"Papi kenapa sih dari kemarin gelisah gitu gak semangat banget, lagi ada masalah dikantor ya?" tanya Fildan.
"Gak kenapa-kenapa Fil" balas papinya menatap Putri yang sudah tidur.
"Ma papi kenapa sih mama pasti tau deh" kini Fildan merayu mamanya untuk cerita, ia merasa ada yang disembunyikan oleh kedua orang tuanya itu.
"Kamu cerita aja pi sama Fildan" ucap mama Lisa.
"Papi cerita sama Fildan papi kenapa?" Fildan benar-benar sangat penasaran sebenarnya apa yang disembunyikan mereka.
"Ridho udah pulang?" tanya papinya.
"Belum dia lagi cari makan diluar" kata Fildan.
Papinya menghembuskan nafasnya panjang, "Paru-paru Putri makin parah Fil, dokter menyarankan Putri untuk dirawat di singapore, disana perawatannya lebih menjamin dan kemungkinan Putri cepat sembuh"
"Dokter minta secepatnya sebelum terjadi yang gak-gak sama Putri" Fildan terdiam mungkin ada baiknya kalau Putri dibawa saja ke singapore, ia juga tak mau kalau penyakit adiknya ini makin parah. Tapi ada satu yang menjanggal dihatinya Ridho? Bagaimana dengan Ridho, apa laki-laki itu rela kalau berjauhan dengan Putri? Ia yakin kini Ridho sudah sangat sayang pada Putri bahkan sudah cinta, tanpa Ridho memberitahunya Fildan sudah bisa menebak dari mata Ridho.
"Fildan sih setuju Pi demi kesembuhan Putri asalkan Putri cepat balik lagi kesini, Fildan gak bisa ikut kesana karna sebentar lagi Fildan ujian"
"Hmm papi gak bisa janji Fil kalau Putri balik lagi kesini, kemungkinan mama sama papi akan tinggal disana, sekalian ngurusin perusahaan papi disana"
"Tapi pi emang Putri bisa jauhan sama Fildan?"
"Pasti bisa kok kamu tenang aja, selesai Putri kuliah papi baru izinin dia balik kesini lagi kamu juga bisa kok main-main kesana"
"Lama banget sih pi nungguin Putri selesai kuliah" Fildan mendesah kecil.
"Biar Putri belajar dewasa tanpa kamu, kalau ada kamu pasti dia manja terus kayak anak kecil" papinya terkekeh.
"Papi minta tolong kamu ngelanjutin perusahaan papi disini ya, InsyaAllah kalau perusahaan papi disingapore sukses papi balik lagi kesini"
"Iya pi Fildan janji bakal urusin perusahaan papi disini" papinya pun tersenyum dan mengacak rambut Fildan.
"Kalau liburan kamu cepat-cepat ke singapore ya, oma kangen sama cucu pertamanya katanya" papinya pun terkekeh.
"Iya pi liburan nanti Fildan pasti kesana kok" negara asal papinya emang di singapore, untung saja dokter menyarankan Putri untuk berobat di singapore karena disana banyak keluarga papinya dan ia juga harus mengurusi perusahaannya disana.
"Jadi kapan Putri berangkat?"
"Besok pagi Fil, tadi siang papi sama mama udah packing"
"Kok mendadak sih pi?"
"Maafin papi ya dua hari yang lalu papi udah mesan tiket, cuma papi telat bilang kamu" Fildan menghembuskan nafasnya panjang, berarti ini terakhir kalinya ia melihat adik tersayangnya itu, pantesan saja tadi siang Putri menitipkan dirinya pada Lesty, apa Putri sudah punya firasat kalau ia akan pergi?
"Fildan keluar dulu" Fildan berjalan ketaman rumah sakit dan duduk disalah satu bangku kosong ia menatap bintang diatas sana. Apakah ia sanggup berjauhan pada adik tersayangnya itu? Ia masih belum rela kalau Putri akan meninggalkannya, Putri sudah seperti pacar kecilnya walaupun adiknya itu keras kepala tapi Fildan tak pernah marah.
Ia pasti akan merindukan Putri, rindu dengan suaranya yang selalu teriak-teriak dirumah, rindu saat Putri bermanja-manja padanya, rindu saat Putri selalu seenaknya masuk kamarnya, pokoknya Fildan pasti akan merindukan semua hal tentang Putri.
"Woy gak bagus malem-malem ngelamun ntar kemasukan setan loh"
Fildan menoleh kesampingnya ternyata itu Ridho. Ridho duduk disamping Fildan lalu menatap bintang juga."Adek lo kapan boleh pulang?" tanya Ridho tanpa melihat Fildan.
Fildan terdiam apa yang harus ia katakan pada Ridho? Apa ia harus bilang kalau besok pagi Putri akan pergi ke singapore dan kemungkinan Putri akan lama balik lagi kesini.
"Hmm gue gak tau" ucap Fildan.
"Lo gak balik Dho, udah malam ini" ucap Fildan lagi.
"Gue nginep sini aja deh lagian besokkan minggu"
"Jadi ini malam minggu dong" tanya Fildan. Ridho menganggukan kepalanya sembari menatap Fildan.
"Mentang mentang beberapa hari lo gak sekolah jadi lupa sama hari" balas Ridho. Fildan pun tersenyum simpul sambil masih menatap bintang-bintang dilangit.
•••••

KAMU SEDANG MEMBACA
Ridho, I Love You! [END]
RomanceRidho, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue cinta sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue? -Aurora Putri Beniqno Gue gak suka sama lo, dasar cewek gila! -Ridho Akmaliki --- Bagaimana hubungan mereka selanjutnya, akankah Ridho mencintai Putri seper...