[PART 72]

1K 76 0
                                    

Sudah dua hari Ridho menemani Putri dirumah sakit dan keadaan Putri juga mulai membaik, Ridho sangat senang karna Putri juga sudah tak jutek dan datar saat berbicara padanya.

"Kak Fildan, kak Lesty mana katanya dia mau datang" rengek Putri. Entah kenapa tiba-tiba Putri merindukan Lesty, saat Fildan bilang bahwa Lesty ingin menjenguknya Putri begitu antusias.

"Sabar dong Lesty lagi dijalan Put," ucap Fildan. Putri mengerucutkan bibirnya dan memutar bola matanya malas, ia menoleh kesofa disana ada Ridho duduk bersandar dengan tatapan yang sedari tadi tak lepasnya melihat Putri.

"Ngapain lo liat-liat gue?" ucap Putri ketus. Sebenarnya ia malu dan salah tingkah namun ia menutupinya agar Ridho tidak tau.

"Kok lo gitu sih ngomongnya, kemaren aja ngomong sama gue lembut"

"Masa?"

"Bodo auu ahh" ucap Ridho pura-pura merajuk. Putri pun langsung tertawa muka Ridho begitu menggemaskan saat kesal seperti itu.

"Hay!" ucap seseorang masuk kedalam ruangan Putri.

"Aaaa kak Lesty!" pekik Putri senang dan merentangkan tangannya untuk memeluk Lesty.

"Aaa aku kangen kak" rengek Putri.

Fildan dan Ridho saling pandang dengan menaikan alisnya, mereka bingung melihat sifat Putri yang begitu senang saat Lesty datang dan Putri juga manja didepan Lesty padahal dulu anak itu sangatlah cuek.

"Iya kakak juga kangen sama kamu Put, ini kakak bawakan roti bakar"

"Aaa mauuu" ucap Putri manja membuat Lesty tersenyum senang.

"Enak gak Put?" Putri pun menganggukan kepalanya berkali-kali sembari memakan roti bakarnya.

"Ehemm mau ehemm" ucap Ridho memberi kode. Putri dan Lesty langsung menoleh, mereka lupa kalau masih ada Fildan dan Ridho.

"Ehh lo mau Dho? Kalau mau ya ambil jangan pake kode dong" ucap Ridho terkekeh.

"Gue pengennya disuapin" kata Ridho tersenyum jahil dan melirik Putri.

"Les bawa sini satu rotinya" ucap Fildan dan Lesty pun memberinya.

"Aaaaaaaa" ucap Fildan ingin menyuapi Ridho.

"Kok lo nyuapin gue sih" ucap Ridho menatap kesal Fildan.

"Lah tadi minta disuapin? Gue udah suapin malah nanya lagi"

"Kamvrett bukan lo oon tapi gue maunya noh yang nyuapin" ucap Ridho geram dan melirik Putri.

Fildan dan Lesty pun tertawa ngakak melihat ekspresi kesal Ridho, "Dasar pasangan nyebelin resee" kata Ridho cemberut.

Putri sebenarnya peka maksud Ridho namun ia sengaja hanya diam ternyata Ridho lucu juga gemesss deh, "Kak Lesty maafin aku ya" Lesty dan Fildan langsung berhenti tertawa lalu menatap Putri.

"Aku banyak banget salah sama kakak, sekarang aku sadar gak seharusnya aku ngatur-ngatur, kak Fildan dia berhak bahagia yaitu sama kak Lesty" Putri menundukan kepalanya menahan air matanya yang mulai tumpah.

"Kamu ngomong apa sih Put, kakak gak kenapa-kenapa juga, kamu gak perlu minta maaf segala" Lesty pun memeluk Putri dari samping dan mengelus bahu Putri.

"Pokoknya aku minta maaf kak sekarang aku udah gak ngelarang kalian pacaran lagi kok, aku juga pengen liat kak Fildan bahagia"

"Kak Fildan udah cukup bahagiain aku, sekarang tinggal Putri bahagiain kakak" Putri tersenyum pada Fildan lalu menarik tangan Fildan dan Lesty disatukannya tangan Fildan dan Lesty lalu Putri tersenyum pada keduanya.

"Kak Fildan janji ya sama aku, jagain kak Lesty dan buat dia bahagia" Fildan tersenyum dan mengangguk lalu ia memeluk Putri dan Lesty hingga mereka melupakan seseorang yang hanya diam melihat adegan didepannya itu.

"Ekhemm" Ridho berdehem begitu keras karena ia merasa dicueki.

"Uhh ganggu ae lo Dho lagi drama-dramanya ini" ucap Fildan melepaskan pelukannya.

"Drama-drama emang ini di TV" Lesty menyubit lengan Fildan membuat Fildan meringis kesakitan.

"Sakit sayang" ringis Fildan.

"Dih sayang-sayang palak lo peyang" cibir Ridho.

"Sirik tu bilang"

"Udah ahh jangan berantem" lerai Lesty.

"Kak Lesty?" panggil Putri.

"Iya Put kenapa?" balas Lesty mengelus rambut Putri. Baginya Putri udah seperti adiknya sendiri.

"Hmm kalau aku gak ada, tolong jagain kak Fildan ya"

"Put kamu ngomong apa sih" Lesty menatap Putri lekat perasaan nya mulai tak enak.

"Put gue gak suka lo ngomong gitu lo, kayak mau pergi tau gak" kini Ridho juga tak suka mendengar ucapan Putri barusan perasaan ia pun mulai tak enak.

"Kalau seandainya aku pergi gimana" ucap Putri tersenyum.

Ia juga merasa tak enak pada dirinya ada rasa sesak yang ia tahan sedari tadi apakah penyakitnya ini kembali kambuh?

"Stop gue gak mau dengar itu"

Ridho berjalan mendekat Putri lalu dipelukanya gadis kecil itu ia takut kalau seadainya Putri benar-benar pergi.

Putri memejamkan matanya hangat itulah yang ia rasakan saat Ridho memeluknya erat seakan-akan takut kalau Putri benar-benar pergi. Putri juga merasakan ini adalah pelukan terakhirnya bersama Ridho.

"Gue sayang sama lo Dho" batin Putri.

••••••

Ridho, I Love You! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang