kecil itu ada disini, ia sedang membaringkan badannya disofa dengan memejamkan matanya, entahah ia tertidur atau tidak. Gadis kecil itu juga tidak tau kalau Ridho sudah ada disampingnya.

Ridho menatap wajah gadis itu, matanya seperti bengkak apa gadis itu menangis? Apa dia menangis karena Ridho? Lagi-lagi Ridho merasa bersalah sekali pada gadis dihadapannya. Ridho berjongkok menatap lebih dekat lagi wajah gadis itu, ternyata masih ada sisa air mata diujung matanya, perlahan Ridho mendekatkan tangannya untuk membersihkan sisa air mata itu, namun perlakuan Ridho tadi membuat gadis itu terbangun dan kaget bukan main saat ia melihat Ridho ada dihadapannya sekarang.

"Ngapain lo disini?" Putri bangkit dari tidurnya dan menatap Ridho tajam.

"Gue kesini mau bawa lo pulang, Fildan khawatir sama lo katanya disekolah tadi lo sempat hilang dan tas lo masih ada dikelas, jadi Fildan mau nelpon susah soalnya hp lo ada didalam tas" jelas Ridho.

Putri lupa ia ketiduran disini, Putri menatap jam tangannya ternyata sudah jam 5 sore. Saat ditaman tadi Lesty sudah mengajak Putri pulang berkali-kali namun Putri tidak mau, ia malah menyuruh Lesty pulang duluan saja karena dirinya masih mau sendiri dan akhirnya Lesty pun pergi. Setelah kepergian Lesty, Putri kerooftop ini untuk menenangkan pikirannya, tanpa sadar ternyata ia ketiduran dan lupa waktu bahkan ia saja lupa akan tas nya yang tertinggal dikelas.

"Kok lo tau gue disini?" tanya Putri ketus.

"Hati gue yang bawa kesini" Putri menatap Ridho dengan tatapan susah diartikan, apa maksud Ridho? Kenapa Ridho jadi suka sekali berteka-teki. Apa itu hanya sebuah gombalan?

"Ayok pulang keluarga lo udah pada khawatirin lo" ucap Ridho menarik Putri.

"Gak mau! Gue gak mau pulang sama lo!" pekik Putri melepaskan tarikan Ridho.

Putri bejalan keujung rooftop untuk melihat pemandangan kota jakarta, dari atas sini sangat indah angin- angin menerpa rambut indah Putri. Ridho menghembuskan nafasnya kasar, lalu ia mengikuti Putri dan berdiri disampingnya.

"Ngapain lo masih disini pulang sana" usir Putri.

"Gak! Gue gak akan pulang kalau lo juga gak pulang" balas Ridho datar.

Putri hanya diam dan menatap Ridho sinis, lalu ia kembali melihat pemandangan sore kota jakarta dari rooftop ini yang sangat indah.

Hening

Putri masih asik dengan pemandangan didepan matanya, angin sore semakin sejuk dan juga menerpa-nerpa rambut indah milik Putri, tapi tidak dengan Ridho ia selalu curi-curi pandangan pada Putri, sesekali Ridho menatap Putri dari samping pipi chubbynya kenapa membuat Ridho gemas dan tekadang rambut indah Putri akibat angin angin terkena wajah Ridho, Ridho bisa menciumnya wangi.. Sangat wangi.

Hari sudah mulai senja tapi keduanya masih betah berdiri melihat indahnya kota jakarta yang hampir gelap, mereka bisa melihat matahari yang hampir hilang dibalik gedung-gedung itu, angin-angin juga semakin sejuk.
Putri sedikit risih sedari tadi Ridho menatapnya, ia hanya melirik Ridho dengan ekor matanya, Putri berusaha terlihat biasa-biasa saja dan cuek didepan Ridho, ia tak mau terlihat salting saat Ridho terus memperhatikannya.

Ridho berjalan mundur lalu ia memeluk tubuh Putri dari belakang, mungkin dengan ia memeluk Putri, dapat membuat Putri sedikit hangat, angin sore tak bagus buat tubuh Putri, apalagi saat ini anginnya sejuk sekali.

DEG

Jantung Putri berdetak cepat, Ridho memeluknya dari belakang? Benarkah? Apa Putri tak bermimpi? Putri berusaha menetralkan jantungnya agar Ridho tak mendengar, badan Putri juga sedikit menegang, ini benar-benar seperti bermimpi, Putri tak bisa berbuat apa- apa lagi, ia hanya pasrah dengan perlakuan Ridho yang begitu hangat bagi Putri.

Putri bingung dengan sikap aneh Ridho akhir-akhir ini, ada apa dengan diri Ridho? Kenapa Ridho begitu perhatian dan selalu bersikap manis pada Putri? Apa Ridho baru menyadari cinta Putri, atau jangan-jangan Ridho yang sudah ada rasa cinta pada Putri?

"Tubuh lo kecil angin sore gak baik buat lo" bisik Ridho.

Putri masih diam kakuk, bisikan Ridho tepat ditelinganya membuat Putri tak bisa berkutik. Kenapa Ridho jadi membuat Putri salting seperti ini.

"Yaudah yuk pulang udah mau malem" Ridho menjauhkan badannya dari Putri.

Akhirnya Putri bisa bernafas lega, bukan karena penyakit sesaknya kambuh tapi sesak dalam arti yang berbeda. Tapi ada rasa kecewa juga dihati Putri karna Ridho hanya memeluknya sebentar dan Putri belum merasakan kenyamanannya :v

"Kalau lo ngelamun terus kapan pulangnya" Ridho menarik Putri turun dari gedung ini dan membawa nya pulang.

"Tapi gue gak mau pulang sama lo" rengek Putri berusaha melepaskan tarikan Ridho.

"Gue gak mau lo pulang sendiri jadi sekarang biar gue yang maksa lo buat pulang bareng gue" ucap Ridho datar. Putri menatap Ridho kesal dan diam-diam ia tersenyum senang karna ini yang Putri suka, Ridho memaksanya dengan tanda perhatian.













♥ ♥ ♥
Makasih buat kalian yang udah baca sampe selesai..
Jangan lupa tinggalin jejak kalian lewat vote & koment..
See you next part guys!🖤
Udahkan Boompartnya? Hehe kalo gitu aku izin 3 hari kedepan ga up yaa mau fokus mikirin alur end nya dulu. Bye💗
#BoompartLast.

Ridho, I Love You! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang